Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

alex49Avatar border
TS
alex49
"Rumah Mungil Di Seberang Jalan Pusat Kota"
Gadisku yang lugu,
Aku sediakan tempat berteduh untukmu,
Di seberang jalan pusat kota
Rumah mungil, dengan sentuhan ornamen klasik,
Mimosi Folia dan Erythrina Caffra berdiri kokoh di kiri dan kanan, menjadi tempat merpati putih untuk berkeluarga,
Bangku taman berukuran kecil
Bunga Hydragea, Oriental popy dan Anggrek Dendrobium,
Bermekaran setiap harinya,
Rumput jepang nun hijau, citarasa savana di halaman rumah kita
Replika Trevi dan Oval Fountain menambah keindahan dengan air mancur bak telaga,
Hiasan lampu warna-warni
Seperti pertunjukan parodi
Hentak menyentak, layaknya tirani menikam ulu hati
Bertemakan angin dingin
Bergulir lafaskan janji, membuka pintu hati, menari-menari kembali
Genderang meradang, opera menghantam raga
Setiap harinya, tepat pukul sembilan malam, dengan syair-syair pelengkap puisi
Alunan Symfony yang menggetarkan hati.

Nocturne In E Flat Op 9 No 2
Romantic Piano Moods-Ralpf Votapek, Fur Elis-Bethoven, Hungarian Rhapsody No 2 Lizst-Magical Piano, Pink Panther-John William, Voice Of Spring Waltz-Johann Strauss, dan Syimphony No 8 (Third Movement)-Hydn
Aku memutarnya berulang-ulang sembari menikmati keramahan ini
Dan juga aku sediakan sketsa hitam putih seorang gadis lugu yang tengah tersenyum lucu
Menatap ke arah senja dengan rambut hitamnya
Aku ingin merendah guna menangkap hasratnya
Memenjarakannya, sementara
Dedaunan di hari berikutnya
Aku ingin terbang dengan rasa yang berlebihan ini
Untuk keinginanku, kesabaran menantimu
Hingga nanti, jenazahku mengamuk bersama sekawan badut pada tulang-tulang cahaya
Tak lebih dari suara, karena
Aku hanya ingin menyatakan cinta

Gadisku yang lugu,
Aku bukanlah seorang jenius seperti John Nash Matematikawan yang terjebak dalam mimpinya namun mampu memenangkan penghargaan Nobel
Juga seperti Allan Turing yang mampu memecahkan kode Enigma saat perang dunia ke 2 dengan mesin ciptaannya "Mesin Turing" yang saat ini kita menyebutnya "Komputer"
Atau seperti Moshe Kai Cavalin
Seorang anak genius yang di usia sebelas tahun telah meraih ijazah perguruan tinggi dengan IPK 4,0
Merbut gelar nasional dalam seni bela diri
Dan menerbitkan sebuah buku di usia empat belas tahun yang berjudul "We Can Do"
Aku tidaklah bisa seperti mereka kekasih
Yang mampu aku lakukan hanyalah berdiam diri dalam lamunan
Memandang ke segala penjuru dengan tinta hitam dan secarik kertas dari kulit
Memasuki ruang hampa nun jauh, guna membuka fikiranku
Meresapi semua logika yang kurangkai dengan fakta di dunia nyata
Memabawanya berlayar dengan imajinasi terbatas
Mendera waktu, ku cari celah untuk berkelana
Diantara noda dan kesucian, menyulam makna kata-kata
Dengan cinta yang akan ku bawa pulang
Untukmu pesona cakrawala.

Gadisku yang lugu, meski lembab wajahku tak hentikan air mata,
Namun dinginnya hati mencair senandungkan namamu
Merayap menujumu di malam buta
Di saat purnama nampak mulai menguncup
Dinihari ingin merebah di punggung fajar
Angin bersembunyi pada sela-sela dahan
Hanyutku menuju muara kasihmu

Gadisku yang lugu, aku semakin rindu pada cahayamu
Menampung jeda, letih siang dan petang
Kau masuk ke celah-celah sanubariku
Sebelum melati dan kamboja terkulai di hadapanku
Sebelum botol kenanga sungsang mengairi
Pada sajadah berdebu, pada harap, pada penat
Izinkan aku memimpinmu, bersama kita sujud dan rukuk di hadapaNYA
Pencipta segalanya, kau dan aku.


~Alex Wahyu~
~25032016~
0
2.6K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.