Kaskus

News

solit4ireAvatar border
TS
solit4ire
Pertama Kalinya PKS "Ghibah Publik": Inilah Daftar 'Dosa-2 Fahri Hamzah di PKS
Daftar 'Dosa-Dosa' Fahri Hamzah di PKS
04 APR 2016 15:56

Rimanews - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resemi memberhentikan kadernya, Fahri Hamzah dari keanggotaan Partai berlambang padi dan bulan sabit kembar. Mahkamah Partai (Majelis Tahkim) resmi memberhentikan Wakil Ketua DPR itu sejak 11 Maret 2016. Namun, presiden PKS Sohibul Iman baru menandatangani surat pemberhentian pada 1 April 2016.

Sohibul Iman, mengungkapkan sejumlah 'dosa' Fahri Hamzah yang berujung pemecatan itu. Kata Sohibul, Fahri Hamzah kerap tidak santun di hadapan publik. Padahal sebagai partai kader dan partai dakwah, PKS ingin benar-benar tampil sesuai karakteristik partai kader dan partai dakwah dengan kedisiplinan dan kesantunannya.

Berikut 'dosa-dosa' Fahri yang dianggap PKS kontroversial, kontraproduktif dan tidak sejalan dengan arahan Partai:

(1) Menyebut anggota DPR RI 'rada-rada bloon' . Pernyataan ini diadukan oleh sebagian anggota DPR RI ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dan dikemudian hari Fahri diputus oleh MKD melakukan pelanggaran kode etik ringan.

(2) Mengatasnamakan DPR RI telah sepakat untuk membubarkan KPK.

(3) Pasang badan untuk 7 (tujuh) proyek DPR RI yang mana hal tersebut bukan merupakan arahan Pimpinan Partai.

(4) Kenaikan tunjangan gaji pimpinan dan anggota DPR RI dinilai oleh Fahri masih kurang, padahal Fraksi PKS DPR RI secara resmi menolak kebijakan kenaikan tunjangan pejabat negara, termasuk pimpinan dan anggota DPR RI.

(5) Terkait Revisi UU KPK, Fahri menyebut pihak-pihak yang menolak revisi UU KPK sebagai pihak yang sok pahlawan dan ingin menutupi boroknya, padahal di saat yang sama Ketua Majelis Syuro dan Presiden PKS telah secara tegas menolak revisi UU KPK. Silang pendapat yang terbuka antara FH dengan Pimpinan Partai ini tentunya mengundang banyak pertanyaan di publik dan juga dari internal kader PKS.

(6) Dalam kasus Ketua DPR RI yang diadukan oleh Menteri ESDM kepada MKD terkait pelanggaran etika (Kasus Freeport), Fahri menunjukkan sikap yang tidak proporsional dan kontraproduktif bagi Partai.

Bahkan Fahri juga melontarkan pendapat-pendapatnya ke publik menyangkut materi persidangan MKD sehingga terkesan mengintervensi proses persidangan di MKD DPR.

(7) Batal mundur. Sebelumnya, 1 September 2015, Fahri menyatakan akan mengundurkan diri. Tapi, kemudian dia berpikir ulang untuk mundur, karena menurut pendapatnnya apabila dia mengundurkan diri dari jabatannya itu akan berakibat terjadinya kocok ulang pimpinan DPR RI, sehingga menurutnya PKS akan kehilangan kursi pimpinan DPR RI.
http://nasional.rimanews.com/politik...-Hamzah-di-PKS


Fahri: Saya adalah Duri di Koalisi Merah Putih
Selasa 12 Jan 2016, 00:19 WIB

Jakarta - Politikus PKS Fahri Hamzah menduga ada pihak luar yang sengaja ingin membuat internal partainya tak solid. Salah satunya isu kemunduran Fahri dari posisi Wakil Ketua DPR.

Diakui Fahri, dirinya merupakan kader PKS yang kritis dan loyal terhadap Koalisi Merah Putih (KMP). Ia pun mengaku tak akan menyerah dan akan berupaya mempertahankan KMP.

"Belakangan ini ada orang yang acak-acak KMP, acak-acak Golkar, PPP, dan sukses. Dan itu mengacak-acak KMP. Dan, di KMP itu ada duri, namanya Fahri Hamzah. Ya saya tidak akan menyerah, mempertahankan KMP itu mutlak," kata Fahri di kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta, Senin (11/1/2016).

