TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM -Kelanjutan pembangunan Kereta Api Borneo (KAB) di Buluminung, Penajam Paser Utara (PPU) hingga kini belum jelas.Padahal proyek tersebut telah di-groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo, 19 November 2015 lalu.

Pantuan tribunkaltim.co, Selasa (21/3/2016) di lokasi rencana pembangunan kereta api tidak terlihat aktivitas apapun.

Areal pembangunan kereta api yang berada menuju akses menuju Pelabuhan Benuo Taka, Kawasan Industri Buluminung (KIB) tak jauh dari persimpangan menuju tempat pembuangan akhir (TPA) Buluminung.
Di pinggir jalan di atas bukit terpampang tulisan baliho berukuran 50 cmx1 meter tertulis Kawasan Objek Vital.

Tulisan cukup mencolok "Anda Memasuki Areal PT Kereta Api Borneo", lokasi ini akan dibangun jalur kereta api, coal terminal dan Techno Park. Baliho berukuran kecil ini dipasang menggunakan bambu.

Untuk mencapai lokasi pembangunan harus melalui jalan tanah yang menanjak dan berjarak sekitar 1 kilometer dari akses jalan menuju pelabuhan. Saat musim hujan, jalan sulit diakses menggunakan kendaraan roda empat.
Sepanjang jalan yang dilalui tampak bukit yang sudah dikupas. Lahan tersebut dikupas pada saat akan kedatangan Presiden Jokowi dan disiapkan untuk lahan parkir.

Selain itu, lokasi yang awalnya untuk tempat groundbreaking di atas bukit juga tidak aktivitas. Lahan yang dulunya bersih, kini sudah ditumbuhi rumput.

Gunakanlah alat pelindung dan keselamatan kerja. Di samping plang ini masih tersisa tenda dengan atap terpal.
Tenda dari bambu ini dibiarkan begitu saja, dan tenda ini pernah digunakan para pekerja saat melakukan land clearing lahan yang awalnya digunakan untuk groundbreaking.

Dari atas bukit tersebut tidak tampak adanya aktivitas para pekerja maupun alat berat untuk melanjutkan proyek kereta api. Yang tampak hanya aktivitas perusahaan tambang batu bara yang berada di lereng bukit.

Sumber

Belum Ada Aktivitas hingga Empat Bulan Setelah Peletakan Batu Pertama oleh Jokowi

Salah seorang warga yang enggan disebut namanya mengaku, selama ini tidak pernah melihat kendaraan maupun aktivitas pekerja menuju lokasi pembangunan kereta api.

"Kalau ada jejak sepeda motor itu milik pemilik empang (tambak) yang akan menuju tambak di pinggir laut. Akses menuju tambak kan melalui jalan itu. Tapi kalau kendaraan perusahaan dari kereta api tidak pernah saya lihat melalui jalan tanah itu," ucapnya.

http://kaltim.tribunnews.com/2016/03...-rumput?page=1