kampretkasepAvatar border
TS
kampretkasep
PBNU: Tak Ada Fatwa Larang Pilih Pemimpin Non Muslim
PBNU: Tak Ada Fatwa Larang Pilih Pemimpin Non Muslim




"Nggak ada fatwa itu. Memilih pemimpin itu ukurannya adil," kata Said Aqil.

Suara.com - Di tengah persiapan pemilihan kepala daerah Jakarta periode 2017-2022 muncul isu bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan untuk menyerang Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Di Istana, Jakarta, Kamis (31/3/2016), secara umum, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siraj tidak setuju dengan upaya-upaya menjatuhkan seseorang dengan isu SARA.

Menurut Said Aqil ukuran memilih pemimpin yang baik bukan didasarkan pada latar belakang agama, melainkan keadilan, kejujuran, dan amanah.

Said Aqil menegaskan tidak ada fatwa yang melarang memilih pemimpin non muslim.

"Nggak, nggak ada. Nggak ada fatwa itu. Memilih pemimpin itu ukurannya adil," kata Said Aqil.

Beberapa waktu yang lalu, didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Presiden Joko Widodo menerima kedatangan Rais Aam dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Istana Merdeka.

Salah satu agenda pertemuan tersebut ialah PBNU melaporkan bahwa NU akan menyelenggarakan International Summit of the Moslem Moderate Leader pada 9 Mei 2016. Sebanyak 40-60 negara akan diundang ke acara.

"Tujuannya untuk menyamakan persepsi. Sebab, radikalisme dan terorisme kian menguat. Bom di Brussels, di Ankara, di Lahore dan berbagai kekerasan lain," kata dia.

http://www.suara.com/news/2016/03/31...pin-non-muslim

Pemimpin yang adil adalah kelompok pertama yang di JAMIN akan dberikan Naungan Gusti Allah di hari Kiamat, Dari Hadist Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلهُمْ اللهُ فِي ظِلهِ يَوْمَ لَا ظِل إِلا ظِلهُ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَاب نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِني أَخَافُ اللهَ وَرَجُلٌ تَصَدقَ أَخْفَى حَتى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَا

“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:

1. Pemimpin yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.
3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah.
5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.
6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
7. Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.”

(HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)

Penjelasan:

Ketujuh orang yang tersebut dalam hadits di atas, walaupun lahiriah amalan mereka berbeda-beda bentuknya, akan tetapi semua amalan mereka itu mempunyai satu sifat yang sama yang membuat mereka semua mendapat naungan Allah Ta’ala. Sifat itu adalah mereka sanggup menyelisihi dan melawan hawa nafsu mereka guna mengharapkan keridhaan Allah dan ketaatan kepada-Nya.

1. Pemimpin yang adil.

Dia adalah manusia yang paling dekat kedudukannya dengan Allah Ta’ala pada hari kiamat. Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِن الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ اللهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ عَنْ يَمِينِ الرحْمَنِ عَز وَجَل وَكِلْتَا يَدَيْهِ يَمِينٌ الذِينَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا وَلُوا

“Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar yang terbuat dari cahaya, di sebelah kanan Ar-Rahman Azza wa Jalla -sedangkan kedua tangan Allah adalah kanan semua-. Yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga dan adil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka.” (HR. Muslim no. 3406)

buat para penjual ayat Gusti Allah, yang kerap menggunakan ayat2 suci Gusti Allah untuk memenuhi hawa nafsunya, menukar akhirat dengan sedikit dunia, demi sedikit rupiah, apa yang kalian lakukan persis sama seperti para Rabbi2 Yahudi lakukan dulu emoticon-Embarrassment

Hadist2 diatas menjelaskan, keadilan adalah intisari dari kepemimpinan, Hadist di atas menyebutkan, bukanlah kepemimpinan itu dilihat dari unsur SARA-nya, tapi dari keadilannya, kelompok yang PERTAMA yang mendapat NAUNGAN Gusti Allah di hari kiamat, adalah para PEMIMPIN YANG ADIL, di HADIST TIDAK DISEBUTKAN, PEMIMPIN MUSLIM YANG ADIL, KARENA KEMEPIMPINAN ADALAH UNIVERSAL emoticon-Embarrassment

itulah mengapa dahulu, Kanjeng Nabi memerintahkan para Sahabat utamanya untuk ber Hijrah ke Abbisyia, Ethiphoa, Hijrah pertama dan kedua, ke negeri Ethiopia, negeri yang dahulu makmur, yang dipimpin oleh seorang Raja Najasyi, Raja bawahan Kekaisaran Romawi, seorang raja Ahli Kitab Nasrani yang sangat adil, yang makmur karena keadilannya, seorang Raja yang bercucuran airmata ketika mendengar firman Gusti Allah tentang Baginda Isa Al Masih, Yesus Christ, tentang kesucian dan kemulian ibundanya, Maria sang Perawan, Sayyidina Siti Maryam, mendengar langsung firman tersebut dari para Sahabat2 Kanjeng Nabi emoticon-Embarrassment

karena Khilafah atau pemimpin adalah menjadi wakil Tuhan dalam memelihara bumi, manusia dan alam semesta ini, karena menilai seorang khilafah itu adalah dalam hal kapabilitas, dalam hal kapasitas orang tersebut, bukan unsur SARA orang tersebut emoticon-Embarrassment
Diubah oleh kampretkasep 03-04-2016 06:04
0
66.9K
1K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.