- Beranda
- Berita dan Politik
AHOK Ingkar Janji Soal Pindah Agama dari Kristen ke Islam. Emang Agama Kutu Loncat?
...
TS
solit4ire
AHOK Ingkar Janji Soal Pindah Agama dari Kristen ke Islam. Emang Agama Kutu Loncat?
Ahok Dituding Ingkar Janji Soal Obrolan Pindah Agama
Adhyaksa dibully di media sosial.
Sabtu, 26 Maret 2016 | 03:17 WIB
AHOK
VIVA.co.id - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Adhyaksa Dault menuding Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingkar janji karena menyebar sesuatu yang bukan fakta konkret kepada publik.
Adhyaksa mengaku, ia bersama Ahok, sapaan akrab Basuki pernah berbicara empat mata pada waktu itu. Konteks pembicaraannya, bagaimana peran keagamaan bisa menjadi sangat sentral dalam suatu wilayah, terutama dalam menentukan pemimpin.
"Saya sampaikan kepada Beliau, 'Pak Ahok saya diminta maju sebagai Gubernur. Kenapa? Mayoritas DKI itu Islam. Mereka ingin mendapatkan pemimpin yang juga orang Islam. Saya yakin orang Kristen juga punya pikiran yang sama," kata Adhyaksa dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan, Jumat, 25 Maret 2016.
Adhyaksa menjelaskan, hal ini memang sudah terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Misalnya, Sulawesi Utara yang mendambakan pemimpinnya berasal dari kalangan beragama Kristen, karena mayoritas penduduknya memang menganut agama Kristen.
"Lalu Pak Ahok bilang, 'Saya tidak bisa pindah agama'. Saya bilang, kalau Anda pindah selesai semua urusan. Anda maju sebagai Presiden pun akan saya dukung," kata Adhyaksa.
Diakuinya, perbincangan tersebut telah disepakati oleh kedua belah pihak untuk tidak disebar luaskan kepada publik. Namun, Ahok justru melanggar perjanjian yang sejatinya sudah disepakati. Bahkan, apa yang disampaikan pun jauh berbeda.
"Tiba-tiba beliau menyampaikan lain. Apa yang sudah disepakati justru dilanggar," kata Adhyaksa.
Ahok, kata Adhyaksa, menudingnya sebagai sosok yang menolak Gubernur DKI di luar agama Islam. Akibat pernyataan tersebut, Adhyaksa merasa telah diolok-olok di media sosial karena dianggap membenci umat Kristiani.
"Habis saya di-bully di media sosial. Saya tidak pernah punya masalah dengan mereka (umat Kristiani)," kata Adhyaksa.
Oleh karena itu, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini mencoba mengklarifikasi pernyataan Ahok. Adhyaksa menegaskan bahwa ia sama sekali tidak memiliki masalah dengan pemimpin dari luar Islam.
Sebab menurutnya, siapapun yang menjadi Gubernur DKI kelak memang takdir yang tidak bisa diganggu gugat. "Saya tidak ada sama sekali kebencian. Kalau dia (Ahok) terpilih, itu takdir. Cuma saya tidak bisa pegang komitmennya," kata Adhyaksa
http://metro.news.viva.co.id/news/re...n-pindah-agama
Adhyaksa Dault Tuding Ahok Tak Pegang Komitmen
Jumat, 25/03/2016 19:45 WIB
Adhyaksa Dault Tuding Ahok Tak Pegang KomitmenBakal calon Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Adhyaksa Dault mengaku tak suka Ahok karena mengumbar isi pertemuan empat mata dengannya. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Adhyaksa Dault menyatakan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak bisa memegang komitmen. Pernyataan tersebut terlontar usai Ahok menyebut dirinya sebagai sosok yang menolak Gubernur DKI selain dari kalangan agama Islam.
"Saya tidak suka karena dia (Ahok) tidak bisa pegang komitmen. Saya bicara empat mata disebar. Saya jadi di-bully di media sosial karena dianggap benci orang Kristen. Ngaco itu. Padahal saya punya banyak kawan beragama Kristen," ujar Adhyaksa dalam sebuah forum yang diselenggarakan oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), di kantor KAHMI, Jakarta, Jumat (25/3).
Adhyaksa mengklarifikasi bahwa dalam pertemuan empat mata tersebut, dirinya hanya menyampaikan kepada Ahok bahwa niatan dirinya mencalonkan diri sebagai Gubernur karena didukung oleh warga DKI yang beragama Islam.
Saat itu ia mengaku berkata, jika salah satu agama menjadi mayoritas dalam sebuah wilayah, pasti warga dari agama mayoritas tersebut mendambakan pemimpin dari kalangannya. Oleh karena itu, ia membantah pernah berkata tidak menyukai Ahok lantaran bukan beragama Islam.
