Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fuckbp2Avatar border
TS
fuckbp2
Ngotot Bangun Perpustakaan DPR Rp 570 M, Akom: Saya Hadapi yang Menolak
Jakarta - Rencana Ketua DPR Ade Komarudin untuk membangun perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara tidak goyah meski ada pihak-pihak yang menolak. Dia pun siap menghadapinya.

Wacana ini diangkat setelah pria yang akrab disapa Akom itu menerima para cendekiawan. Dia pun balik mempertanyakan alasan para penolak perpustakaan DPR ini.

"Kalau dengan akal sehat, saya kira tidak ada alasan untuk merecoki usulan para cendekiawan itu. Mereka lebih bijak, lebih mengerti bagaimana mencerdaskan bangsa ini," kata Akom di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (28/3/2016).

Akom baru akan membicarakan usul ini dengan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan fraksi fraksi setelah reses. Meski begitu, dia percaya diri bisa meyakinkan semua pihak.

"Saya siap hadapi baik luar DPR, dalam, termasuk jika pemerintah yang menolak," ucap politikus Golkar ini.

Akom membandingkannya dengan Library of Congress di Amerika Serikat. Menurutnya, perpustakaan ini bukan hanya untuk anggota DPR tetapi juga untuk simbol intelektual bangsa. Oleh sebab itu, Akom tidak ambil pusing bila ada yang menilai rencana pembangunan perpustakaan ini hanya akal-akalan.

"Silakan. Mau ngomong apa saja, EGP (emang gue pikirin)," cetusnya.

Politikus asal Jabar ini menyebut kegemaran membaca belum merata di masyarakat, termasuk anggota DPR. Ada yang hobi membaca buku, ada pula yang tidak.

"Negara susah maju karena enggak doyan buku," ucap Akom.

Sebelumnya, Fraksi NasDem dan Gerindra sudah meminta agar pembangunan perpustakaan ini ditunda. Mereka beralasan kondisi keuangan negara tidak memungkinkan.

Anggaran perpustakaan ini akan termasuk di dalam anggaran proyek DPR di APBN 2016 senilai Rp 570 miliar. Perpustakaan yang bisa memuat 600.000 buku ini nantinya akan satu gedung dengan gedung baru untuk ruang kerja anggota.

http://news.detik.com/berita/3174202...i-yang-menolak

Ada "E-library", Nasdem Tolak Rencana Perpustakaan DPR


JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Nasdem menolak rencana DPR untuk membangun perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara. Nasdem menilai kebutuhan akan perpustakaan tidak mendesak karena saat ini sebagian besar anggota mengakses buku secara elektronik melalui internet.

"Saat ini, tren perpustakaan dari buku fisik ke e-books dan e-library, maka sebaiknya keseluruhan konsep perpustakaan ditinjau ulang agar mampu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi," kata Wakil Ketua Fraksi Nasdem Johnny G Platte saat dihubungi, Rabu (28/3/2016).

Johnny mengatakan, daripada terburu-buru membangun perpustakaan megah, lebih baik DPR memperbaiki jaringan Wi-Fi di Kompleks Parlemen, Senayan. Dengan demikian, para anggota DPR bisa mengakses e-book secara lebih mudah dengan jaringan Wi-Fi yang kencang.

Biaya yang dihabiskan tentunya juga akan lebih murah dibanding membangun perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara. Sisa dana yang ada bisa digunakan untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

"Saat ini, mengingat kondisi keuangan negara yang belum memadai, terdapat potensi short fall penerimaan negara sekitar Rp 290 triliun, maka sebaiknya pembangunan perpustakaan ditunda," ujar Johnny.

Wacana pembangunan perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara muncul setelah Ketua DPR Ade Komarudin menerima sejumlah cendekiawan dan budayawan di Kompleks Parlemen, Selasa (22/3/2016).

Ade Komarudin meyakini bahwa kebijakan moratorium pembangunan gedung baru tidak akan berlaku untuk proyek gedung baru DPR. Menurut dia, urusan anggaran tidak menjadi masalah karena DPR dapat memodifikasi anggaran pembangunan gedung baru sebesar Rp 570 miliar yang sudah dialokasikan di APBN 2016.

Gedung baru itu direncanakan terdiri dari perpustakaan umum terbesar se-Asia Tenggara serta ruang kerja bagi anggota DPR dan tenaga ahli.

Ada sekitar 600.000 koleksi buku yang akan disimpan di perpustakaan tersebut. Itu akan melebihi perpustakaan terbesar di Asia Tenggara saat ini, National Library of Singapore, yang memiliki 500.000 koleksi buku.

http://nasional.kompas.com/read/2016...rpustakaan.DPR

di universitas2 luar dan perpustakaan publik, perpustakaan online dan buku online semakin banyak menjadi pilihan. karena dgn e-library dan e-book, persediaan buku2 online menjadi tak terbatas DAN bisa diakses seluruh masyarakat indonesia emoticon-Angkat Beer

atau proyek gedung baru dpr kemarin gagal terus, sekarang lewat jalan lain supaya ruangan kantornya lebih luas untuk ah.. oh.. ah... ooohhh.. ma sekretaris pribadiemoticon-Embarrassment
Diubah oleh fuckbp2 28-03-2016 10:19
0
7.7K
122
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.