Fahri menjelaskan posisi di luar pemerintahan itu memiliki peranan penting. Diyakininya, dengan posisi PKS sebagai oposisi maka kabinet pemerintahan Jokowi-JK bakal lebih baik.

"Ini harus dicermati. Mulia kita menjadi pengkritik pemerintah, sehingga kabinet Jokowi-JK menjadi lebih baik," tuturnya.

Dia berpendapat bila tak ada kekuatan penyeimbang yang bersifat mengontrol maka pemerintah sulit diawasi. Maka diperlukan posisi KMP.

"Apapun itu kita tetap menjaga kekuatan KMP. kalau tidak ada kekuatan penyeimbang, pemerintah itu jadi korup. Enggak boleh begitu," katanya.

Lagipula, Fahri mengingatkan dukungan terhadap KMP merupakan keputusan Majelis Syuro PKS. Artinya, keputusan ini merupakan kebijakan tertinggi partai.

"Itu sebabnya menjunjung tinggi majelis syuro itu muthlak. Itu yang penting. Karena itu adalah amanat majelis syuro," sebutnya.
http://news.detik.com/berita/3115961...si-merah-putih


Pecat Fahri Hamzah, PKS Ingin Gabung ke Pemerintah
Senin, 4 April 2016 - 09:24 wib

Pertama Kalinya PKS "Ghibah Publik": Inilah Daftar 'Dosa-2 Fahri Hamzah di PKS
Fahri Hamzah

JAKARTA - Beredarnya surat pemecatan Wakil Ketua DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah, dinilai akan menimbulkan gangguan di internal partai.

"Jelas ini akan mengganggu situasi di internal PKS," kata pengamat komunikasi politik, Hendri Satrio, kepada Okezone, Senin (4/4/2016).

Hendri menyatakan heran PKS yang terlihat tidak memiliki masalah internal justru menjadi gaduh dengan kabar pemecatan Fahri Hamzah.

'Walaupun ini hak parpol, saya tidak mengerti kenapa keadaan parpol sedang tenang kemudian digaduhkan sendiri," katanya.

Hendri menduga dengan adanya kabar pemecatan Fahri tersebut, PKS sedang membangun kesepakatan dengan pemerintah untuk bergabung dengan koalisi partai pendukung Jokowi-JK.

"Mungkin PKS ada kesepakatan dengan pemerintah bahwa bila ingin masuk kabinet tidak boleh ada kadernya yang kritis terhadap pemerintah. Ajaib ini PKS," tuturnya.
http://news.okezone.com/read/2016/04...-ke-pemerintah


Fahri Dipecat, Apa Ini Sinyal PKS Dapat Jatah Reshuffle Kabinet?
Apr 4, 2016 180

JAKARTA, Lintasparlemen.Com – Kekisruhan di internal Partai Keadilan Sejahera (PKS) yang dipimpin Presiden Mohamad Sohibul Iman makin meruncing. Ada sinyalemen menyebutkan bahwa kedatangan Presiden PKS Sohibul Iman dan jajaran pengurus PKS ke Istana menemui Presiden Jokowi beberapa waktu menimbulkan beragam spekulasi.

Ada informasi bahwa PKS akan berpaling dari KMP ke KIH. Termasuk isu penggantian Fahri Hamzah dari kursi Wakil Ketua DPR disebut sinyal kuat. Bahkan sesuai penyataan Sohibul Iman saat ini Fahri Hamzah sudah dipecat dari seluruh jenjang kader di partai dakwah itu.

Di tengah kabar isu reshuffle kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla makin kencang isu pemecatan Fahri Hamzah sebagai kader PKS. Apa hal ini ada hubungannya kader PKS ada yang ‘diangkut’ ke istana? Entahlah. Hanya Presiden PKS yang tahu.

“Ada persoalan besar yang harus dihadapi, saya bingung ada apa ini. Saya mau dihabisi sehabis-habisnya,” ujar Fahri saat jumpa pers di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (04/04).

