Melihat pergerakan Masa DKI yang secara Spontan mendukung dan mendeklarasikan dukungan thd Yusril Ihza Mahendra (YIM)
Kami segenap pengurus TemanBoboho konsolidasi :
Spoiler for Menimbang kenyataan dilapangan:
Kami memutuskan :
Harap para pendukung TemanBoboho maklum adanya, dan segera konsolidasi kepada yang lain
Tembusan: Cyrus Network
Selasa, 22 Maret 2016, 14:59 WIB Markas TemanBoboho Dikritik,Boboho Balas Status Kantor PDIP
Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Esthi Maharani
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Boboho menanggapi kritik Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat tentang markas relawan 'Teman Ahok' di Graha Pejaten Jakarta Selatan. Djarot meminta agar relawan Boboho pindah ke tempat lain yang bukan aset pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Spoiler for Berita selengkapnya:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Boboho menanggapi kritik Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat tentang markas relawan 'Teman Ahok' di Graha Pejaten Jakarta Selatan. Djarot meminta agar relawan Boboho pindah ke tempat lain yang bukan aset pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Boboho pun membalasnya dengan mengatakan partai politik lebih tidak beretika karena tidak menyewa kantor dari pihak swasta seperti yang dilakukan 'Teman Ahok'. Tetapi, ada kantor partai politik yang menyewa langsung dari Pemprov DKI Jakarta.
"Kalau begitu kantor partai suruh pindah dong (karena melanggar) etika. Itu lebih parah. Kantor Partai sewa langsung dari Pemda. Kalau Pak Djarot merasa ini etika yang dilanggar, kalau begitu Pak Djarot suruh kantor PAC (Pimpinan Anak Cabang) PDIP pindah dulu dong," ujarnya kepada wartawan, Selasa (22/3).
Diketahui, Djarot dan Boboho setuju jika penyewaan Graha Pejaten oleh pihak Teman Boboho tak melanggar hukum. Meski begitu, Djarot memiliki pandangan tersendiri. Ia merasa aset secara etika hal itu tidaklah dibenarkan. Sehingga Djarot sempat menyarankan agar markas Teman Boboho pindah.menanggapi kritik Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat tentang markas relawan 'Teman Ahok' di Graha Pejaten Jakarta Selatan. Djarot meminta agar relawan Boboho pindah ke tempat lain yang bukan aset pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Boboho pun membalasnya dengan mengatakan partai politik lebih tidak beretika karena tidak menyewa kantor dari pihak swasta seperti yang dilakukan 'Teman Ahok'. Tetapi, ada kantor partai politik yang menyewa langsung dari Pemprov DKI Jakarta.
"Kalau begitu kantor partai suruh pindah dong (karena melanggar) etika. Itu lebih parah. Kantor Partai sewa langsung dari Pemda. Kalau Pak Djarot merasa ini etika yang dilanggar, kalau begitu Pak Djarot suruh kantor PAC (Pimpinan Anak Cabang) PDIP pindah dulu dong," ujarnya kepada wartawan, Selasa (22/3).
Diketahui, Djarot dan Boboho setuju jika penyewaan Graha Pejaten oleh pihak Teman Boboho tak melanggar hukum. Meski begitu, Djarot memiliki pandangan tersendiri. Ia merasa aset secara etika hal itu tidaklah dibenarkan. Sehingga Djarot sempat menyarankan agar markas Teman Boboho pindah.menanggapi kritik Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat tentang markas relawan 'Teman Ahok' di Graha Pejaten Jakarta Selatan. Djarot meminta agar relawan Boboho pindah ke tempat lain yang bukan aset pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Boboho pun membalasnya dengan mengatakan partai politik lebih tidak beretika karena tidak menyewa kantor dari pihak swasta seperti yang dilakukan 'Teman Ahok'. Tetapi, ada kantor partai politik yang menyewa langsung dari Pemprov DKI Jakarta.
"Kalau begitu kantor partai suruh pindah dong (karena melanggar) etika. Itu lebih parah. Kantor Partai sewa langsung dari Pemda. Kalau Pak Djarot merasa ini etika yang dilanggar, kalau begitu Pak Djarot suruh kantor PAC (Pimpinan Anak Cabang) PDIP pindah dulu dong," ujarnya kepada wartawan, Selasa (22/3). Diketahui, Djarot dan Boboho setuju jika penyewaan Graha Pejaten oleh pihak Teman Boboho tak melanggar hukum. Meski begitu, Djarot memiliki pandangan tersendiri. Ia merasa aset secara etika hal itu tidaklah dibenarkan. Sehingga Djarot sempat menyarankan agar markas Teman Boboho pindah.