Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

solit4ireAvatar border
TS
solit4ire
THE END of AHOK: Demi 'Pride', Megawati akan minta Ibu Risma Maju Pilgub DKI?
Demi Harga Diri, PDIP Bakal Panggil Risma untuk Lawan Ahok
30 MAR 2016 16:45


Risma bersama Megawati Soekarnoputri

Rimanews - Pengamat politik Emrus Sihombing menyakini PDIP akan mengajukan kadernya untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Emrus mengatakan, ada sejumlah alasan yang layak dipertimbangkan PDIP untuk mengajukan kadernya ke Jakarta.

Pertama, PDIP menjadi satu-satunya partai politik yang dapat mengusung sendiri calonnya tanpa koalisi karena jumlah kursi di DPRD Jakarta yang memadai.

Hubungan antara PDIP dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kata Emrus, juga kurang harmonis. "Bahkan saling sindir Ahok dan PDIP sudah memasuki ranah pride atau harga diri," katanya di Jakarta, Rabu (30/03/2016) .

Ketiga, kata dia, Jakarta merupakan Indonesia mini yang akan diperebutkan semua partai. DKI Jakarta menjadi barometer bagi partai politik sebelum pemanasan 2019.

Keempat, menurut Emrus, banyak kader PDIP yang layak dan dapat diperjuangkan di Jakarta. "Yang mungkin paling kuat Risma (Walikota Surabaya)," katanya.

Alasannya, popularitas Risma saat ini memadai untuk diusung. Kinerjanya juga telah menjadi perbincangan banyak kalangan. Risma menurut dia, lawan yang sepandan untuk menyaingin Ahok.

Emrus menambahkan, meski saat ini nama Ahok masih tertinggi dalam survei, namun hal itu tidak menjadi jaminan Ahok akan menang dalam Pilkada DKI Jakarta.

Menurut dia, banyak kelebihan Risma yang tidak dimiliki oleh Ahok. Seperti komunikasi Risma menurut dia lebih baik daripada Ahok.

Selain itu sejumlah faktor persamaan (homogenitas) Risma dengan para pemilih Jakarta. "Risma ini orang Jawa, dan ini menjadi penting mengingat faktor homogenitas juga sangat berpengaruh dalam memilih. Apalagi di Jakarta, Jawa juga mayoritas," katanya.

Selain itu, Risma seorang muslim. Hal ini
http://nasional.rimanews.com/politik...tuk-Lawan-Ahok


Isyarat Megawati akan memasang Bu Risma untuk Hadapi AHOK:
Mega Sindir Kejantanan Ahok, PDIP Kini Mulai Angkat Risma Harapan DKI
Kamis 24 Mar 2016, 10:42 WIB


Megawati memberikan buku tentang dirinya kepada Ahok pada 23/3/2016. Fotografer: Agung Pambudhy

Jakarta - Menghadiri peluncuran buku Megawati Soekarnoputri, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) malah panen sindiran. Apakah ini sinyal Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bakal mengusung bakal cagub DKI penantang Ahok?

Sindiran-sindiran Mega ke Ahok tidak bisa dibilang halus. Salah satu yang cukup keras adalah sindiran soal 'jantan dong' yang dilontarkan Mega. Sebelum melontarkan sindiran, Megawati terlebih dahulu menyinggung soal karikatur banteng moncong putih lengkap dengan anting.

Bisa jadi yang dimaksud Mega adalah karikatur banteng menghipnotis Ahok yang dibuat oleh Teman Ahok yang heboh beberapa waktu lalu saat Ahok masih galau antara maju lewat PDIP atau independen. Jika yang dimaksud karikatur itu, sebenarnya bukan anting yang dipegang oleh banteng, tapi mirip alat hipnotis yang berupa tali dan bandul bulat. Meski demikian memang karikatur itu cukup keras, apalagi setelah itu Ahok memutuskan maju lewat jalur independen.

