Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cingelingAvatar border
TS
cingeling
5 Kelebihan dan 5 Kekurangan dari Film Batman v Superman


Kelebihan :



1. Batman vs Superman

Tentu saja hal ini yang menjadi daya tarik utama bagi penonton. Siapa yang menyangsikan jika Batman dan Superman adalah dua tokoh superhero yang bisa dikatakan paling legendaris dalam sejarah. Keduanya punya kekuatan dan keunikan yang membuat masing – masing dari mereka memiliki basis fans yang sangat kuat. Batman dengan kecerdasan dan penggunaan teknologi yang sangat keren, dan Superman dengan kekuatan supernya yang tak tertandingi. Baik para fans maupun orang awam akhirnya mau tak mau akan memihak salah satu dari kedua superhero tersebut. Menurut saya sendiri, persaingan di antara keduanya dapat dikatakan terlihat lebih seru dan emosional daripada persaingan antara dua superhero Marvel, Captain America dan Iron Man yang promosinya mulai digencarkan akhir – akhir ini dalam film Captain America : Civil War yang akan tayang April tahun ini, tapi jangan menyangka saya memihak DC dan memusuhi Marvel, saya juga penggemar superhero – superhero Marvel kok hehe.

Namun toh pada akhirnya kita akan diminta untuk lebih fokus pada awal pondasi cerita dari pertemanan Batman dan Superman, yang seperti sudah menjadi rahasia umum, keduanya akan menghimpun superhero – superhero DC lainnya yang akan tergabung dalam Justice League. Belum tahu apa itu Justice League? Well, anggap saja seperti Marvel’s The Avengers versi DC Comics emoticon-Smilie

2. Wonder Woman

Satu hal yang membuat saya histeris ketika melihat promo trailer film ini adalah munculnya tokoh Wonder Woman di akhir – akhir trailer. Kemudian saya bertanya – tanya apakah karakter superhero wanita legendaris ini akan sanggup menyaingi pesona yang ditampilkan oleh Batman dan Superman? Setelah menonton filmnya, saya dengan yakin menjawab : YA!

Wonder Woman seakan menjadi angin segar sepanjang film. Meskipun kita juga tidak boleh melupakan Lois Lane, kekasih Superman, yang menurut saya hanya menjadi pemanis saja sepanjang film. Tapi tidak dengan Wonder Woman. Karakter ini tidak tenggelam, bahkan mengesankan meskipun porsi actionnya tidak terlalu banyak. Siapa yang dapat melupakan adegan ketika Wonder Woman dengan gagahnya menghadang pancaran sinar laser Doomsday dengan tamengnya dan menyelamatkan Batman. Bahkan, saya yang wanita pun tidak kalah hebohnya dengan penonton laki – laki saat adegan tersebut tersaji. Bagi saya Wonder Woman seakan meneguhkan peran seorang wanita yang juga penting di dunia superhero yang dipenuhi dengan laki – laki.

3. Cast

Saya merasa kasihan dengan para haters yang mencemooh pemilihan Ben Affleck sebagai Bruce Wayne/Batman, karena Affleck berhasil membalik semua cemoohan itu dengan bermain apik dalam film ini. Affleck berhasil menampilkan kedua sisi antara Bruce Wayne yang rapuh dengan karakter Batman yang garang. Dan ya, menurut saya dia berhasil untuk membuat penonton move on dari penampilan Christian Bale dalam Trilogi Batman milik Christopher Nolan sebelumnya. Sedangkan untuk Henry Cavill yang memerankan Clark Kent/Superman, menurut saya tidak jauh beda seperti yang terlihat dalam Man of Steel. Yang mencuri perhatian saya adalah Jesse Eisenberg yang memerankan karakter musuh bebuyutan Superman, Lex Luthor. Eisenberg memainkan tokoh antagonis tersebut secara brilian. Lex Luthor terlihat seperti seorang psikopat jenius yang kikuk namun juga sekaligus dingin. Banyak yang menyamakan akting Eisenberg dengan penampilan fenomenal mendiang Heath Ledger sebagai Joker dalam The Dark Knight (2008), namun menurut saya Eisenberg memerankan seseorang psikopat yang jauh lebih dingin dan kalem, yang tentu saja sangat mengancam bagi keberadaan Superman.

4. Music Score

Karya Hans Zimmer memang tidak diragukan lagi kualitasnya. Sebut saja music score dari film Interstellar, The Dark Knight, The Last Samurai, dll. Dua jempol bagi Zimmer yang menggawangi music score dalam film ini. Tiap adegan terasa lebih dalam dan badass dengan music score gubahannya. Alunan musik dari Zimmer membuat penonton hanyut dalam tragedi kematian orangtua Bruce Wayne dan juga merasa sangat bersemangat saat kemunculan Wonder Woman melawan Doomsday.

