Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

solit4ireAvatar border
TS
solit4ire
AHOK Memang Populer tapi Belum Tentu Orang Suka shg Belum Tentu Kepilih Lagi
Pilkada DKI 2017
Unggul Survei, Ahok Belum Tentu Terpilih Lagi
Sabtu, 12 Maret 2016 | 08:05 WIB

INILAHCOM, Jakarta - Direktur Utama Survei Lintas Nusantara Emrus Sihombing mengatakan Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti sangat dinamis, belum tentu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai incumbent kembali memimpin DKI lagi.

"Politik tetap dinamis. Tidak serta merta saat ini Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berdasarkan survei-survesi meraih peringkat pertama tetap mampu bertahan," katanya di Jakarta, Jumat (11/3/2016).

Apalagi, kata Emrus, Jakarta merupakan wilayah dengan rakyat yang terdidik dan pemilih rasional yang dominan. "Pemilih rasional gampang berpindah kalau dalam pemahaman rasional mereka ada sesuatu yang salah," katanya.

Menurut dia, semakin mendekati pemilu, maka para calon akan semakin memperkuat diri untuk meraih suara. Di sisi lain, para calon juga akan memberikan perlawanan kepada Ahok. Sejumlah isu akan semakin menguat.

Ia mencontohkan, kasus dugaan korupsi pembelian rumah sakit yang saat ini masih terkatung-katung, isu penggusuran yang dinilai tidak manusiawi, isu penyerapan anggaran dan tidak jelasnya peta ruang terbuka hijau yang menjadi alasan Ahok untuk menggusur.
http://nasional.inilah.com/read/deta...-terpilih-lagi


Politikus Gerindra: Ahok Memang Populer Tapi Belum Tentu Orang Suka
Kamis, 15 Oktober 2015 16:55 WIB

AHOK Memang Populer tapi Belum Tentu Orang Suka shg Belum Tentu Kepilih Lagi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Boleh saja Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, populer di mata masyarakat, tapi tak ada jaminan ia akan terpilih kembali dalam Pilkada DKI 2017.

Memang, kemarin berdasar hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting, Ahok jauh unggul dibandikan kandidat gubernur DKI Jakarta lainnya. Meski begitu masih ada peluang untuk mengimbangi Ahok.

"Sejauh mana Ahok dikenal pada 2012 dibandingkan dengan Foke (Fauzi Bowo) yang dulu sangat populer? Hati-hati implikasi orang populer bisa jadi orang tidak suka, bisa jadi orang suka," ujar politikus Gerindra, Mohamad Sanusi, Kamis (15/10/2015).

Ketua Komisi D DPRD DKI ini menambahkan, Gubernud DKI Jakarta akan dikenal banyak orang. Tapi, kata Sanusi, berdasar pengalaman pada Pilkada DKI Jakarta 2012 silam, orang tak terkenal bisa terpilih.

"Coba saat 2012 lalu, ada enggak orang kenal dengan Ahok? KTP saja waktu itu dia enggak bisa mengumpulkan kok, makanya ke Gerindra," imbuh Sanusi.

Hasil survei SMRC menempatkan keunggulan Ahok di atas kandidat lainnya. Ia mendapatkan dukungan 23,5 persen responden. Sementara kandidat lain semisal Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung) hanya 3 persen, lalu Fauzi Bowo sebesar 2,1 persen, sedangkan Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya) dan Sandiaga Uno (pengusaha) di bawah 2 persen.

"Mayoritas responden, sebanyak 64 persen menyatakan puas atas kinerja Ahok saat ini," ujar Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan, saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Rabu (14/10/2015).
http://m.tribunnews.com/metropolitan...ntu-orang-suka


Mantan Pimpinan KPK: Harga Diri Rakyat Terusik Kejumawaan Ahok
22/03/2016

Sesungguhnya pemilih di DKI Jakarta tidak memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI, tetapi rakyat DKI memilih Joko Widodo sebagai Gubernur. Ahok hanya dapat “durian runtuh” sehingga jadi Gubernur DKI.

Penegasan itu disampaikan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki menyikapi perang antar calon gubernur yang akan berlaga di Pilgub DKI 2017.

“Sesungguhnya pemilih Jakarta itu tidak memilih Ahok, tetapi memilih Joko Widodo sebagai Gubernur DKI. Ahok itu kan cuma ikut menang doang, karena seperti kata siapa tuh? JKW itu dipasangkan dengan sandal jepitpun menang. Dan dia dapat duren jatuh waktu Gubernur Jokowi terpilih jadi Presiden. Maka jadilah Ahok sebagai Gubernur,” tegas Ruki kepada intelijen (22/03).

