Virtual Reality merupakan gadget yang memberikan evolusi teknologi dalam hal visualisasi dunia maya. Dengan virtual reality seseorang dapat "merasa" terjun kedalam dunia grafis 4 dimensi, seakan - akan kita memang berada disana.

Gadget teknologi semakin canggih, hampir setiap bulan kita selalu dikejutkan oleh gadget-gadget terbaru yang memberikan kemudahan serta kemajuan teknologi yang sebelumnya tidak pernah kita bayangkan sama sekali, dan kita mau tidak mau harus setidaknya ikut melihat dunia yang sedikit demi sedikit termakan tren tersebut.



Namun kita tidak pernah memikirkan lebih lanjut terkait efek lain yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi ini. Seperti contohnya gadget Virtual Reality ini, Baru-baru ini ditemukan bahwa menggunakan gadget Virtual Reality dapat menmbulkan efek vergence-accommodation conflict, yakni efek samping berupa sakit mata, sakit kepala, bahkan mabuk laut setelah menggunakan teknologi virtual reality.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa efek samping ini disebabkan oleh jarak pandang mata yang dipotong oleh lensa VR (Virtual Reality), Pada jarak pandang normal masing-masing mata berkerja sama mengirimkan sinyal proyeksi obyek ke otak, dan otak memproses hasil proyeksi kedua mata untuk menciptakan gambar obyek yang utuh. Namun pada gadget VR, karena jarak sumber gambar yang terlalu dekat dengan mata, akhirnya dibutuhkan lensa yang menyebabkan jarak pandangan mata kita "dipotong". Hal ini berarti mata kanan dan mata kiri kita dipaksa untuk bekerja secara terpisah dalam membentuk proyeksi gambar ke otak, sebagai akibatnya, mata akan kelelahan dan menimbulkan efek samping seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.


Jika masih bingung, efek samping yang ditimbulkan oleh gadget VR ini mirip ketika kita duduk di depan layar komputer dalam jarak dekat terlalu lama. Selain itu, dalam jangka panjang penggunaan VR ini dapat merusak sistem penglihatan kita, lensa mata dapat rusak dalam jangka waktu lama yang akhirnya menyebabkan mata menjadi minus.

Hal ini seharusnya dapat dijadikan dasar pemikiran oleh para produsen VR sebelum benar-benar melepaskannya kepada publik, karena gadget VR ini dipromosikan untuk penggunaan game dan menonton film, yang notabene membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Padahal ada fungsi lain yang lebih positifdalam menggunakan teknologi Virtual Reality ini seperti penggunaan dalam bidang artistik dan bidang akademis.



No Repost gan :


Sumber : Intip sumbernya disini gan