"Saya sampaikan kepada Pak Ahok. Saya diminta maju sebagai Gubernur. Kenapa? Karena mayoritas orang Jakarta beragama Islam. Pastinya orang beragama Islam mau Gubernur orang Islam. Kalau orang Kristen dalam hati kecilnya itu jangan ditutup-tutupilah pasti mau orang Kristen," ujarnya.
Adhyaksa mengatakan salah satu contoh terjadi di daerah Sulawesi Utara yang Gubernurnya selalu dari kalangan beragama Kristen. Selain itu, di Bali pun demikian. Sebagai daerah dengan mayoritas warganya beragama Hindu, Kepala Daerahnya beragama Hindu.
Oleh karena itu, ia menegaskan dirinya sama sekali tidak pernah menolak Ahok untuk menjadi Gubernur DKI. Baginya, siapapun yang menjadi Gubernur DKI sudah merupakan takdir.
"Saya tidak ada sama sekali kebencian sama Pak Ahok. Kalau dia (Ahok) terpilih adalah karena takdir Allah. Kalo gagal takdir Allah. Cuma saya tidak bisa pegang dia karena dia tidak pegang komitmen," ujarnya.
Sebelumnya, Ahok menyebut bahwa Adhyaksa tidak menyukai dirinya lantaran beragama Kristen. Kala itu, Ahok menyebut, Adhyaksa hanya akan mendukung calon Gubernur DKI dari kalangan Islam.
http://www.cnnindonesia.com/politik/...gang-komitmen/
Ahok: Saya Belum Dapat Hidayah
Ahad, 18 Januari 2015, 12:00 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berpendapat setiap manusia harusnya meneladani sifat-sifat yang dimiliki Nabi Muhammad saw.
Menurutnya empat sifat yang dimiliki Nabi Muhammad yakni, Shiddiq (benar), amanah (dipercaya), fathonah (cerdas), dan tabligh (menyampaikan), harus dimiliki setiap pemimpin.
"Paling tidak saya sudah punya empat sifat Rasulullah. Tapi saya memang belum dapat hidayah. Karena hidayah itu milik Allah," kata Ahok, sapaan akrab Basuki.
Pernyataan itu disampaikan Basuki saat menjadi pembicara dalam seminar peringatan Nabi Muhammad saw bertema 'Rasulullah Sebagai Pemimpin Teladan', di Gedung Smesco, Ahad (18/1).
http://www.republika.co.id/berita/na...-dapat-hidayah
Sepertinya…, Selangkah Lagi Ahok Masuk Islam …?
Januari 2nd, 2016, 9:18 pm
Dilihat dari kredibilitasnya, Ahok adalah gambaran sosok muslim yang salih. Selangkah lagi, dengan bersahadat, maka Ahok masuk Islam.
Islam-Institute, JAKARTA – Ahok masuk Islam? Baru-baru ini gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama yang akrab disapa Ahok bikin pernyataan mengejutkan. Hal ini karena terkait dengan agama yang dianutnya, Kristen.
Tetapi sebenarnya bukan masalah itu yang menarik di sini, tetapi ternyata Ahok memiliki pemahaman yang sangat baik terhadap Islam, lebih dari itu karena pemahaman Ahok mengenai Islam secara horizontal sudah dalam taraf aplikatif, bukan cuma teoritis. Mungkin yang kurang dari Ahok, dia belum mengaplikasikan sisi vertikalnya, yaitu bersahadat dan shalat, mungkin itu kekurangannya. Dilihat dari sikapnya yang Islami, bisa jadi selangkah lagi Ahok masuk Islam, mungkinkah?
Berikut ini adalah tulisan tentang Ahok yang ditluis oleh Denny Siregar, dengan judul “Tamparan Ustadz Ahok”. Ahok di mata Denny Siregar lebih dari sekedar apa yang dilihat kebanyakan orang, tulisannya sangat menarik untuk dibaca. Semoga bermanfaat….
ahok masuk islam
‘Tamparan’ Ustadz AHOK
Saya ketawa sendiri membaca komentar-komentar di status “Agama Iwak Peyek”.
Pembukaan kata di alinea pertama, “Kristen ajaran konyol..” cukup membuat banyak orang meledak otaknya.
Karena sudah meledak, maka alinea-alinea selanjutnya sudah tidak sanggup lagi mereka baca dengan jernih. Matanya buram karena amarah, egonya seperti dicakar-cakar oleh srigala, jarinya gemetar mengetik mengeluarkan isi hatinya yang terbakar, giginya gemeletuk dan gerahamnya krenyot-krenyot.
“Bajingan ! Ini namanya menghina agama gua!” Mereka lalu membaca paragraf berikutnya dan ternyata itu pernyataan dari seorang Ahok, seorang Kristen pulak. “Wah, yang ngomong bukan Islam ternyata. Tapi kenapa kok Ahok ngomong Kristen ajaran konyol? Apa maksudnya?”
