Kenaikan harga produk tentunya sudah biasa dilakukan perusahaan. Namun perusahaan dessert di Jepang ini sampai membuat iklan permintaan maaf karena kenaikan sekitar Rp 1.000 saja!

Dalam sebuah iklan yang tayang di TV nasional Jepang, tampak jejeran direksi perusahaan Akagi Nyugyo pembuat es krim Garigari-kun diliputi suasana muram. Pasalnya mereka harus menaikkan harga es krim populer di kalangan anak sekolah itu sebesar 10 yen (Rp 1.200).

Kenaikan dilakukan pada Jumat (01/04) untuk pertama kalinya dalam seperempat abad. Alasannya karena deflasi dan penurunan harga di Jepang.

Khawatir akan reaksi buruk, perusahaan mengambil langkah pencegahan dengan permintaan maaf dalam iklan berdurasi 60 detik. Iklan berjudul Garigari-kun Neage (Kenaikan Harga Garigari-kun) itu tampil di channel TV seluruh Jepang pada Jumat dan Sabtu. Video yang diunggah ke YouTube pun sudah ditonton lebih dari 1 juta kali.



Iklan melibatkan Hideki Inoue selaku Presiden dan CEO Akagi Nyugyo. Ia tampil bersama jajaran eksekutif perusahaan dan staf kantor pusat. Lokasinya di depan kantor Fukata City, sekitar 75 km barat laut Tokyo.

Video diawali tampilan dekat Hideki Inoue melihat ke kamera dengan tangan terlipat. Kamera kemudian menyoroti sekitar 100 karyawan yang tampak muram berdiri dalam formasi. Musik dari penyanyi tradisional terkenal yang meratapi kenaikan harga, jadi pengiring video.



Presiden dan stafnya lalu membungkuk sebagai tanda permintaan maaf pada konsumen. Kemudian muncul teks berbunyi “Kami telah berusaha keras selama 25 tahun tapi…”, diikuti tulisan “60 -> 70”, sebut Rocketnews (04/04).

Teks diakhir itu menunjukkan kenaikan harga ice candy Garigari-kun rasa soda dari 60 yen (Rp 7.200) jadi 70 yen (Rp 8.400). Perusahaan mengatakan kenaikan terjadi akibat peningkatan biaya produksi. Ini jadi kenaikan harga pertama untuk produk Garigari-kun sejak 1991. Kala itu, perusahaan membuat iklan di surat kabar karena kenaikan 10 yen.


Sementara itu, permintaan maaf pada publik tidak jarang dilakukan perusahaan Jepang. Akan tetapi video dari Akagi Nyugyo tersebut jadi salah satu cara tak biasa bagi perusahaan meminta maaf.

“Ini diluar bayangan kami bahwa videonya sampai ditonton berkali-kali,” ungkap juru bicara perusahaan, seperti dilansir dari AFP (04/04).



sumber : http://food.detik.com/read/2016/04/0...ermintaan-maaf

Kesimpulan TS :
Memang market, keadaan negara, budaya masyarakat berbeda.... Tapi ada pelajaran moral yang bisa ambil