5. Ending

Tidak dapat dipungkiri bahwa ending dari film Batman vs Superman kali ini memang tidak seperti kebanyakan film superhero dimana sang tokoh utama bertahan sampai akhir film. Bagaimana tidak? Superman, Sang Manusia Super pun akhirnya tak bisa mengelak dari kematian. Ketika Superman dibunuh oleh Doomsday, penonton hanya bisa berharap – harap cemas untuk melihat Superman dengan ajaib hidup kembali. Namun hal tersebut tak kunjung terjadi. Saya sendiri menitikkan air mata ketika Lois Lane menerima sebuah amplop yang ditujukan Clark Kent padanya, isinya sebuah cincin untuk pertunangan mereka. Batman, Wonder Woman, dan juga seluruh dunia berduka. Lois pun akhirnya meninggalkan makam kekasihnya, ketika akhirnya kamera men-shoot sebuah pergerakan butiran tanah di atas peti mati Clark Kent yang menjadi tanda bahwa kisah Sang Manusia Baja tak akan berhenti sampai disini.

Kekurangan :



1. Keterikatan dengan Man of Steel

Bagi para penonton awam yang belum pernah melihat Man of Steel sebelumnya, mungkin film ini akan terasa membingungkan. Alur cerita seakan tidak memberi kesempatan bagi para penonton awam untuk mencerna jalan cerita. Pembukaan film sendiri merupakan flashback dari pertempuran Superman dan Jenderal Zod dari sudut pandang Bruce Wayne. Belum lagi serpihan – serpihan Kryptonite dan pesawat luar angkasa dari film Man of Steel yang memegang peranan penting dalam film Batman vs Superman kali ini. Jadi, saran saya, tontonlah Man of Steel terlebih dahulu agar lebih nyaman dengan jalan cerita film ini.

2. Romantisme Superman dan Lois Lane

Saya sebenarnya tidak masalah dengan kisah percintaan mereka. Namun bagi saya cukup mengganggu ketika Superman dan Doomsday sedang bertarung dan Lois Lane hadir di zona pertempuran tersebut. Yang selanjutnya terjadi adalah tentu saja Superman harus menyelamatkan kekasihnya terlebih dahulu alih – alih melawan Doomsday. Tidak banyak memang porsi adegan percintaan mereka di tengah – tengah pertarungan, namun bagi saya itu cukup untuk membuat saya merasa adegan tersebut adalah adegan yang cheesy. Maksud saya, jika saya adalah kekasih Superman, saya akan menyerahkan saja tombak Kryptonite kepada Batman dan Wonder Woman dan mendoakan Superman agar selamat dari tempat yang aman.

3. Mimpi – mimpi Bruce Wayne

Hal ini cukup mengganggu sepanjang jalannya film. Saya bahkan sampai menyamakan adegan – adegan mimpi Bruce Wayne dengan film Inception. Teman saya juga sampai bingung dengan adegan – adegan mimpi ini. Mungkin penulis cerita ingin agar penonton dapat memahami kekhawatiran Bruce Wayne dengan adanya Superman, namun yang terjadi adalah penonton yang mengernyitkan dahi mencoba memahami apa yang terjadi.

4. Alur yang Lambat

Jujur saja hampir sepertiga awal – awal film saya merasa agak bosan. Bosan karena banyaknya percakapan – percakapan yang terjadi di antara tokoh. Jangan salah, saya sangat menggemari film drama yang hampi 90% adalah dialog antar tokoh. Namun, karena ini adalah film superhero, maka porsi aksi seharusnya lebih ditonjolkan. Maksud sutradara dan writer yang ingin menggali lebih dalam karakter – karakter dalam film dengan dialog – dialog malah terkesan membosankan dan tidak termanfaatkan secara maksimal.

5. Bayang – bayang The Dark Knight

Berbicara tentang Batman dalam sebuah film, maka tidak bisa dilepaskan dari mahakarya Christopher Nolan dalam The Dark Knight yang menurut saya adalah film superhero terbaik yang pernah saya lihat. Saya pun mengakui bahwa ada sedikit harapan bahwa Batman vs Superman kali ini paling tidak akan berhasil membawa nuansa kelam dan serius yang dibawakan The Dark Knight. Namun hal tersebut tidak terjadi, mendekati pun tidak. Namun saya memaklumi hal ini karena akan sangat sulit membawakan cerita yang kelam dan dalam dengan fokus yang terbagi antara ketiga superhero dalam film ini. Namun saya tetap akan menjadikan The Dark Knight sebagai tolak ukur bagi film – film superhero DC Comics yang akan datang.

Overall, saya sangat puas dengan Batman v Superman : Dawn of Justice disamping kekurangan – kekurangan yang ada. Tidak sia – sia penantian saya selama bertahun – tahun, semuanya terbayar lunas dengan film yang seru dan berkualitas ini. Kelebihan – kelebihan dan kekurangan – kekurangan yang saya sebutkan di atas adalah sepenuhnya pendapat dari saya, jadi saya dengan senang hati menerima kritik dan saran atas review yang saya berikan.

http://cinemags.id/5-kelebihan-dan-5...-dawn-justice/

Ben Affleck sedih 'Batman v Superman' dapat review buruk



Pertempuran seru antara Sang Manusia Baja melawan Petarung Bertopeng dalam Batman v Superman: Dawn of Justice akhirnya “meledakkan” bioskop-bioskop di Indonesia mulai Rabu, 23 Maret, lalu.