Sudah gak jelas bagi mereka isi statusnya, karena otak mereka fokus pada kata “Kristen ajaran konyol..” Akhirnya karena lapar dan lelah, mereka mengambil kesimpulan bahwa Ahok sedang mengambil simpati umat Islam.
Dan yang menarik ada yang mengambil kesimpulan bahwa pengetahuan agama Ahok dangkal, seolah-olah dia pengetahuan agamanya dalam.
Ahok itu bagi sebagian kecil muslim yang sadar dan haus akan mutiara, seperti saya, adalah seorang guru mengaji.
Mengaji dari kata dasar kaji. Meng-kaji. Di Islam sendiri, membaca al-Qur’an lebih dikenal dengan mengaji, karena isinya betul-betul harus dikaji, bukan hanya dibaca, supaya tidak gagal paham.
Kajian yang dahsyat dari Ahok adalah perbuatannya yang sangat Islam. Ia membongkar belantara kemunafikan yang diusung oleh para anggota DPRD DKI dan jajaran-jajaran pemda yang seperti serigala lapar tapi berjubah merak. Ia bukan saja garang membantai sarang kucing garong yang bersekutu dengan tikus got, ia juga menghancurkan sistem yang sudah mereka bangun sejak lama dan berpesta-pora dengannya.
Bukan itu saja. Ia juga menampilkan wajah yang lembut dengan memanusiakan warga kampung pulo, menempatkan mereka di hunian yang layak. Ia membangun mesjid megah. Ia memberangkatkan haji dan umrah puluhan penjaga masjid. Ia adalah seorang Kristen.
Kajian Ahok sungguh menampar muka-muka kami yang muslim yang hanya bisa membaca al-Qur’an dengan nada yang indah, sibuk ritual ke masjid dan tempat ziarah, tapi sangat sulit berfungsi kepada sesama manusia. Kajian Ahok sungguh membuat pipi kami panas merona karena malu yang sangat, karena kami meng-klaim bahwa kami muslim tapi kami tidak paham apa itu arti Islam.
Ahok mengajari kami meng-kaji kembali sunnah-sunnah Nabi dan firman-firman Tuhan, yang selama ini hanya sebatas klaim “kembali kepada al-Qur’an dan sunnah”. Ahok memerintahkan kami meng-kaji kembali kitab suci kami yang berisi banyak kebaikan kepada semua umat manusia tanpa memandang siapa dan apa agamanya dia. Ahok menceramahi kami bahwa konsep “rahmat bagi semesta alam” jangan hanya menjadi slogan mimpi yang diusung, tapi menjadi pondasi dalam hubungan sosial kepada sesama manusia.
Setiap kami merasa bahwa kami khatam dan paham, Ahok menampar kami kembali sehingga kami tertunduk lagi dan membuka kembali halaman demi halaman al-Qur’an.
Sesudah semua pelajaran yang membuat kami malu semalu-malunya, Ahok berkata dengan lantang, “Kristen itu ajaran konyol…”
Kenapa Ahok berkata seperti itu? Bukankah itu sama saja menghina agamanya? Kenapa ia tidak bilang, “Islam itu ajaran konyol.. ” Kenapa ia membuka diri untuk diserang orang seagamanya yang pendek sumbunya dan para pendeta yang buncit perutnya? Kenapa?
Kembali lagi kami membuka Al-Qur’an dari halaman pertama dengan rasa malu yang tidak ada habis-habisnya.
Ahok melakukan otokritik kepada agamanya, hal yang dia pahami, bahwa pemahaman agama yang salah adalah racun, narkoba, pembunuh hati yang massif dan kejam. Kami yang muslim dan merasa “sudah pasti masuk surga”, mulai menggosok-gosokkan kaki dan hidung yang sebenarnya tidak gatal. Malu dan merasa ditelanjangi sampai tidak berpakaian.
Ahok itu seorang ulama, seorang sufi, seorang ustad, juga Kyai. Pemahaman agamanya dalam dan universal. Seharusnya mereka yang gelarnya selangit dan umatnya seabrek itu juga penganut konsep “Agama adalah sumber kapital”, mulai membuka kembali al-Qurannya dari halaman pertama ketika Ahok berkata, “Mati adalah keuntungan..”
Ah, siapa yang bilang Ahok pengetahuan agamanya dangkal? Sungguh orang itu dangkal, karena sesuatu yang dangkal tidak pernah tahu kedalaman.
Sambil minum kopi malam ini, boleh aku sedikit protes kepada-Mu, Tuhan?