Yang jelas saat ini Fahri sedang menyusun strategi melawan partai yang telah membesarkan namanya itu. Ia pun berencana akan menempuh jalur hukum menggugat pemecatan itu.

“Saya benar-benar akan bawa ini ke ranah hukum. Karena menurut saya, PKS telah melakukan perbuatan melawan hukum yang sangat serius. Dan saya akan melakukan hak saya sebagai warga negara untuk mencari kebenaran dan keadilan melalui jalur hukum. Saya ingin langkah-langkah hukum berjalan,” terang Mantan Ketua Umum KAMMI ini.

“Pada persidangan yang ada dan digelar di internal PKS sangat ilegal dan fiktif. Karena itu, saya sudah meminta ke Kemenkum HAM apakah mahkamah partai sudah disahkan, ternyata belum juga. Ada apa ini,” tandas Fahri yang menyebut pimpinan partainya tidak mengikuti AD/ART.

Saat ditanya soal tawaran dari partai lain usai dipecat dari PKS. Ia hanya menjawab secara diplomatis bahwa dirinya belum bisa mengambil sikap dalam waktu dekat ini.

“Kalau saya jawab, bisa ramai masalahnya. Nanti saya ya. Yang jelas saya pendiri partai, dan saya sebelumnya eksponen dari gerakan yang melawan otoritarianisme negara. Perlu diketahui, bukan saya yang memulai kasus ini (tapi Presiden PKS Sohibul Iman, red) saya tidak mau cari gara-gara, tidak mau cari musuh,” pungkas.
http://www.lintasparlemen.com/politi...uffle-kabinet/


Pemecatan Fahri Hamzah Puncak Kekesalan PKS
Senin, 04 April 2016 14:00

JawaPos.com - Pengamat Politik dari Skala Survei Indonesia (SSI), Abdul Hakim, menilai pemecatan terhadap Fahri Hamzah merupakan puncak kekesalan partai.

PKS, kata dia, sejatinya sudah menyampaikan teguran halus kepada Fahri. Salah satunya dengan memintanya mundur dari pimpinan DPR dan menjadi anggota biasa.

"Itu saya pikir salah satu bentuk diplomasi PKS kepada Fahri agar mengikuti arahan partai. Tapi rupanya tidak bisa juga. Fahri tetap on the track dengan sikapnya," ujar dia kepada JawaPos.com, Senin (4/4).

Fahri, kata Aab-sapaannya-, masih konsisten mengkritisi pemerintah, sejalan dengan partai di KMP (Koalisi Merah Putih). Di sisi lain, PKS di bawah kepemimpinan Sohibul Iman punya hasrat masuk ke pemerintahan.

"Di tambah lagi, Fahri bukanlah bagian dari circle (lingkaran) kekuasaan PKS saat ini," beber Aab.

Untuk itu, Aab menilai wajar ketika PKS memutuskan mendepak Fahri dari PKS dan parlemen. Secara organisasi, tentu PKS tidak ingin ada batu sandungan buat bergabung sebagai pendukung pemerintah.

"Ibaratnya Fahri duri dalam daging. Nah PKS, berusaha menyingkirkan duri-duri ini," pungkas dia
http://www.jawapos.com/read/2016/04/...kekesalan-pks-

----------------------------------

Ngakunya parpol Islam paling modern, beradab, dan suci .... ternyata meng-ghibah di depan publik atas aib sodaranya sendiri pun, tega dilakukan oleh elit PKS? Terlalu!

Untuk Fahri Hamzah ... selamat jadi penganggran intelektual. Jangankan anda yang hanya bekas politisi partai kecil sekelas PKS saja, bahkan ada seorang bekas Elit partai GOLKAR yang masih muda seperti anda, dan pernah pula se sukses anda dalam dunia politik di DPR, dari partainya di Golkar, tapi kini akhirnya hanya jadi pegangguran intelektual, hanya gara-gara dia dulu salah dukung dan salah menempatkan diri, ketika Abu Rizal Bakrie dan Agung Laksono berebutan Pimpinan Gplkar. Ketika ternyata kubu Agung Laksono kalah total, nasibnya pun hanyut, dibuang bak taik sapi yang di tinggalkan oleh Sapinya untuk cari betina muda lagi.



emoticon-Marah:
0
6.1K
54
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
680.3KThread48.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.