Jakarta - Indonesia kini memiliki sirkuit BMX yang memenuhi standar Asosiasi Balap Sepeda Internasional (UCI). Lintasan penuh tantangan itu ada di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.

Indonesia tidak memiliki banyak trek BMX. Bahkan saat ini baru ada tiga buah, yaitu di Siak (Riau), Yogyakarta, dan yang terbaru di Muncar, Banyuwangi.

Sirkuit BMX Muncar merupakan sirkuit milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mulai dibangun 2015 di atas lahan seluas dua hektar dengan anggaran pembuatan mencapai Rp 2 miliar. Sirkuit ini menjadi satu-satunya lintasan BMX yang sesuai dengan standarisasi UCI (Union Cycliste Internationale). Demikian dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI), Raja Sapta Oktohari.

"Sirkuit BMX Muncar ini dibangun sesuai dengan kriteria seperti yang distandarkan oleh UCI. Di antaranya panjang dan kemiringan lintasan, serta tinggi tanjakan. Sirkuit di Banyuwangi adalah satu-satunya sirkuit BMX di Indonesia yang memenuhi standar internasional dari UCI," kata Raja Sapta.

Sirkuit BMX Muncar juga menjadi lokasi digelarnya pelatnas oleh PB ISSI. Lintasan trek ini memiliki 17 tanjakan (jumping) ekstream, dengan variasi ketinggian mulai 0,5 meter sampai 2,25 meter, ditambah sudut kemiringan 75 derajat.

"Siak sudah lama, tapi tingkat kesulitannya beda dengan Banyuwangi. Justru itu PB ISSI pusatkan pelatihan nasional BMX di sirkuit Muncar," lanjut Raja Sapta.



Sirkuit muncar juga menjadi tuan rumah perhelatan kejuaraan MBX Internasional C1 Race pada 2-3 April mendatang. Sebelumnya, sirkuit ini digunakan pada pergelaran Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) V tahun 2015, saat Banyuwangi menjadi tuan rumah.

Kepala Dinas PU Cipta Karya Banyuwangi, Mujiono, menuturkan, selama pengerjaan sirkuit Muncar Pemkab Banyuwangi selalu berkonsultasi dengan UCI agar hasilnya benar-benar sesuai standar. Sirkuit BMX Muncar memiliki lintasan sepanjang 350 meter dengan lebar yang bervariasi, yakni 10 meter untuk single dan 12 meter untuk double.

"Dari awal pembangunan kita selalu konsultasi dengan UCI, semua itu harus diukur secara cermat, tidak boleh kurang atau lebih karena akan berpengaruh pada keselamatan atlet," cetus Mujiono.

Pemkab Banyuwangi kini mulai melengkapi infrastruktur penunjang sirkuit. Beberapa penataan lanskap dengan penanaman rumput di tepi lintasan sirkuit, pavingisasi, pembuatan tribun penonton, toilet, lampu penerangan dan pagar hidup untuk pengamanan lingkungan di sekitar sirkuit di rampungkan. Di kawasan sirkuit juga dilengkapi ruang meeting dan ruang penempatan material sepeda juga telah digarap.



"Jalan masuk menuju sirkuit juga telah di-hotmix demi kenyamanan peserta dan penonton. Setelah kejuaraan, jalan bagus itu bisa memperlancar mobilitas orang dan barang sehingga menggerakkan perekonomian masyarakat," imbuhnya.

(din/din)

http://sport.detik.com/read/2016/04/...k-di-indonesia