Kenapa bukan Ahok yang Kau kirim kepada kami yang fakir ilmu dan mayoritas di negara ini? Kenapa mesti Felix Siauw? Kenapa Tuhan? Kenapaaaaaa?
http://www.islam-institute.com/seper...k-masuk-islam/
Ahok ke jurnalis asing: Kalau Obama muslim belum tentu terpilih
Rabu, 18 September 2013 14:36
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kedatangan sejumlah jurnalis dari berbagai negara dunia. Selain Jakarta, para jurnalis dari Prancis, Jepang, Rusia, Kazakhstan, dan Turki juga akan di Indonesia, antara lain; Labuan Bajo, Bali dan Yogyakarta.
Dalam pertemuan dengan mereka di Balai Kota Jakarta, Ahok menjelaskan soal toleransi beragama yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah, keberhasilannya dulu memenangkan Pilkada Belitung Timur. Padahal, mayoritas penduduknya adalah beragama Islam.
"Jadi enggak ada masalah soal agama. Bahkan bisa jadi demokrasi kami lebih baik dari Amerika. Kalau Obama muslim mungkin belum tentu beliau terpilih," kata Ahok sembari tertawa dalam pertemuan tersebut di Balai Kota Jakarta, Rabu (18/9).
Para jurnalis asing itu datang ke Indonesia atas undangan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk promosi wisata dan 'Indonesia Journalist Visit Program'.
Ahok juga menjelaskan, Jakarta adalah provinsi spesial karena Ibu Kota negara. Sebab, ada Istana Presiden di Jalan Merdeka Utara dan Istana Wakil Presiden di Jalan Merdeka Selatan.
"Ini daerah ring 1, tidak ada gedung milik swasta, semuanya lembaga pemerintahan," katanya.
Soal turis, Ahok mengatakan banyak wisatawan asal Belanda yang datang ke Jakarta. "Kita berencana mengembangkan wisata golf pada 2014 ada 13 lapangan dari mulai dekat bandara sampai di pusat kota. tapi masalahnya kami terbentur kemacetan," jelasnya.
Lebih lanjut Ahok menjelaskan, nantinya area Monas juga akan menjadi pusat kuliner Ibu Kota. Karena itu, pihaknya akan mendukung pariwisata di Jakarta dengan menyediakan bus khusus wisatawan.
"Kota Tua juga cantik, ada restoran enak namanya Cafe Batavia, tapi daerah di sekitarnya masih perlu dibenahi karena banyak gedung rusak," terangnya.
http://www.merdeka.com/jakarta/ahok-...-terpilih.html
Ahok: Saya Bangga Jadi Kafir Yang Penting Tidak Korupsi
Minggu, 14/12/2014 20:46 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menganggap selalu ada saja riak perlawanan dan fitnah-fitnah yang ditujukan kepadanya terkait program dan kebijakan yang ia kerjakan. Namun, ia mengaku tak peduli dengan penilaian apapun selama masih dalam koridor yang benar.
"Orang DKI dari dulu miras dijual, kok gara-gara saya. Kalijodo, lokalisasi, saya mau beresin ributnya ke yang lain," kata Ahok -sapaan akrab Basuki- dalam acara Demokrasi Tanpa Korupsi, di Museum Nasional, Ahad (14/12).
Ahok menilai, banyak orang yang menyerangnya, mengaitkan program atau kebijakan yang dilakukannya dengan isu politik sampai isu rasisme. "Kalau saya paling gampang cari kelemahan saya. Udah Cina, kafir. Komplit," ujarnya.
Mengenai isu rasisme yang ditujukan padanya, ia pun bersenda gurau akan membuat sebuah kaos yang melambangkan dirinya. "Saya pikir saya musti cetak kaos juga, tulisannya, saya bangga jadi kafir yang penting tidak korupsi," ucap Ahok dan disambut dengan gelak tawa dari hadirin.
Ahok menganggap, sebenarnya inti masalah dari birokrasi atau apapun adalah korupsi. Namun hal itu dicoba untuk diputarbalikkan oleh orang yang punya kepentingan.
Masalah yang terjadi di DKI pun terjadi akibat adanya korupsi. Baik macet, banjir, dan lain sebagainya, akar masalahnya adalah korupsi.
"Kalau dibereskan mudah-mudah semua program di DKI, semua pelayanan terpadu, kesehatan, bertahap akan kita penuhi," kata Ahok.
http://www.cnnindonesia.com/nasional...tidak-korupsi/
--------------------------
Perkara pindah agama kok dibikin kayak bermain-main seperti dulu ketika masih aktif di parpol aja. Kalo menghadapi parpol, bolehlah AHOK berlaku sebagai 'kutu loncat" politik ... tapi kalo soal agama? Ntar dululah! Tapi betul juga ucapan si Ahok, dia belum merasa dapat hidayah. Yaa sudah, memang dalam Islam tak boleh kok ada paksaan di dalam memilih agama. Adyaksa sebenarnya nggak perlu mewek soal satu ini. Pake ngumbar ke media segala. Terus terang aja, itu bikin malu ummat muslim Indonesia aja jadinya, sebab dikira pihak lain, komunitas muslim yang lebih dari 200 juta orang di negeri ini, mau ngemis-ngemis untuk menambah anggota jamaah baru bernama Ahok
Adhyaksa dibully di media sosial.
