JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sejak awal menggembar-gemborkan untuk maju lewat jalur independen. Ahok pun mempercayakan "nasib" politiknya kepada Teman Ahok yang gencar mengumpulkan sejuta KTP warga Ibu Kota.

Namun di tengah jalan, Ahok berbalik dan menerima pinangan dari Partai Hanura. Dukungan dari partai diprediksi bertambah dari Partai NasDem dan PDI Perjuangan.

Psikolog Politik dari Universitas Indonesia (UI) Dewi Haroen menganggap, sikap itu hanya jadi bumerang bagi Ahok. Pasalnya, pendukungnya selama ini adalah kalangan yang tak lagi percaya dengan keberadaan parpol. Beralihnya sikap Ahok membuat Ahok bagi mereka, darihero menjadi zero.

"Yang silent majority tidak akan diam, dan akan nyata, kalau betul didukung parpol maka Ahok akan berbalik, dari hero ke zero, artinya simalakama lagi, di mata pendukungnya sudah cacat dia," kata Dewi kepada Okezone, di Jakarta, Minggu (27/3/2016).

Dewi sendiri tak mengerti dengan logika Ahok dalam hal ini. Sebab dengan dukungan Hanura, Ahok seperti sedang bermain dua kaki atau dianalogikannya seperti suami yang sedang berselingkuh. Satu sisi menerima dukungan Teman Ahok yang independen, satu sisi juga menerima dukungan partai.

"Jadi enggak jelas, mau dibawa kemana, diduakan,seperti orang nikah tapi diduakan, punya istri tapi punya pacar juga," herannya.(day)