Lex Luthor, yang diperankan Jesse Eisenberg, mengatakan bahwa film ini adalah “pertarungan gladiator terbesar dalam sejarah dunia dewa versus manusia” dalam trailer terakhirnya.

Namun, ini bukan hanya pertarungan antara Clark Kent/Superman (Henry Cavill) dengan Bruce Wayne/Batman (Ben Affleck). Karena melanjutkan film Man of Steel, film ini juga memperkenalkan para superhero dan anti-hero lainnya dari Justice League.

Kita juga telah melihat Gal Gadot mencuri perhatian dalam trailer-nya, namun kita juga berharap dapat segera melihat Aquaman (Jason Momoa) dan The Flash (Ezra Miller).

Namun film ini mendapat kritikan yang tajam dari sejumlah kritik, dan Affleck tampaknya tidak bisa menerima itu dengan baik. Hal ini tersirat dari raut wajahnya saat meladeni sebuah wawancara di bawah ini:

Ekspresi Affleck menunjukkan kesedihan dan sudah muncul beragam meme di media sosial yang mengoloknya.

Apakah Batman v Superman seburuk itu? Berikut pendapat para kritikus tentang yang ditunggu-tunggu ini:

1. Peter Travers, Rolling Stone
“Jika kamu ingin mempertontonkan pertarung gladiator terbesar dalam sejarah DC Comics, tentunya tidak perlu memilih jalan yang halus,” tulis Peter Travers dari Rolling Stone.

Sedangkan Travers berkomentar tentang skenario film tersebut “semuanya terlalu serius… [Sutradara Zack] Snyder, dicampur dengan score Hans Zimmer, menampilkan seluruhnya sejak awal hingga pertahanan menjadi sia-sia.”

Lebih baik dari Man of Steel, namun di bawah kualitas tinggi yang diperlihatkan (sutradara Cristopher) Nolan dalam Dark Knight, Dawn of Justice,” tulis Travers.

2. Nick De Semlyen, Empire
Nick De Semlyen dari Majalah Empire berkomentar, “Judul film ini memberikan harapan yang tinggi. Dua titan dari budaya pop akan mengatur kembali tata kota.”

“Pertarungan dikoreografikan dengan sangat ketat…. Snyder membuatmu menunggu, dan menunggu, dan menunggu hingga pertarungan kejuaraan.”

De Semlyen juga mencatat, bagaimana pun, set yang spektakuler tidak menguntungkan. Ia menulis “Dari klimaks ke klimaks, CGI-nya berlebihan, membuatnya terlihat generik dan melelahkan.”

3. Chris Nashawaty, Entertainment Weekly
Chris Nashawaty dari Entertainment Weekly juga memperhatikan bahwa film Batman v Superman sama bagusnya dengan ekspektasi orang-orang. Ia menuliskan, ”Perkelahian yang sibuk dan brutal. Gambar dan penampilannya sangat baik (setidaknya beberapa diantaranya). Jika kamu hanya mencari ukuran, kamu tidak akan kecewa.”

“(Batman v Superman) dimulai dengan sebagai meditasi menarik tentang dua superhero yang beralih ke emosi yang yang terlalu manusiawi: kebencian dan ketakutan atas hal yang tidak diketahui.”

4. Andrew Pulver, The Guardian
Andrew Pulver dari harian Inggris The Guardian juga melihat potongan set yang menarik. Ia menulis: “Cara film ini dikonstruksikan — berbalapan dari satu potongan ke potongan lainnya, dengan hanya beberapa detik diantaranya.”

Pulver berpendapat, film ini seharusnya menunjukkan “sudut pandang dari kedua superhero.”

5. Matt Zoller Seitz, RogerEbert.com
Menurut Matt Zoller Seitz dari RogerEbert.com, film ini cenderung mudah diprediksi. “Anda bisa melihat seluruh kartunya sepuluh menit sebelum diperlihatkan dalam film. Snyder tidak hanya membuka kartu di atas meja, ia juga terus menerus menunjuk dan memperlihatkan kartu-kartu tersebut.

Seitz menyimpulkan, “Ada beberapa momen brilian yang disadari, akting para aktor sangat kuat meskipun skenarionya lemah (Affleck dan Cahill sama-sama berperan dengan baik).”

“Ada saat-saat di mana Anda akan merindukan sentuhan dari sutradara Christoper Nolan.”

TS:
1. Penonton Bioskop sudah dibiasakan menonton MARVEL ,jadi malah membandingkan garapan DC
2. Jalan cerita terlalu dipaksakan, dan porsi Batman dan Wonder Woman sedikit
3. Penonton masih membandingkan belum bisa menerima Dark Knight dibanding Film Batman sekarang
3. Nunggu Civil War, apakah ada kritik pedas juga
emoticon-shakehand
0
14.9K
70
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.