Sabtu, 26 Maret 2016 | 03:17 WIB
AHOK
VIVA.co.id - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Adhyaksa Dault menuding Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingkar janji karena menyebar sesuatu yang bukan fakta konkret kepada publik.
Adhyaksa mengaku, ia bersama Ahok, sapaan akrab Basuki pernah berbicara empat mata pada waktu itu. Konteks pembicaraannya, bagaimana peran keagamaan bisa menjadi sangat sentral dalam suatu wilayah, terutama dalam menentukan pemimpin.
"Saya sampaikan kepada Beliau, 'Pak Ahok saya diminta maju sebagai Gubernur. Kenapa? Mayoritas DKI itu Islam. Mereka ingin mendapatkan pemimpin yang juga orang Islam. Saya yakin orang Kristen juga punya pikiran yang sama," kata Adhyaksa dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan, Jumat, 25 Maret 2016.
Adhyaksa menjelaskan, hal ini memang sudah terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Misalnya, Sulawesi Utara yang mendambakan pemimpinnya berasal dari kalangan beragama Kristen, karena mayoritas penduduknya memang menganut agama Kristen.
"Lalu Pak Ahok bilang, 'Saya tidak bisa pindah agama'. Saya bilang, kalau Anda pindah selesai semua urusan. Anda maju sebagai Presiden pun akan saya dukung," kata Adhyaksa.
Diakuinya, perbincangan tersebut telah disepakati oleh kedua belah pihak untuk tidak disebar luaskan kepada publik. Namun, Ahok justru melanggar perjanjian yang sejatinya sudah disepakati. Bahkan, apa yang disampaikan pun jauh berbeda.
"Tiba-tiba beliau menyampaikan lain. Apa yang sudah disepakati justru dilanggar," kata Adhyaksa.
Ahok, kata Adhyaksa, menudingnya sebagai sosok yang menolak Gubernur DKI di luar agama Islam. Akibat pernyataan tersebut, Adhyaksa merasa telah diolok-olok di media sosial karena dianggap membenci umat Kristiani.
"Habis saya di-bully di media sosial. Saya tidak pernah punya masalah dengan mereka (umat Kristiani)," kata Adhyaksa.
Oleh karena itu, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini mencoba mengklarifikasi pernyataan Ahok. Adhyaksa menegaskan bahwa ia sama sekali tidak memiliki masalah dengan pemimpin dari luar Islam.
Sebab menurutnya, siapapun yang menjadi Gubernur DKI kelak memang takdir yang tidak bisa diganggu gugat. "Saya tidak ada sama sekali kebencian. Kalau dia (Ahok) terpilih, itu takdir. Cuma saya tidak bisa pegang komitmennya," kata Adhyaksa
http://metro.news.viva.co.id/news/re...n-pindah-agama
Adhyaksa Dault Tuding Ahok Tak Pegang Komitmen
Jumat, 25/03/2016 19:45 WIB
Adhyaksa Dault Tuding Ahok Tak Pegang KomitmenBakal calon Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Adhyaksa Dault mengaku tak suka Ahok karena mengumbar isi pertemuan empat mata dengannya. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Adhyaksa Dault menyatakan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak bisa memegang komitmen. Pernyataan tersebut terlontar usai Ahok menyebut dirinya sebagai sosok yang menolak Gubernur DKI selain dari kalangan agama Islam.
"Saya tidak suka karena dia (Ahok) tidak bisa pegang komitmen. Saya bicara empat mata disebar. Saya jadi di-bully di media sosial karena dianggap benci orang Kristen. Ngaco itu. Padahal saya punya banyak kawan beragama Kristen," ujar Adhyaksa dalam sebuah forum yang diselenggarakan oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), di kantor KAHMI, Jakarta, Jumat (25/3).
Adhyaksa mengklarifikasi bahwa dalam pertemuan empat mata tersebut, dirinya hanya menyampaikan kepada Ahok bahwa niatan dirinya mencalonkan diri sebagai Gubernur karena didukung oleh warga DKI yang beragama Islam.
Saat itu ia mengaku berkata, jika salah satu agama menjadi mayoritas dalam sebuah wilayah, pasti warga dari agama mayoritas tersebut mendambakan pemimpin dari kalangannya. Oleh karena itu, ia membantah pernah berkata tidak menyukai Ahok lantaran bukan beragama Islam.
"Saya sampaikan kepada Pak Ahok. Saya diminta maju sebagai Gubernur. Kenapa? Karena mayoritas orang Jakarta beragama Islam. Pastinya orang beragama Islam mau Gubernur orang Islam. Kalau orang Kristen dalam hati kecilnya itu jangan ditutup-tutupilah pasti mau orang Kristen," ujarnya.
