maspiyuAvatar border
TS
maspiyu
Sindiran Dhani ke Parpol Pendukung Ahok: Setia Konstituen atau Perut?



Bakal calon gubernur DKI dari PKB, Ahmad Dhani kembali keluarkan pernyataan kontroversial mengenai bakal calon petahana Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Yakni dengan menyebut partai politik yang masih ngotot mendukung Ahok saat ini adalah ‘parpol penjilat’.

“Menurut saya, partai yang menjaring Ahok, itu termasuk partai yang menjilat. Karena Ahok sudah kuat ngapain dijaring-jaring lagi. Yang bersangkutan mau jalan independen kok,” kata pentolan band Dewa itu di kediamannya, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (21/3) kemarin.

Terselip sindiran saat Dhani mengatakan menilai wajar jika parpol ngotot menggaet Ahok sebagai sosok yang dinilai miliki kans paling besar untuk menang. “Karena mereka (Parpol) pragmatis. Mereka kan berpikiran Ahok akan jadi cawapres. Sehingga kalau Ahok terpilih kan mereka dapat posisi,” sindir dia.

Lanjut dia, tiap parpol memiliki marwahnya sendiri yang mewakili suara pendukungnya. Seperti PKB yang banyak diisi oleh kaum Nahdliyin (NU) atau PAN dari Muhammadiyah. Sehingga setiap keputusan parpol tak boleh lepas dari kaum loyalisnya.

Oleh karena itu dia mempertanyakan bila sebuah partai yang jelas memiliki konstituen tapi secara tiba-tiba mendukung Ahok atas nama rakyat. “Itu aspirasi dari rakyat yang mana?” tanya Dhani.

Menurut dia, tak elok bila partai lebih memikirkan posisi ketimbang memihak kepada para loyalisnya. “Nanti jelas, mana partai yang setia mendukung sesuai konstituen, mana yang mengandalkan perut,” tandasnya.


http://www.aktual.com/sindiran-dhani...medium=twitter
Diubah oleh maspiyu 27-03-2016 08:29
0
5K
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.