Jakarta - Setelah Nachrowi Ramli dan Roy Suryo, Partai Demokrat (PD) kembali menyodorkan sejumlah nama kadernya untuk bursa cagub DKI Jakarta. Salah satu yang disebut adalah Ketua Fraksi PD Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

"Terjaring aspirasi kader dan publik, PD serius untuk Pilgub DKI. Saat ini yang mencolok dimunculkan kader dan publik ada 7 nama. Masing-masing punya market kuat," ungkap jubir PD Ramadhan Pohan si sela-sela pelatihan kader PD di Novotel Hotel, Bogor, Kamis (31/3/2016).

Salah satu nama yang disodorkan adalah Ketua DPD Jawa Timur Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo. Pengalamannya mengemban tugas sebagai Gubernur Jatim selama dua periode disebut Pohan bisa menjadi modal dalam memimpin Ibukota.

"Jelas modal kuat. Sukses memimpin pembangunan provinsi terbesar kedua Indonesia, saatnya mungkin untuk Pakde memimpin provinsi terbesar yakni DKI Jakarta. Track record Pakde jelas dan kuat. Pemilih Jawa juga kuat dan terbesar di DKI, Pakde populer dan dikenal luas," jelas Pohan.

Kader lain yang disebut potensial untuk cagub DKI adalah anggota F-PD Dede Yusuf yang penah menjadi Wagub Jawa Barat. Dede yang juga dua kali menang dalam Pileg disebut Pohan cukup mumpuni.

"Jelas Dede teruji. Saat ini Dede memimpin Komisi Kesehatan dan Tenaga Kerja di DPR RI. Dede juga dekat dan digemari kalangan muda dan pemilih pemula, selain ramah dia juga simpati membela kepentingan kaum perempuan. Cukup komplet," ujarnya. Dede dinilai Pohan juga merupakan sosok yang dekat dengan dunia olahraga, seni budaya, juga kesejahteraan sosial.

PD juga memunculkan nama wakil sekjennya, Rachland Nashidik. "Dia mantan aktivis HAM, punya kedekatan luas dengan kalangan LSM dan aktivis. Selain sosok muda, Rachland punya kepekaan sosial tinggi. Sangat layak jika diberi kesempatan memimpin Jakarta," tutur Pohan.

Satu nama kader lain yang dianggap bisa bersaing untuk DKI 1 adalah Ibas. Bukan hanya dianggap sebagai sosok muda, Ibas dinilai cukup populer dan memiliki pengalaman pada jabatan strategis partai.

"Mas Ibas dua kali memenangkan Pileg. Sekarang memimpin Fraksi PD di parlemen. Kepemimpinannya kuat, tegas, dan terukur. Referensi soal pembangunan kota Mas Ibas juga punya," kata Pohan.

Ternyata bukan hanya kader saja yang masuk dalam radar Demokrat. Nama tokoh militer Sjafrie Sjamsoeddin juga ikut meramaikan bursa penjaringan bakal cagub DKI partai berlambang mercy tersebut. Pada era pemerintahan SBY, mantan Pangdam Jaya dan Kapuspen TNI itu pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan.

"Pengalamannya di militer komplet dan teruji. Referensinya untuk DKI juga kuat. Sejak reformasi ia sudah dikenal dekat dan luas oleh publik umum. Tak perlu diragukan, kami melirik potensi kuat Bang Sjafrie karena disuarakan kader dan simpatisan PD," terang Pohan.

Lima nama di atas dinilai Demokrat sebagai sosok terbaik dan layak untuk masuk dalam kontestasi Pilgub DKI melengkapi nama Nachrowi Ramli dan Roy Suryo yang muncul sebelumnya. Meski begitu, Pohan mengatakan radar PD masih terus memonitor perkembangan dari waktu ke waktu.

"Yang menentukan calon dari PD nantinya adalah Majelis Tinggi. Paling telat sekitar September tahun ini. Masih cukup waktu," ujarnya.

Di Jakarta, Partai Demokrat tak bisa mengusung bakal calon sendiri karena hanya memiliki 10 kursi. Sementara syarat mengusung bacagub di Jakarta adalah 22 kursi. PD harus berkoalisi dengan partai lain yang memiliki kursi di DPRD Jakarta untuk melawan kandidat petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).


(erd/nrl)
SUMBER