Indonesia punya banyak sekali jenis kendaraan, mulai dari yang digerakkan oleh tenaga manusia sampai tenaga mesin. Setelah pada akhir Maret 2015 lalu, saya membahas soal bajaj, sekarang saya akan membahas soal becak. Kendaraan tanpa mesin asal Jepang ini masih beroperasi di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta (khususnya daerah pinggiran). Bagaimanakah sejarah becak dan kemunculannya di Nusantara?

Sejarah

Konon, becak pertama kali eksis pada tahun 1860-an di Jepang. Ada seorang pendeta Amerika yang ingin mengajak istrinya yang cacat berjalan-jalan mengelilingi kota. Ia memerlukan kendaraan yang dapat mengangkut satu penumpang saja, lebih cepat daripada tandu, dan lebih murah daripada kereta kuda. Maka terciptalah gerobak beroda dua yang mengangkut penumpang dan bertenaga manusia. Kendaraan ini disebut jinrikisha.
jin= orang / manusia
riki = tenaga
sha = kendaraan
jinrikisha = kendaraan bertenaga manusia
Kendaraan ini segera populer dan menyebar ke kota-kota lain di Jepang.
Kendaraan ini juga menyebar ke luar Jepang. Di Tiongkok, kendaraan ini juga beroda dua dan menggunakan tenaga manusia. Namun ketika dibawa ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, kendaraan ini beroda tiga dan didorong menggunakan pedal layaknya sepeda. Becak pertama kali muncul di Indonesia, tepatnya di kota Surabaya pada 1941, setelah dibawa oleh orang Tionghoa. Namun, menurut penulis anekdot kehidupan Jakarta, Tjalie Robinson, becak sudah ada di Jakarta (saat itu masih Batavia) sejak 1936.

Etimologi dan Bentuk Fisik

Becak berasal dari bahasa Hokkian, be chia.
be = kuda
chia = kereta
be chia = kereta kuda
Meskipun berasal dari kata tersebut, pada kenyataannya becak yang ada di Indonesia tidak menggunakan tenaga kuda sama sekali, melainkan tenaga manusia. Dalam bahasa Inggris, becak disebut cycle rickshaw, trishaw, atau pedicab.
Becak yang ada di Indonesia umumnya beroda tiga, memiliki pedal dan rem, dan dilengkapi atap dari terpal yang dapat digulung untuk melindungi penumpang dari cuaca yang tidak bersahabat. Penumpang duduk di bagian depan(ada yang di samping)manakala sang supir dari belakang(atau samping)mendorong becak dengan menggunakan pedal. Umumnya, sang supir akan mendorong becak sejauh beberapa meter terlebih dahulu sebelum duduk di jok supir dan mengayuh pedal becak. Becak umumnya dicat dengan berbagai warna dan desain yang menarik, terutama di sisi luar bagian samping tempat duduk penumpang. Kapasitas becak umumnya adalah 1-2 orang, meski bisa juga mengangkut 3-4 orang. Ada pula becak dengan penumpang di samping yang menggunakan tenaga mesin yang lazim disebut bentor.

Becak di Indonesia

Becak di Jakarta cukup mengundang kontroversi. Di satu sisi, ia masih dibutuhkan oleh orang-orang dengan tingkat keahlian dan pendidikan yang tidak memadai untuk mendapatkan pekerjaan formal dan ibu rumah tangga serta pengusaha yang akan mengangkut barang bawaan dari pasar. Becak juga merupakan kendaraan yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi udara.
Namun di sisi lain, becak dianggap sebagai suatu bentuk "eksploitasi manusia oleh manusia". Becak telah dilarang di Jakarta sejak 1980-an, meskipun sejak masa pemerintahan Ali Sadikin upaya memberantas becak sudah mulai dilakukan. Becak dianggap menyebabkan kemacetan lalu lintas karena kecepatannya yang tentu saja tak mampu mengimbangi kendaraan bermotor. Razia becak seringkali diadakan aparat dan becak yang dirazia dibuang ke laut agar menjadi karang tempat tinggal ikan. Bajaj pun diimpor dari India sejak 1975 sebagai pengganti becak.
Selain di Indonesia, becak juga beroperasi di beberapa kota besar lain di Indonesia seperti Medan dan Yogayakarta. Di Medan, becak disebut bentor dan bertenaga mesin sepeda motor. Di Yogyakarta, becak yang ada umumnya berukuran agak lebih besar dari yang ada di Jakarta dan beroperasi di sekitar kawasan Malioboro dan digunakan untuk berjalan-jalan keliling kawasan tersebut dengan ongkos kira-kira Rp5.000.

Becak di Luar Negeri
Becak juga ada di luar negeri. Seperti di Singapura di mana becak umumnya digunakan untuk keperluan pariwisata. Berikut becak-becak yang ada di luar negeri.

Singapura


Amerika Serikat


Jepang


Malaysia


Jerman


Filipina


Rusia


Inggris

Becak dalam Budaya Populer

Becak adalah kendaraan yang cukup populer di kalangan rakyat menengah ke bawah di kota-kota besar di Indonesia. Drama televisi lengendaris Indonesia era 1990-an, Keluarga Cemara, mengisahkan kehidupan keluarga seorang tukang becak bersama istri dan dua anaknya yang sederhana namun bersahaja. Serial ini tayang selama lebih dari 8 tahun (6 Oktober 1996 - 28 Februari 2005)dan cukup populer di zamannya.


Demikian serba-serbi becak di Indonesia dan dunia, semoga thread ini bermanfaat bagi agan-agan semua. Terima kasih telah membaca dan semoga hari Anda menyenangkan.


Referensi I
Referensi II
Referensi III
Referensi IV
Blackburn, Susan. 2011. JAKARTA : SEJARAH 400 TAHUN. Diterjemahkan oleh : Gatot Triwira. Jakarta : Masup Jakarta.

Apresiasi dari Kaskuser