Gabungan mahasiswa Jurusan Teknik Kimia, Teknik Mesin dan Teknik Elektro Universitas Brawijaya bimbingan Ir. Bambang Poerwandi, M.S, berhasil menciptakan prototype mesin mobil bertenaga kimia.

Teknologi mesin mobil yang dinamai Chemical Engineering Car (Chem-E-Car) terdiri dari 4 prototype yaitu Crionyc 3, Exotric VI, Exotric E-Cooler, dan Bharatawijaya.

"Crionyc 3, mobil berbahan akrilik, memiliki komponen utama DC2 Vessel untuk reaksi kimia, dan satu vessel untuk perangkap udara. Lima termo-elektrik ditempatkan diantara reaksi vessel dan lembaran aluminium," terangnya kepada Malang Today beberapa menit lalu.

Bambang juga menjelaskan, timnya menggunakan reaksi Oksalat, Kalium Permanganat, dan Asam Sulfat untuk mekanisme henti yang dibaca oleh sensor khusus.

Keunikan mobil Crionyc 3 adalah ramah lingkungan dan hanya menghasilkan limbah berupa garam. Listrik yang dibutuhkan juga kecil.

Sedang Exotric VI memanfaatkan reaktor sel volta yang menggunakan tembaga dan dan seng sebagai katoda dan anoda.

Mesin yang ketiga, Exotric E-Cooler, dirancang memanfaatkan reaksi panas yang dikonversi menjadi listrik oleh termo-elektrik.

"Semakin tinggi perubahan suhu, maka makin tinggi tegangan yang dihasilkan," kata Bambang.

Berbeda dari tiga prototype lainnya, Bharatawijaya menggunakan sel volta dari seng dan tembaga sebagai elektroda.

"Semua reagen bersifat non-reaktif dan disesuaikan pada konsentrasi encer, sehingga prototype aman dioperasikan secara berkelanjutan," kata dia.

Mobil-mobil tersebut disimulasikan di GOR Pertamina UB siang hari ini, untuk dipersiapkan menghadapi kompetisi tingkat asia di Malaysia April mendatang. (mga/fal)

Malang Today "Mobil Bahan Bakar Kimia UB"