Mega sempat sedikit melempar candaan, mencoba mengaitkan banteng beranting itu dengan isu LGBT. Namun sebuah sindiran bernada peringatan keras dilontarkan kemudian.

"Jadi saya ke Pak Ahok ya begitu, 'Yang jantan dong!'," kata Megawati setengah berteriak dan disambut tepuk tangan para hadirin.

Sindiran Megawati ke Ahok itu seolah memberi sinyal Megawati bakal memunculkan penantang Ahok di Pilgub DKI, meski masih jadi pertanyaan besar soal siapa yang bakal diusung PDIP. Namun pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebenarnya mulai menggambarkan siapa yang bakal didorong PDIP di Pilgub DKI.

"Hasil survei juga Bu Risma menunjukkan kapasitas dan harapan masyarakat DKI. Tetapi, masih lama prosesnya untuk menentukan hal tersebut," kata Hasto usai peluncuran buku 'Megawati dalam Catatan Wartawan Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat' di Gedung Arsip Nasional, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2016) malam.

Hasto menuturkan, PDIP tak akan menjaring banyak nama untuk kemudian dicalonkan sebagai DKI 1 maupun 2. Terlebih lagi, PDIP disebut Hasto tengah fokus untuk membantu pemerintah mempersiapkan gelaran ASEAN Games tahun 2018 mendatang.

"Kita berkonsentrasi bagaimana undang-undang diselesaikan dulu. Tetapi ketika pengumuman itu tiba dari Bu Ketua Umum (Megawati), seluruh jajaran partai sudah siap," tutur Hasto.

"Maka, konsolidasi partai jadi skala prioritas utama, ya nanti akan kita umumkan. Kita akan sampaikan yang terbaik," jelasnya.
http://news.detik.com/berita/3172185...ma-harapan-dki


Pemilukada DKI Jakarta:
PDIP Tersinggung Berat Digambarkan Seperti Banteng Iblis oleh Teman Ahok
Rabu, 2 Maret 2016 05:32


PDIP dilukiskan sebagai banteng iblis.

WARTA KOTA, PALMERAH -- Sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi merasa tersinggung akan ilustrasi yang dibuat Teman Ahok untuk artikel berjudul "Jika Partai Hendak Usung Ahok, Teman Ahok: Yakinkan 730.000 Orang Dulu" dalam laman [url=http://www.temanahok.com.]www.temanahok.com.[/url]

"Saya sebagai kader PDI-P jelas tersinggung, dong. Masa, PDI-P dianggap iblis, sih?" ujar Prasetio ketika dihubungi, Senin (29/2/2016).

Tulisan itu menampilkan ilustrasi yang menggambarkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tengah dihipnotis oleh banteng hitam dengan mata berwarna merah.

Seperti diketahui, banteng hitam merupakan lambang PDI-P.
Belakangan ini, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu seolah mendekati Basuki untuk mengusungnya sebagai calon gubernur dalam Pemilukada DKI Jakarta 2017.

Di dalam ilustrasi itu terdapat sosok relawan yang menarik Ahok dari serangan hipnotis sang banteng.

Prasetio menghargai usaha Teman Ahok dalam mendukung Basuki untuk ikut Pilkada DKI 2017.
Namun, ia berharap, dukungan terhadap Ahok itu tidak membuat mereka menyindir partai politik.

"Saya mengimbau kepada Teman Ahok agar tidak seperti itu, itu tidak boleh," ujar dia.

Basuki juga sudah berkomentar mengenai ilustrasi itu.

Dia menilai wajar jika Teman Ahok menyindir PDI-P yang kini tengah mendekatinya.

Sebab, diakui Basuki, Teman Ahok berjasa besar dalam membuka jalan agar Ahok (sapaan Basuki) bisa ikut pemilukada melalui jalur independen.
http://wartakota.tribunnews.com/2016...leh-teman-ahok


Survei CSIS: Risma Lebih Disukai untuk Jadi Gubernur DKI ketimbang Ahok
Senin, 25 Januari 2016 | 14:37 WIB


Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam penganugerahan Bung Hatta Anti Corruption Awards, di Graha Niaga, Kamis (5/11/2015).

