berak.newsAvatar border
TS
berak.news
Kebijakan Ahok Makin Ngaco, Ini Buktinya


Rimanews - Pengamat perkotaan Universitas Trisakti Yayat Supriayatna tak habis pikir dengan wacana penghapusan kebijakan 3 in 1 yang baru saja digelontorkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dia pun memprediksikan, jika penghapusan 3 in 1 benar-benar dilakukan akan terjadi kemacetan hebat di tengah kota.

"Saya pastikan akan lebih macet lagi, khususnya di kawasan ring 1 yang selama ini kendaraan bisa teruarai karena adanya 3 in 1," ujar Yayat saat dihubungi, Selasa (29/03/2016).

Kawasan tersebut tak lain adalah, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH. Thamrin, Jalan Merdeka Barat, Jalan Majapahit dan beberapa ruas jalan lainnya. Kondisi itu pun akan semakin buruk khususnya di jam sibuk sebanding dengan kebijakan penerapan 3 in 1, yakni pukul 07.00-10.00 dan 16.00-19.00.

"Tapi karena adanya penghapusan 3 in 1 kemungkinan besar akan ada banyak jalan yang lengang. Karena beban instensitas kendaraan akan berkurang di jalan-jalan yang selama ini bebas dilintasi tanpa ada kebijakan," terangnya.

Kendati demikian, Yayat mengimbau agar Gubernur melakukan pengkajian yang matang sebelum mengeksekusi wacana penghapusan 3 in 1. Sebab harus disadari bahwa wacana tersebut didasari karena masalah sosial, bukan karena kegagalan sistem.

"Ya memang harus dikaji, tidak bisa ditepis bila 3 in 1 sudah sukses membatasi roda empat untuk masuk ke dalam kota. Jadi ada baiknya bilang menghapus bukan karena ada bayi yang dimanfaatkan untuk menjadi joki dan diberi obat penenang," ungkap dia.

Persoalan ini bermula dari kasus eksploitasi anak yang sedang gencar dilakukan Kepolisian. Menangkap fenomena itu Ahok menilai bahwa eksploitasi hebat yang selama ini terjadi ada di kegiatan joki 3 in 1.

Bahkan, mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku paham betul bagaimana modus para joki dengan memberikan obat penenang kepada bayi untuk menarik simpatik para penggu kendaraan.

"Makanya saya lagi pertimbangkan untuk mengkaji 3 in 1 mau dihapuskan," tegasnya.

http://nasional.rimanews.com/peristi...o-Ini-Buktinya

0
15.4K
134
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.7KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.