Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Dari Daerah Ke Podium Juara, Kisah Para Atlet Bulu Tangkis yang Menginspirasi Agan

littlecarlaAvatar border
TS
littlecarla
Dari Daerah Ke Podium Juara, Kisah Para Atlet Bulu Tangkis yang Menginspirasi Agan
Indonesia punya wilayah yang luas banget. Negeri ini terdiri dari gugusan pulau-pulau yang indah yang dipisahin perairan kaya sumber daya. Tapi kok kayaknya, ga semua daerah bisa dapetin kesempatan yang sama untuk berkembang ya? Yah, ngurus negara seluas ini emang gak mudah, tapi bukan berarti kalau Agan ada di daerah, Agan gak bisa punya mimpi akan masa depan yang cerah. Semuaya tergantung seberapa keras usaha kita kan Gan! Seperti beberapa daerah di penjuru Indonesia ini Gan, meskipun jauh dari hingar bingar ibukota, ternyata daerah-daerah berikut ini adalah tempat lahir atlet-atlet bulu tangkis kebanggaan Indonesia loh!
emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia

Desa Selandaka, Tempat Lahirnya Sang Juara Dunia


Ngajarin dedek-dedek untuk mengejar mimpi

Pernah dengar yang namanya Desa Selandaka? Jujur aja, ane baru denger nih. Desa Selandaka adalah sebuah desa kecil di daerah Banyumas, Jawa Tengah. Mungkin nama desa ini masih asing di telinga Agan, tapi kalau putra daerahnya, ane jamin udah pada kenal. Dialah Tontowi Ahmad, yang udah berkali-kali bikin Indonesia bangga di kancah bulu tangkis dunia.

Agan yang akrab disapa Owi ini udah latihan bulu tangkis sejak umur 7 tahun, dengan ayahnya yang juga seorang pemain bulu tangkis tingkat daerah. Awalnya Owi berhasil ngalahin ayahnya di pertandingan tingkat kecamatan dan menangin sebuah video game sebagai hadiah. Kini, dia udah jadi juara dunia bulutangkis dengan hadiah throphy bergengsi dan uang ratusan juta rupiah.


Pulang kampung sebagai juara, Owi disambut satu desa

Siapa yang nyangka, Agan dari desa kecil itu bisa menjuarai All England Super Series Premier selama 3 kali berturut-turut pada 2012, 2013 dan 2014. Gelar Juara Dunia 2013 pun diboyong pulang bersama pasangannya di lapangan, Lilyana Natsir. Padahal dulu Owi sempat ngerasa belum yakin bisa sukses di bulu tangkis Gan. Mungkin karena minimnya kejuaraan di tempat tinggal Owi, serta masa-masa kebuntuan yang ditemui dalam berlatih, meski kecintaannya pada bulu tangkis terus meningkat.


jadi kebanggan orang tua juga

Akhirnya, Owi berhasil nemuin gaya permainan terbaiknya waktu gabung dengan klub tempatnya bernaung sekarang, PB Djarum. Di klub inilah kepercayaan dirinya meningkat, serta makin serius berlatih di bawah bimbingan pelatih senior, Richard Mainaky. Bersama PB Djarum juga Owi ditempa menjadi atlet bulu tangkis yang tangguh, hingga sekarang Owi dan Lilyana jadi duet Ganda Campuran yang bikir jiper pemain negara lain.

Selalu ada jalan kan Gan untuk usaha tanpa henti? Meski Agan tinggal di desa kecil seperti Owi, bukan berarti gak bisa berprestasi!

Manado, Ditinggalkan Si Butet yang Manja


Lilyana bersama pasangannya di ganda campuran, Tontowi

Butet, panggilan akrab Lilyana Natsir didapat karena sifatnya yang manja. Wajar aja, anak bungsu yang lahir di Manado ini emang deket banget dengan sang mama. Ketika merantau untuk fokus di olahraga bulu tangkis, Butet sering merasa homesick, bahkan sempet ngerasa frustasi.


Manja sama mama

Umurnya baru 12 tahun waktu Butet mutusin pergi ke Jakarta untuk gabung dengan klub pertamanya. Hari-harinya di asrama terasa sulit, karena harus jauh dari sang mama dan gak bisa dapetin perhatian yang selalu didapatnya di rumah. Tapi bulu tangkis lah yang udah menempa mentalnya. Latihan keras, disiplin dan dukungan keluarga tanpa henti telah mengubah sosok Lilyana yang manja jadi sosok tangguh di lapangan Gan. Meski beberapa kali gonta-ganti pasangan di lapangan, gak bikin Lilyana canggung, ia cepat menyesuaikan diri dan terus mencetak prestasi. Bersama Tontowi Ahmad, Ia mencetak hatrick di All England (Juara 2013, 2014, 2015) dan gelar Juara Dunia 2013 udah dibawa pulang. Performanya di lapangan membuat Butet dan Owi dikenal sebagai lawan yang berbahaya di nomor ganda campuran bulu tangkis dunia.