JAKARTA, KOMPAS.com — Survei yang diadakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) memperlihatkan nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini lebih disukai untuk jadi gubernur DKI Jakarta berikutnya daripada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Berdasarkan tingkat kesukaan calon gubernur DKI Jakarta, Tri Rismaharini disukai 85,54 persen responden, disusul Ridwan Kamil 85,02 responden, baru Ahok 71,39 persen," kata peneliti CSIS, Arya Fernandes, di Jakarta, Senin (25/1/2016).

Nama lainnya yang muncul selain ketiga tokoh tersebut adalah Tantowi Yahya, Hidayat Nur Wahid, Adhyaksa Dault, Nachrowi Ramli, Sandiaga Uno, hingga Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Untuk sisi popularitas, nama Ahok masih menyandang persentase terbesar, yakni 94 persen dari responden, kemudian disusul dengan nama Tantowi Yahya sebanyak 81 persen, Ridwan Kamil 71,25 persen, Abraham "Lulung" Lunggana 69,25 persen, Hidayat Nur Wahid 64,50 persen, Tri Rismaharini 63,75 persen, dan tokoh-tokoh lainnya.

Survei bertajuk "Calon Independen Vis A Vis Calon Partai" yang dilakukan CSIS pada tanggal 5 sampai 10 Januari 2016 mengikutsertakan 400 responden warga Jakarta yang tersebar di lima wilayah kota, kecuali Kepulauan Seribu.

Metode survei menggunakan penarikan sampel secara acak dengan margin of error lebih kurang 4,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...ketimbang.Ahok


Bu Risma Berpotensi Jadi Momok bagi Dominasi Ahok
Rabu, 30 Maret 2016 , 20:48:00


Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

JAKARTA - ‎Survei terkini tentang calon gubernur DKI Jakarta masih menempatkan Basuki T Purnama memiliki tingkat keterpilihan atau elektabilitas tertinggi dibanding nama-nama lain. Namun, gubernur DKI Jakarta yang lebih beken disapa dengan nama Ahok itu sebaiknya tidak merasa di atas angin.

Menurut Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, ada nama Tri Rismaharini yang selalu muncul dalam setiap survei tentang bakal calon gubernur DKI. Meski wali kota Surabaya itu belum memutuskan sikap soal pilkada DKI, namun nama kepala daerah yang juga kader PDIP itu selalu muncul.

Risma bahkan diprediksi bisa menjadi momok bagi dominasi Ahok di bursa cagub DKI. "Jika diuji elektabilitas head to head, Tri Rismaharini berpotensi menjadi kuda hitam," kata Yunarto di kantor Charta Politika Indonesia, Jakarta, Rabu (30/3).

Totok -sapaan Yunarto- lantas menuturkan hasil survei terhadap 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi di DKI Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Hasilnya, elektabilitas Risma mencapai 19,3 persen.

Apalagi, tambahnya, PDI Perjuangan sebagai partai pendukung Risma memiliki basis massa yang sangat besar di DKI Jakarta. Bahkan Totok menilai Ahok akan kewalahan jika menghadapi Risma dan PDIP pada pertarungan pilkada mendatang. "Basis terbesar PDI-Perjuangan itu di Jakarta," ulasnya.

Namun demikian, Ahok berdasarkan survei masih memiliki elektabilitas tinggi. Berdasarkan survei Charta Politika pada 15-20 Maret 2016, elektabilitas Ahok mencapai 60 persen, sedangkan Risma 19,3 persen
http://www.jpnn.com/read/2016/03/30/...Dominasi-Ahok-


Risma Bukan Obat Sakit Hati PDI-P karena Ditinggalkan Ahok
Sabtu, 12 Maret 2016 | 11:50 WIB


Risma-Whisnu baru turun dari Jeep

SURABAYA, KOMPAS.com — Ketua DPC PDI-P Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan bahwa partainya tidak merasa kehilangan Basuki Tjahaja Purnama yang mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta melalui jalur perorangan.