Ruki juga membeberkan latarbelakang politik Ahok. “Siapa sih yang kenal Ahok di Jakarta sebelum dia jadi Wakil Gubernur ? Nyaris tidak banyak. Nyagub di Babel saja dia keok, di Sumut juga keok,” beber Ruki.

Terkait dengan hal itu Ruki jangan terpukau oleh propaganda Ahok. “Ahok tidak sedigjaya seperti citra yang dibuatnya. Dia jumawa karena merasa dukungan finance-nya kuat, dan dia pake taktik seolah-olah didzalimi oleh mayoritas karena dia Cina dan Kristen. Padahal apa urusannya dengan Cina dan Kristen, wong kita juga tidak mempersoalkannya kok. Cina dan Kristen yang pegang jabatan lebih tinggi dari dia juga ada kok,” tegas Ruki.

Tak hanya itu, Ruki menyinggung masalah harga diri rakyat yang terusik “kejumawaan” Ahok. “Yang jadi persoalan buat kita itu kan harga diri kita, jati diri kita dan prideness kita terusik dengan kejumawaannya, tidak tau kalau ada yang merasa tak terusik,” kata Ruki.

Ruki mengingatkan, soal dukungan dana dari para taipan, sudah menjadi kebiasaan para taipan bermain di dua atau tiga kaki. “Dukungan finance, betul Ahok didukung para taipan, tetapi seperti biasanya taipan itu akan mengendap dan pasang dua atau tiga kaki. Malah bisa meninggalkan ‘jagonya’ kalau kandidat yang jadi lawannya, nyata-nyata harus diperhitungkan. Jadi, ‘mari boeng rebut kembali,” pungkas Taufiequrachman Ruki.
https://www.intelijen.co.id/mantan-p...jumawaan-ahok/


Ahom Jangan Jumawa, Bukan Dia yang DIpilih Rakyat
SABTU, 29 AGUSTUS 2015 , 16:26:00 WIB

RMOL. Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sempat menantang jurubicara Demokrat Ikhsan Modjo untuk maju melawannya dalam Pemilukada 2017 di DKI Jakarta.

Menanggapi hal itu, Ikhsan justru meminta agar Ahok tidak jumawa. Menurutnya, keterpihan Ahok menjadi gubernur DKI saat ini bukan karena dipilih rakyat, tapi gara-gara tertimpa untung Jokowi jadi presiden.

"Komentar saya singkat aja dulu, yang dipilih oleh rakyat sebagai Gubernur kan Pak Jokowi, bukan Ahok, jadi beliau jangan jumawa dulu, tapi kita lihat nanti 2017," pungkas Ikhsan saat ditemui di Resto Nicoles, Brassco, Cipanas, Jawa Barat (29/8).

Namun begitu, Ikhsan tidak menanggapi lebih lanjut mengenai tantangan Ahok tersebut.

Saat ini, Ikhsan tercatat sebagai calon walikota Tangerang Selatan dalam Pilkada Serentak yang akan dihelat akhir tahun nanti.

Kicauan Ikhsan Modjo dalam akun Twitter-nya sempat membuat berang Ahok. Pasalnya dalam kicauan itu Ahok disebut sebagai sebuah kotoran.

"Selamat pagi. Mandi pagi tadi apakah sudah mengeluarkan Ahok semua?" demikian isi tweet tersebut.

Ahok bereaksi. Ia membalas hal itu dengan menantang Ikhsan maju di Pilkada DKI Jakarta melawan dirinya.

"Kalau enggak bisa jadi walikota, jadi gubernur, tantang saya. Buktikan Anda bisa lebih jago dari saya. Kalaupun ada (calon gubernur) yang lebih pintar dan jujur dari saya, buat apa saya jadi gubernur DKI lagi," tantang Ahok
http://politik.rmol.co/read/2015/08/...ipilih-Rakyat-

---------------------------------

Dibuktikan saja nanti saat Pilkada DKI Jakarta tahun depan itu .... apa memang rakyat Jakarta akan memilih Ahok kembali. Yang penting itu, dipastikan politik uang dari semua peserta betul-betul steril, termasuk Ahok dan teman-teman serta cukong-cukongnya itu tentunya!


emoticon-Angkat Beer





0
2.4K
29
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.