Adhyaksa mengatakan salah satu contoh terjadi di daerah Sulawesi Utara yang Gubernurnya selalu dari kalangan beragama Kristen. Selain itu, di Bali pun demikian. Sebagai daerah dengan mayoritas warganya beragama Hindu, Kepala Daerahnya beragama Hindu.
Oleh karena itu, ia menegaskan dirinya sama sekali tidak pernah menolak Ahok untuk menjadi Gubernur DKI. Baginya, siapapun yang menjadi Gubernur DKI sudah merupakan takdir.
"Saya tidak ada sama sekali kebencian sama Pak Ahok. Kalau dia (Ahok) terpilih adalah karena takdir Allah. Kalo gagal takdir Allah. Cuma saya tidak bisa pegang dia karena dia tidak pegang komitmen," ujarnya.
Sebelumnya, Ahok menyebut bahwa Adhyaksa tidak menyukai dirinya lantaran beragama Kristen. Kala itu, Ahok menyebut, Adhyaksa hanya akan mendukung calon Gubernur DKI dari kalangan Islam.
http://www.cnnindonesia.com/politik/...gang-komitmen/
Ahok: Saya Belum Dapat Hidayah
Ahad, 18 Januari 2015, 12:00 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berpendapat setiap manusia harusnya meneladani sifat-sifat yang dimiliki Nabi Muhammad saw.
Menurutnya empat sifat yang dimiliki Nabi Muhammad yakni, Shiddiq (benar), amanah (dipercaya), fathonah (cerdas), dan tabligh (menyampaikan), harus dimiliki setiap pemimpin.
"Paling tidak saya sudah punya empat sifat Rasulullah. Tapi saya memang belum dapat hidayah. Karena hidayah itu milik Allah," kata Ahok, sapaan akrab Basuki.
Pernyataan itu disampaikan Basuki saat menjadi pembicara dalam seminar peringatan Nabi Muhammad saw bertema 'Rasulullah Sebagai Pemimpin Teladan', di Gedung Smesco, Ahad (18/1).
http://www.republika.co.id/berita/na...-dapat-hidayah
Sepertinya…, Selangkah Lagi Ahok Masuk Islam …?
Januari 2nd, 2016, 9:18 pm
Dilihat dari kredibilitasnya, Ahok adalah gambaran sosok muslim yang salih. Selangkah lagi, dengan bersahadat, maka Ahok masuk Islam.
Islam-Institute, JAKARTA – Ahok masuk Islam? Baru-baru ini gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama yang akrab disapa Ahok bikin pernyataan mengejutkan. Hal ini karena terkait dengan agama yang dianutnya, Kristen.
Tetapi sebenarnya bukan masalah itu yang menarik di sini, tetapi ternyata Ahok memiliki pemahaman yang sangat baik terhadap Islam, lebih dari itu karena pemahaman Ahok mengenai Islam secara horizontal sudah dalam taraf aplikatif, bukan cuma teoritis. Mungkin yang kurang dari Ahok, dia belum mengaplikasikan sisi vertikalnya, yaitu bersahadat dan shalat, mungkin itu kekurangannya. Dilihat dari sikapnya yang Islami, bisa jadi selangkah lagi Ahok masuk Islam, mungkinkah?
Berikut ini adalah tulisan tentang Ahok yang ditluis oleh Denny Siregar, dengan judul “Tamparan Ustadz Ahok”. Ahok di mata Denny Siregar lebih dari sekedar apa yang dilihat kebanyakan orang, tulisannya sangat menarik untuk dibaca. Semoga bermanfaat….
ahok masuk islam
‘Tamparan’ Ustadz AHOK
Saya ketawa sendiri membaca komentar-komentar di status “Agama Iwak Peyek”.
Pembukaan kata di alinea pertama, “Kristen ajaran konyol..” cukup membuat banyak orang meledak otaknya.
Karena sudah meledak, maka alinea-alinea selanjutnya sudah tidak sanggup lagi mereka baca dengan jernih. Matanya buram karena amarah, egonya seperti dicakar-cakar oleh srigala, jarinya gemetar mengetik mengeluarkan isi hatinya yang terbakar, giginya gemeletuk dan gerahamnya krenyot-krenyot.
“Bajingan ! Ini namanya menghina agama gua!” Mereka lalu membaca paragraf berikutnya dan ternyata itu pernyataan dari seorang Ahok, seorang Kristen pulak. “Wah, yang ngomong bukan Islam ternyata. Tapi kenapa kok Ahok ngomong Kristen ajaran konyol? Apa maksudnya?”
Sudah gak jelas bagi mereka isi statusnya, karena otak mereka fokus pada kata “Kristen ajaran konyol..” Akhirnya karena lapar dan lelah, mereka mengambil kesimpulan bahwa Ahok sedang mengambil simpati umat Islam.