Whisnu mengatakan, keinginan partainya untuk mengusung Tri Rismaharini sebagai calon gubenur DKI Jakarta bukan sebagai obat sakit hati karena telah ditinggalkan Basuki.

Kalaupun PDI-P jadi menjagokan Risma pada Pilkada DKI 2017, itu semata-mata karena instruksi dan keputusan partai yang harus dijalankan.

"Bukan dipersepsikan sebagai obat penghibur sakit hati," kata Wakil Wali Kota Surabaya tersebut, Sabtu (12/3/2016).

Ia yakin bahwa PDI-P tidak akan merasa kehilangan jika Ahok menolak diusung partai tersebut.

"Fenomena Pak Ahok yang memilih tidak diusung PDI-P harus dipahami sebagai dinamika politik jelang Pilgub DKI. Dia yakin, PDI-P masih punya banyak figur sekelas Pak Ahok," kata Whisnu.

Sejak jauh-jauh hari, Risma sudah menolak untuk menjadi cagub DKI Jakarta. Dia sudah bertemu secara khusus dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk menyatakan keberatannya itu.

Risma beralasan bahwa ia masih memiliki tanggung jawab moral kepada warga untuk memimpin Surabaya hingga 2021.

Sementara itu, Basuki memilih jalur independen dengan alasan tidak memiliki banyak dana untuk membiayai kampanyenya. Menurut Ahok, sapaannya, perlu biaya lebih dari Rp 100 miliar untuk membayar biaya operasional selama kampanye.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...ampaign=Kaitrd


Belum apa-apa, Ahok sudah keder hadapi Risma:
Ahok Tepis Pernyataan Risma Soal Calon Independen
Rabu, 16 Maret 2016 | 20:51 WIB


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menghadiri acara pemberian kredit kepada pedagang kaki lima (PKL), di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (4/3/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meluruskan pandangan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang menyebutkan bahwa calon independen berarti nafsu mengejar jabatan. Menurut Ahok, sapaan basuki, semua itu tergantung dari sudut pandang mana hal itu dilihat.

"Kalau saya nafsu, saya ke PDI-P dong. Kalau saya nafsu, saya enggak ribut dengan DPRD, saya mana berani buka-bukaan," ujar Ahok dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan Metro TV, Rabu (17/3/2016) malam.

Ahok balik menantang seberani apa Risma dalam menantang orang. Menurut Ahok, sikapnya selama ini sudah menunjukkan bahwa dia tidak gila jabatan.

"Kalau nafsu ngapain marah-marahin orang? Kalau enggak kepilih lagi kan repot," ujar Ahok.

Baca: Risma: Memakai Jalur Independen Sama Saja Mengejar Jabatan

Ahok beberapa kali pernah melontarkan tantangan untuk pembuktian harta secara terbalik.

Sebelumnya, Risma telah melontarkan pernyataan yang menyebut alasannya tidak mau maju melalui jalur independen. Alasan Risma, ia menganggap calon independen hanya mengejar kekuasaan.

Selain mengenai tudingan ini, Ahok juga mengomentari soal biaya politik yang diminta parpol. Ahok memastikan dia tidak pernah dimintai uang oleh PDI-P saat mengikuti Pilkada DKI 2017.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...lon.Independen

----------------------------------------

The End of Ahok .... bakalan rugi besar nih para Bandar dan Cukong sebentar lagi gara-gara Megawati akan bertindak memasang Banteng-Betinanya melawan si mulut busuk, Ahoak!


emoticon-Big Grin



di atas gunung masih ada lagi gunung ...di atas langit masih ada langit, Hok!
masa eloe lupa sama falsafah yang sering disampaikan oleh engkong-engkong elu sendiri di masa lalu?
Diubah oleh solit4ire 01-04-2016 22:57
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
13.1K
206
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.