Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

inanx.cozAvatar border
TS
inanx.coz
Asing Takut Tersaingi Produksi Sawit Indonesia
emoticon-NajisIni gan bisnis yang g sehat di dunia internasionalemoticon-Najis

Asing Takut Tersaingi Produksi Sawit Indonesia

Pihak asing diduga terlibat dalam kasus kebakaran lahan di Rawa Tripa di Nangroe Aceh Darussalam. Mereka memiliki kepentingan ekonomi dengan membiayai lembaga swadaya masyarakat (LSM) agar produksi sawit di Indonesia tidak terus meningkat supaya industri minyak goreng mereka yang berbahan baku kedelai tidak tersaingi oleh produk dari kelapa sawit Indonesia.

“Jika ada sekelompok orang yang ingin mengubah kawasan tersebut menjadi daerah konservasi, saya duga ada motif lain di balik rencana tersebut. Apalagi ingin mengembalikan perkebunan kelapa sawit menjadi hutan,” kata Suwardi dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), di Jakarta, kemarin. Dia menambahkan Rawa Tripa telah ditetapkan statusnya melalui Peraturan Menteri Kehutanan sebagai area penggunaan lain (APL).



Industri minyak goreng di negara maju umumnya dikembangkan dari kedelai atau tanaman lain sehingga tidak dapat bersaing dengan minyak goreng dari kelapa sawit yang sangat efisien. Satu hektare kebun sawit dapat menghasilkan 5 ton minyak per tahun, sementara kebun kedelai atau bunga matahari atau tanaman lain hanya dapat menghasilkan maksimal 1 ton minyak goreng.

“Mereka sangat khawatir dengan perkembangan laju produksi minyak sawit Indonesia. Berbagai cara mereka lakukan, seperti dengan membiayai LSM di Rawa Tripa untuk mengubah kawasan APL menjadi kawasan konservasi,” ujar doktor spesialis sumber daya lahan itu.

Sebagai negara yang berdaulat, kata Suwardi, Indonesia harus menolak cara-cara asing untuk menghambat perkembangan perkebunan kelapa sawit Indonesia. Sebaliknya, di saat Indonesia mengalami defisit traksaksi berjalan, pemerintah harus mendorong berbagai produk unggulan sebagai produk ekspor seperti minyak dari perkebunan kelapa sawit.

“Produk minyak sawit juga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk produk biodisel sehingga dapat mensubstitusi impor bahan bakar minyak,” ungkapnya.

Kian Menguat dugaan adanya intervensi asing dalam kasus kebakaran lahan di Rawa Tripa semakin menguat setelah mendengar kesaksian dari Farwiza, anggota LSM Hutan Alam dan Lingkungan Aceh, dalam sidang perdata kasus kebakaran Rawa Tripa di PN Jakarta Selatan, Rabu, lalu.

Dalam kesaksiannya, Farwiza mengaku sempat mendokumentasikan kebakaran tersebut, baik dari udara maupun saat melewati lokasi lokasi kebakaran. Saat melakukan dokumentasi kebakaran, Farwiza dibantu oleh Carlos Quilles, seorang warga negara asing. Sayangnya dia tidak menyebut warga negara mana orang asing tersebut.

Saat sidang, Farwiza sempat menunjukkan rekaman video kebakaran pada 27 Maret 2012. Dalam video itu tergambar bahwa titik api yang terlihat lebih dari tiga. Sementara di berkas gugatan disebutkan bahwa pada 27 Maret 2012 hanya terdapat satu titik api di lokasi kebakaran.

Atas penjelasan saksi, pengacara PT Surya Panen Subur, Tri Moelja D Soerjadi, mencurigai ada keterlibatan pihak asing dalam kasus tersebut. “Patut diduga bahwa ada kepentingan asing di dalam perkara ini” ujarnya.

http://bit.ly/1n30jUu
Diubah oleh inanx.coz 14-06-2014 09:49
0
1.4K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.