Nasib Fahri Hamzah sungguh malang. PKS sepertinya benar-benar bakal menendang wakil ketua DPR yang dikenal vokal ini. Kemarin, surat pemecatan Fahri sudah beredar luas di media sosial. Entah dosa besar apa yang telah dilakukannya hingga membuat PKS murka.

Surat pemecatan yang beredar itu dikeluarkan Majelis Tahkim PKS atau kalau di partai lain disebut Mahkamah Partai. Dalam rekomendasi itu, Fahri tak hanya diberhentikan dari wakil ketua DPR, tapi juga memberhentikan dari semua jenjang keanggotaan partai. Dalam arti lain, Fahri dipecat dari PKS.

Presiden PKS Sohibul Iman membenarkan memang sudah ada keputusan Majelis Tahkim PKS terkait Fahri Hamzah. Dia juga sudah meneken surat tersebut tertanggal 1 April 2016. Namun, PKS belum mempublikasikan surat itu. Karenanya, Imam tak bisa memastikan keaslian surat yang sudah beredar di luas di media sosial.

"Saya tidak tahu keaslian surat yang beredar tersebut. Jadi, saya tidak bisa mengomentari surat tersebut," ucapnya dalam keterangan yang disampaikan ke media, kemarin.

Imam memastikan, PKS selalu taat azas. Sebelum mempublikasikan surat tersebut, pihaknya akan menyampaikan lebih dulu kepada Fahri Hamzah. "Saya, selaku presiden PKS, adalah pihak yang berwenang menyampaikan keputusan Majelis Tahkim tersebut kepada Fahri Hamzah dalam bentu SK DPP PKS," jelasnya.

Imam mengaku sudah meminta pihak sekretariat DPP PKS untuk segera mengirimkan surat itu kepada Fahri. "Saya akan cek apakah surat tersebut sudah sampai kepada yang bersangkutan atau belum. Karena itu, saya belum bisa memberitahu isi SK DPP dan Keputusan Majelis Tahkim sebelum jelas surat itu sampai kepada yang bersangkutan," tegasnya.

Selama ini, sejumlah petinggi PKS memang mendesak Fahri mundur dari posisi Wakil Ketua DPR. Salah satunya adalah Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri. Namun, selama ini pula Fahri menolak. Fahri merasa tidak melakukan kesalahan yang membuatnya harus mundur.

Menanggapi ini Fahri berkomentar singkat, tanya saja mereka.

Pemerhati politik Syahganda Nainggolan menyebut, Fahri adalah politisi muda brilian dan berani. Kekurangannya hanya satu, ucapnya yang tak pernah basa-basi dalam mengemukakan pendapat. Karena itu, sesungguhnya tidak pantas Fahri sampai dipecat.

"Kalau kurang setuju dengan sikap Fahri, harusnya PKS mengkoreksi saja. Tak perlu melakukan sampai pemecatan. Sebab, Fahri kan tidak melakukan tindakan pidana atau perbuatan amoral. Dia tidak melakukan dosa besar bagi PKS," ucapnya, tadi malam.

Syahganda menduga, pemecatan Fahri itu terkait dengan ingin merapatnya PKS ke pemerintahan Jokowi. Fahri dianggap sebagai kerikil tajam yang menghalangi jalan itu. Sebab, saat PKS mau merapat, mulut Fahri tidak berhenti mengkritik pemerintahan Jokowi.

Atas hal ini, Syahganda menyarankan Fahri melakukan perlawanan. "Kalau mau melawan, dia bisa menggugat ke pengadilan. Dia kan pendiri partai. Dia yang ikut merumuskan ideologi partai. Dia juga tidak melakukan pidana. Jadi, dia bisa melawan," jelasnya.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon ikut iba dengan yang menimpa Fahri. Namun, politisi Gerindra ini juga belum bisa memastikan kebenaran surat pemecatan untuk koleganya itu. "Saya baru baca di media. Yang kita lihat saja apakah surat itu benar atau tidak," ucapnya. ***http://www.rmol.co/read/2016/04/04/241906/Dosa-Besar-Apa-Yang-Dilakukan-Fahri-Ke-PKS-


Bisa jadi ini cara pks membesarkan fahri. Baju pks mungkin terlalu sempit.