Sifat MEDIT Kebanyakan Orang Indonesia

Beranda

...

The Lounge
Sifat MEDIT Kebanyakan Orang Indonesia

arghantul1430

03-04-2016 08:19

Sifat MEDIT Kebanyakan Orang Indonesia

JANGAN LUPA emoticon-Rate 5 Star

DAN

SELAMAT MEMBACA!

Quote:

Agan dan Sista sekalian pasti sering menemukan ciri-ciri sifat medit ala Indonesia berikut ini di kehidupan sehari-hari. Entah karena kita pernah melakukan salah satunya atau pernah menjumpai mereka di kehidupan kita. Berikut adalah sifat-sifat medit kebanyakan orang Indonesia :

Quote:

1. Susah Banget Masukin Duit 5 ribu ke Kotak Amal, Tapi Beda Kalau Buat Belanja

Agan dan Sista sekalian pasti pernah mengalami hal ini. Ketika uang di saku hanya tinggal 20 ribu, untuk masukin goceng ke kotak amal pun terasa sangat berat. Tapi giliran kita keluar masjid dan merasa haus, membeli es kelapa muda di pinggir jalan dengan harga yang sama malah terasa biasa saja. Atau ketika kita melihat pengemis di jalan, di saku kita ada uang pecahan 2 ribu dan 5 ribuan, secara otomatis kita sering memilih untuk mengeluarkan uang pecahan 2 ribu dibanding dengan 5 ribu.

Quote:

2. Hobi Nawar Kebangetan

Hal ini sering dilakukan oleh kaum hawa dibandingkan dengan kaum adam. Kita sebagai wanita sering lupa bahwa si penjual juga butuh laba untuk menyambung hidupnya. Tak jarang terkadang ibu-ibu suka menawar barang belanjaan di bawah harga asli barang sambil melotot meminta pedagang terus menurunkan harga barang dagangannya. Bagi mereka yang urat malunya sudah kebal, seorang teman yang sedang berjualan pun mereka tawar juga. Ini hemat atau medit?

Quote:

3. Makanan Enak Dimakan Sendiri, Makanan Kurang Enak Dibagiin

Ketika kita memiliki banyak jenis makanan di meja, tentu kelebihannya sering kita berikan kepada tetangga-tetangga, tapi apakah makanan yang kita berikan adalah makanan yang sudah kita anggap enak dan paling baik diantara lainnya? Terkadang ketika memberikan makanan kepada orang lain dengan masih sering menimbang-nimbang dengan banyak pertanyaan seperti "Yah ini ayamnya kesukaan Dito, dikasih ke Bu Dini ngga ya?", "Aduh ini sayurnya masih enak kalau diangetin besok pagi, simpen aja kali ya di kulkas?", "Kayaknya Bu Dini udah sering makan enak deh, kasih Bu Sita aja deh", atau "Ini sayur jengkol di rumah ngga ada yang suka, kasih Bu Bono aja kali ya siapa tahu dimakan". Tuh kan mau ngasih makanan aja banyak bimbangnya, padahal di luar negeri sendiri memasak makanan terbaik dan makan bersama tetangga adalah salah satu cara kita punya hubungan yang baik dengan tetangga sekitar. Yakin masih mau medit?

Quote:

4. Males Ngasih Tips

Agan dan Sista suka memberi uang lebih (tips) tidak ketika membayar makanan, membayar uang taksi atau lainnya? Budaya memberi tips memang kurang populer di Indonesia, banyak dari kita yang berpikiran bahwa waiter/waitress ataupun driver sudah memiliki jatah sendiri di dalam uang yang kita bayarkan. Tapi apakah kita mengerti kondisi mereka yang berjuang keras untuk membayar semua tagihannya? Memberi tips juga berarti Agan dan Sista telah bersedekah, bukankah lebih enak bersedekah kepada orang yang telah bekerja keras dibandingkan mereka yang meminta-minta?

Quote:

5. Minta Lihatin Jawaban Temen, Tapi Giliran Temen Minta Malah Ogah

Agan dan Sista yang masih bersekolah tentu pernah melakukan hal ini atau menjumpai teman yang melakukan hal ini. Ketika butuh jawaban terkadang mereka memaksa untuk melihat hasil pekerjaan kita, tetapi giliran kita ingin melihat hasil pekerjaan mereka dengan seenaknya mereka pasang aksi "temporary deaf" atau budeg sementara, lainnya malah pasang aksi tutup lembar jawaban dan sok berkonsentrasi. Menyebalkan bukan? Lebih mending Agan dan Sista tidak usah mencontek sekalian, selain karena mencontek perbuatan tidak jujur tentu Agan dan Sista lebih menghargai hasil pekerjaan sendiri dibanding hasil mencontek bukan?

Quote:

6. Yuk Kredit Mobil, Tapi Males Nyicil Rumah Duluan.

Bagi pasangan yang telah menikah sering mengalami dilema ini, yaitu kebingungan mana yang didahulukan antara kredit mobil atau mencicil rumah duluan. Hal ini termasuk dalam jenis medit kepada diri sendiri karena lebih mementingkan kredit mobil dibandingkan mencicil rumah terlebih dahulu. Permasalahan kita sebenarnya terletak di rasa gengsi, tetangga sebelah yang telah punya mobil, atau cibiran teman sekantor ketika kita masih mengendarai motor bebek, atau keinginan kita yang ingin mengungguli lainnya. Padahal saat itu kita masih tinggal seatap dengan orang tua. Akibat kredit mobil inilah yang terkadang membuat pasangan menikah terjebak dalam lingkaran hutang dan malah gagal memiliki rumah sendiri. Hayo, masih mau medit?

Quote:

SOLUSI

- Sering-seringlah bergaul dengan orang yang tidak mampu, anak yatim piatu, ataupun mereka yang bekerja di sektor buruh. Hal ini dapat menambah kepekaan hati Agan dan Sista sekalian
- Hindari sifat gengsi dengan cara masa bodoh, serta tutup mata dan kuping Agan untuk menghindari pembicaraan dan penilaian orang lain, toh mereka juga tidak ikut membiayai kehidupan kita
- Hilangkan kebiasaan menimbang-nimbang sebelum bersedekah karena amal kita letaknya saat memberi dan membantu, setelah itu tergantung dari mereka yang diberi untuk apakah hal itu dimanfaatkan

Quote:

SUMBER

Hasil pemikiran sendiri dan Gambar dari sumber berikut :

1
2
3
4
5
6

TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG KE TRIT ANE emoticon-Peluk