Palembang, Awal Karir si Anak Sederhana dan Penerusnya


Ahsan dan kebanggaan menjadi juara

Kota Palembang jadi saksi gimana Mohammad Ahsan tumbuh mencintai bulu tangkis Gan. Sejak umur 6 tahun Agan Ahsan bangun tiap jam setengah lima pagi untuk latihan fisik dengan ayahnya. Kedisiplinan emang ditanamin sang ayah yang juga aktif main bulu tangkis sampe tingkat kabupaten. Keluarga Ahsan emang sederhana, tapi mimpi menjadi pebulutangkis sukses bikin Ahsan tekun latihan dan gak pernah ngeluh Gan! Dapet hadiah empek-empek atau sate aja udah bikin dia seneng banget kala itu Gan.


Ahsan dan Hendra Diarak keliling kampung merayakan kemenangan

Abis lulus SMP, Ahsan bertekad serius dalam bulu tangkis, ia memperjuangkan mimpinya itu melalui latihan keras. Kini bersama PB Djarum, klub yang membesarkannya, Ahsan jadi pemain andalan di nomor ganda putra Indonesia. Bersama pasangannya, Hendra Setiawan, berbagai gelar juara udah diraihnya Gan! Seperti Juara BWF World Championships pada 2013 dan 2015, serta menjadi Juara sekaligus mengakhiri puasa gelar nomor Ganda Putra Indonesia dalam All England 2014, setelah 11 tahun lamanya. Gak heran pasangan ini jadi salah satu lawan tangguh di nomor Ganda Putra bulu tangkis dunia.


Debby mau service

Selain Ahsan, Debby Susanto juga salah satu wong kito yang udah nyicipin podium juara di All England. Salah satu gelar juara paling bergengsi di dunia bulu tangkis itu berhasil diboyong Debby pada Minggu, 13 Maret 2016 lalu sama pasangannya di nomor ganda campuran, Praveen Jordan. Bersama rekan satu klubnya di PB Djarum itu Debby berhasil ngalahin pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.


Cium piala All England pertama kali

Debby yang lahir dan besar di Palembang ini sejak kecil punya tekad yang kuat. Ia gak pernah ngeluh dan disiplin dalam berlatih. Setelah sempat pindah-pindah klub, akhirnya Debby gabung sama PB Djarum di tahun 2006. Di dalam klub inilah kemampuannya melesat hingga ia masuk Pelatnas dan mengaharumkan nama Indonesia di All England 2016.


Bersama orang tua yang selalu mendukung

Debby kecil emang suka ikutan papanya main bukutangkis Gan. Waktu kelas 6 SD aja udah jadi juara pas main bulu tangkis. Kini di usia 26 tahun, Debby udah jadi pemain ganda campuran ketiga yang berhasil dapetin gelar All England untuk Indonesia.


Bontang, Tempat si Jangkung Pulang


Smash Praveen yang mematikan

Umurnya baru mau 23 tahun, tapi Praveen Jordan udah jadi kebanggan bagi Kota Bontang. Gelar juara All England 2016 disabetnya bersama Debby Susanto setelah pertandingan sengit lawan pasangan dari Denmark. Smash-smash kencangnya yang mencapai kecepatan 350/km jam itu jadi kunci kemenangan Indonesia di final All England kemaren. Wow, meski masih muda, agan yang satu ini gahar juga permainannya! Coba aja intip detik-detik kemenangan Praveen/Debby! Ane yang nonton di rumah aja deg-degan banget!




Duet muda yang jadi penerus juara

Praveen yang gabung dengan PB Djarum pada 2008 ini punya cita-cita jadi pebulutangkis sejak kecil. Dia emang baru dipasangin ama Debby taun ini, tapi keduanya udah jadi pasangan ganda campuran yang patut diperhitungkan di kancah bukutangkis dunia. Gelar pertama mereka di All England itu sekaligus jadi gelar kelima yang diraih tim Ganda Campuran Indonesia di ajang All England. Wooww Makasih ya Praveen/Debby!
emoticon-Wowemoticon-Wow emoticon-Wow


Para juara yang udah bikin bangga Indonesia

Itulah beberapa kisah juara-juara bulu tangkis yang berasal dari kota yang jauh di sana. Siapa bilang cuma anak Jakarta aja yang bisa sukses Gan? Anak-anak di kota lain juga punya kesempatan yang sama untuk meraih mimpi-mimpinya. Apalagi, sekarang pencarian bakat-bakat bulu tangkis juga udah merambah ke pelosok-pelosok tanah air. Kayak yang salah satunya rutin digelar sama PB Djarum tuh Gan! Kalau Agan punya saudara, adek, atau kenalan yang pengen jadi atlet bulu tangkis dan dapet pelatihan yang tepat, ikutan aja Audisi Djarum Beasiswa Bulu tangkis. Ane intip sih pendaftarannya udah buka, mulai 12-14 Maret 2016 di Palembang dan Bandung. Selanjutnya giliran Purwokerto dan Balikpapan tuh Gan, mulai 26-28 Maret 2016. Audisi di kota-kota lain juga bakal dibuka, coba aja intip jadwal lengkapnya di sini.

Cerita perjuangan Tontowi, Lilyana, Ahsan, Debby dan Praven hanyalah sebagian kecil dari kisah kesuksesan anak-anak daerah menuju kancah dunia. Semoga Agan jadi terinspirasi untuk mengejar mimpi ya!

Sumber inspirasi:
PB Djarum
Badminton
Dimana-mana
Di Desa
dan Dikota

Diubah oleh littlecarla 19-03-2016 03:42
0
11.2K
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.