Dan yang menarik ada yang mengambil kesimpulan bahwa pengetahuan agama Ahok dangkal, seolah-olah dia pengetahuan agamanya dalam.
Ahok itu bagi sebagian kecil muslim yang sadar dan haus akan mutiara, seperti saya, adalah seorang guru mengaji.
Mengaji dari kata dasar kaji. Meng-kaji. Di Islam sendiri, membaca al-Qur’an lebih dikenal dengan mengaji, karena isinya betul-betul harus dikaji, bukan hanya dibaca, supaya tidak gagal paham.
Kajian yang dahsyat dari Ahok adalah perbuatannya yang sangat Islam. Ia membongkar belantara kemunafikan yang diusung oleh para anggota DPRD DKI dan jajaran-jajaran pemda yang seperti serigala lapar tapi berjubah merak. Ia bukan saja garang membantai sarang kucing garong yang bersekutu dengan tikus got, ia juga menghancurkan sistem yang sudah mereka bangun sejak lama dan berpesta-pora dengannya.
Bukan itu saja. Ia juga menampilkan wajah yang lembut dengan memanusiakan warga kampung pulo, menempatkan mereka di hunian yang layak. Ia membangun mesjid megah. Ia memberangkatkan haji dan umrah puluhan penjaga masjid. Ia adalah seorang Kristen.
Kajian Ahok sungguh menampar muka-muka kami yang muslim yang hanya bisa membaca al-Qur’an dengan nada yang indah, sibuk ritual ke masjid dan tempat ziarah, tapi sangat sulit berfungsi kepada sesama manusia. Kajian Ahok sungguh membuat pipi kami panas merona karena malu yang sangat, karena kami meng-klaim bahwa kami muslim tapi kami tidak paham apa itu arti Islam.
Ahok mengajari kami meng-kaji kembali sunnah-sunnah Nabi dan firman-firman Tuhan, yang selama ini hanya sebatas klaim “kembali kepada al-Qur’an dan sunnah”. Ahok memerintahkan kami meng-kaji kembali kitab suci kami yang berisi banyak kebaikan kepada semua umat manusia tanpa memandang siapa dan apa agamanya dia. Ahok menceramahi kami bahwa konsep “rahmat bagi semesta alam” jangan hanya menjadi slogan mimpi yang diusung, tapi menjadi pondasi dalam hubungan sosial kepada sesama manusia.
Setiap kami merasa bahwa kami khatam dan paham, Ahok menampar kami kembali sehingga kami tertunduk lagi dan membuka kembali halaman demi halaman al-Qur’an.
Sesudah semua pelajaran yang membuat kami malu semalu-malunya, Ahok berkata dengan lantang, “Kristen itu ajaran konyol…”
Kenapa Ahok berkata seperti itu? Bukankah itu sama saja menghina agamanya? Kenapa ia tidak bilang, “Islam itu ajaran konyol.. ” Kenapa ia membuka diri untuk diserang orang seagamanya yang pendek sumbunya dan para pendeta yang buncit perutnya? Kenapa?
Kembali lagi kami membuka Al-Qur’an dari halaman pertama dengan rasa malu yang tidak ada habis-habisnya.
Ahok melakukan otokritik kepada agamanya, hal yang dia pahami, bahwa pemahaman agama yang salah adalah racun, narkoba, pembunuh hati yang massif dan kejam. Kami yang muslim dan merasa “sudah pasti masuk surga”, mulai menggosok-gosokkan kaki dan hidung yang sebenarnya tidak gatal. Malu dan merasa ditelanjangi sampai tidak berpakaian.
Ahok itu seorang ulama, seorang sufi, seorang ustad, juga Kyai. Pemahaman agamanya dalam dan universal. Seharusnya mereka yang gelarnya selangit dan umatnya seabrek itu juga penganut konsep “Agama adalah sumber kapital”, mulai membuka kembali al-Qurannya dari halaman pertama ketika Ahok berkata, “Mati adalah keuntungan..”
Ah, siapa yang bilang Ahok pengetahuan agamanya dangkal? Sungguh orang itu dangkal, karena sesuatu yang dangkal tidak pernah tahu kedalaman.
Sambil minum kopi malam ini, boleh aku sedikit protes kepada-Mu, Tuhan?
Kenapa bukan Ahok yang Kau kirim kepada kami yang fakir ilmu dan mayoritas di negara ini? Kenapa mesti Felix Siauw? Kenapa Tuhan? Kenapaaaaaa?
http://www.islam-institute.com/seper...k-masuk-islam/
Ahok ke jurnalis asing: Kalau Obama muslim belum tentu terpilih
Rabu, 18 September 2013 14:36
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kedatangan sejumlah jurnalis dari berbagai negara dunia. Selain Jakarta, para jurnalis dari Prancis, Jepang, Rusia, Kazakhstan, dan Turki juga akan di Indonesia, antara lain; Labuan Bajo, Bali dan Yogyakarta.
Dalam pertemuan dengan mereka di Balai Kota Jakarta, Ahok menjelaskan soal toleransi beragama yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah, keberhasilannya dulu memenangkan Pilkada Belitung Timur. Padahal, mayoritas penduduknya adalah beragama Islam.
"Jadi enggak ada masalah soal agama. Bahkan bisa jadi demokrasi kami lebih baik dari Amerika. Kalau Obama muslim mungkin belum tentu beliau terpilih," kata Ahok sembari tertawa dalam pertemuan tersebut di Balai Kota Jakarta, Rabu (18/9).
Para jurnalis asing itu datang ke Indonesia atas undangan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk promosi wisata dan 'Indonesia Journalist Visit Program'.
Ahok juga menjelaskan, Jakarta adalah provinsi spesial karena Ibu Kota negara. Sebab, ada Istana Presiden di Jalan Merdeka Utara dan Istana Wakil Presiden di Jalan Merdeka Selatan.
"Ini daerah ring 1, tidak ada gedung milik swasta, semuanya lembaga pemerintahan," katanya.
Soal turis, Ahok mengatakan banyak wisatawan asal Belanda yang datang ke Jakarta. "Kita berencana mengembangkan wisata golf pada 2014 ada 13 lapangan dari mulai dekat bandara sampai di pusat kota. tapi masalahnya kami terbentur kemacetan," jelasnya.
Lebih lanjut Ahok menjelaskan, nantinya area Monas juga akan menjadi pusat kuliner Ibu Kota. Karena itu, pihaknya akan mendukung pariwisata di Jakarta dengan menyediakan bus khusus wisatawan.
"Kota Tua juga cantik, ada restoran enak namanya Cafe Batavia, tapi daerah di sekitarnya masih perlu dibenahi karena banyak gedung rusak," terangnya.
http://www.merdeka.com/jakarta/ahok-...-terpilih.html
Ahok: Saya Bangga Jadi Kafir Yang Penting Tidak Korupsi
Minggu, 14/12/2014 20:46 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menganggap selalu ada saja riak perlawanan dan fitnah-fitnah yang ditujukan kepadanya terkait program dan kebijakan yang ia kerjakan. Namun, ia mengaku tak peduli dengan penilaian apapun selama masih dalam koridor yang benar.
"Orang DKI dari dulu miras dijual, kok gara-gara saya. Kalijodo, lokalisasi, saya mau beresin ributnya ke yang lain," kata Ahok -sapaan akrab Basuki- dalam acara Demokrasi Tanpa Korupsi, di Museum Nasional, Ahad (14/12).
Ahok menilai, banyak orang yang menyerangnya, mengaitkan program atau kebijakan yang dilakukannya dengan isu politik sampai isu rasisme. "Kalau saya paling gampang cari kelemahan saya. Udah Cina, kafir. Komplit," ujarnya.
Mengenai isu rasisme yang ditujukan padanya, ia pun bersenda gurau akan membuat sebuah kaos yang melambangkan dirinya. "Saya pikir saya musti cetak kaos juga, tulisannya, saya bangga jadi kafir yang penting tidak korupsi," ucap Ahok dan disambut dengan gelak tawa dari hadirin.
Ahok menganggap, sebenarnya inti masalah dari birokrasi atau apapun adalah korupsi. Namun hal itu dicoba untuk diputarbalikkan oleh orang yang punya kepentingan.
Masalah yang terjadi di DKI pun terjadi akibat adanya korupsi. Baik macet, banjir, dan lain sebagainya, akar masalahnya adalah korupsi.
"Kalau dibereskan mudah-mudah semua program di DKI, semua pelayanan terpadu, kesehatan, bertahap akan kita penuhi," kata Ahok.
http://www.cnnindonesia.com/nasional...tidak-korupsi/
--------------------------
Perkara pindah agama kok dibikin kayak bermain-main seperti dulu ketika masih aktif di parpol aja. Kalo menghadapi parpol, bolehlah AHOK berlaku sebagai 'kutu loncat" politik ... tapi kalo soal agama? Ntar dululah! Tapi betul juga ucapan si Ahok, dia belum merasa dapat hidayah. Yaa sudah, memang dalam Islam tak boleh kok ada paksaan di dalam memilih agama. Adyaksa sebenarnya nggak perlu mewek soal satu ini. Pake ngumbar ke media segala. Terus terang aja, itu bikin malu ummat muslim Indonesia aja jadinya, sebab dikira pihak lain, komunitas muslim yang lebih dari 200 juta orang di negeri ini, mau ngemis-ngemis untuk menambah anggota jamaah baru bernama Ahok
0
20.9K
37
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
680.5KThread•48.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya