www.metronews.com
http://news.metrotvnews.com/read/201...yak-tidak-tahu
#SaveAhok. Fakta kebenaran tentang AHOK.

Sebelum meneruskan membaca
& Share

#SaveAhok.


#SaveAhok@JAIL.

kronologi lengkap korupsi ahok 400 miliar di pengadaaan lahan RS Sumber Waras.



Pada awal 2013 Veronika Tan istri wagub Jakarta Ahok d/h Basuki Indra sekarang Basuki T Purnama, minta Dinkes DKI beli alat medis utk kanker.
 Peralatan alat media untuk penyakit kanker itu diarahkan untuk dibeli melalui supplier teman ahok asal Beltim senilai Rp1 miliar lebih.
Peralatan medis utk kanker itu kemudian dibeli Dinkes DKI Jakarta dan diserahkan kepada Veronika Tan utk dihibahkan ke yayasan kanker.



Veronica Tan menghibahkan alat medis kanker ke yayasan kanker di Sunter Jakarta utara itu untuk memuluskan niatnya menjadi Ketua YK Jakarta.
 Peralatan medis tsb ternyata tidak berguna dan tidak pernah dipakai oleh Yayasan Kanker. Sampai sekarang tersimpan dipenuhi debu di Sunter.



Pada awal Mei 2013 Veronica Tan istri AHOK dilantik menjadi Ketua Yayasan Kanker Indonesia Wilayah DKI Jakarta.

 Sebagai Ketua Yayasan Kanker DKI Jakarta, Veronika Tan dilobi teman2nya untuk mendirikan RS Khusus Kanker di Jakarta.

 Veronika Tan setuju dan kemudian menyampaikan keinginan mendirikan RS Khusus Kanker. Sekaligus merekomendasikan RS SW utk dibeli Pemda DKI

.
Kartini Mulyadi yang mengklaim sbg pihak penerima kuasa Yayasan RS Sumber Waras berhasil meyakinkan Veronika Tan utk beli lahan RSSW.

 Ahok setujui niat istrinya.


Dia incar keuntungan besar dari pembelian lahan RSSW. Latar belakang klrg ahok adalah pengusaha obat di beltim.


Ketika jadi Bupati Beltim, pengadaan obat2an di dinkes beltim dimonopoli oleh ibu ahok. Adik ahok pernah jd TSK korupsi pengadaan puskemas.



Ahok langsung menemui Kartini Mulyadi yang mengaku sbg kuasa yayasan RSSW untuk negosiasi harga penjualan lahan RSSW seluas 3.6 hektar itu. 

Padahal yayasan RSSW sedang dalam sengketa antara pihak ahli waris pemilik lahan dengan pihak pengurus yayasan.
Kasusnya belum selesai.


Entah apa sebabnya, ahok yang tanpa diketahui stafnya di pemda DKI, nekat tetap mau membeli lahan RSSW dari Kartini Mulyadi.


Harga NJOP RSSW adalah Rp12 juta/m2 tetapi Kartini Mulyadi setuju permintaan Ahok utk diturunkan menjadi Rp7 juta/m2. Deal ! Bungkus !



Setelah teknis kesepakatan penjualan lahan RSSW dicapai. Baru pada tgl 6 Juni 2014 Ahok sampaikan rencana beli lahan RSSW kpd Dinkes DKI.

 Ahok perintahkan Dinkes DKI utk buat rencana alokasi anggaran pengadaan lahan dari sebagian lahan seluas 3,6 hektar milik RS Sumber Waras.


Saat ahok - Kartini Muljadi sepakati jual beli lahan RSWS, ternyata sdh ada kesepakatan jual beli lahan yg sama antara RSSW dgn pihak lain.

Ada perjanjian jual-beli antara PT Ciputra Karya Uunggul (CKU) dengan RSSW. PT CKU telah bayar uang muka Rp 50 milyar kepada RSSW.

Harga dibeli PT CKU adalah Rp 15,5 juta/m2. Bandingkan dgn Pemprov DKI Jakarta membeli dengan harga Rp. 20.7 juta/m2.



Pihak RS Sumber Waras juga telah menyerahkan akta pelepasan hak atas tanah kepada CKU ketika melunasi tunggakan pajak bumi bangunan (PBB).


Jadi ahok telah melakukan pembelian lahan RSSW BODONG dimana Kartini Muljadi secara hukum tidak berhak melakukan penjualan lahan RSSW.


Berdasarkan temuan BPK, NJOP tanah di Jl Tomang Utara sekitar Rp Rp 7,44 juta/m2. Bukan Rp20.7 juta/m2 seperti harga yg di mark up ahok.

 Dari sejak awal terlihat niat jahat ahok untuk meraih keuntungan besar.
Beli Rp7 juta/m2 dari Kartini Mulyadi, tapi dimark up Rp20,7 juta.



Kemarin, setelah semua terbongkar, ahok diberitakan media marah besar karena telah ditipu Kartini Mulyadi.
Penipu kena tipu, BIAWAK di KADALIN. Hukum karma.




Perhimpunan Sosial Candra Naya (PSCN) Sin Ming Hui

Pemilik lahan RSSW sebenarnya adalah Perhimpunan Sosial Candra Naya (PSCN) d/h "Sin Ming Hui" berdiri 1946 beranggotakan 9 orang Tionghoa.

 Pendirian Sin Ming Hui untuk menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat Tionghoa Jakarta dengan mendirikan Rumah Sakit Sin Ming Hui.

 Dana pendirian RS berasal dari sumbangan masyarakat Tionghoa. Saat itu dana masyarakat yang terkumpul sebesar Rp. 1,034,703.

RS Sin Ming Hui yang skrg berubah nama menjadi RS Sumber Waras.

Tanah dulu dibeli dari Ny. Oey Han Nio seharga Rp 1/m2 total harga Rp 80,000.

Surat tanah RSSW oleh pendiri dipecah 2:
1. SHM an Perkumpulan Sin Ming Hui
2. HGB an. Yayasan Rumah Sakit Sin Ming Hui



Baik Yayasan mau pun RSSW, keduanya bernaung atau berinduk pada Perhimpunan Sosial Candra Naya (PSCN)
Ahok sebelumnya juga diam-diam pernah bertemu dengan pengurus PSCN untuk utarakan niat beli lahan RSSW. Tapi PSCN menolak menjual ke ahok.
 Penolakan PSCN menjual lahan RSSW krna sudah terikat dengan Ciputra (PT CKU), sudah terima uang muka 50 miliar dan buat akte pelepasan hak.

 Namun, entah bagaimana caranya dan entah apa niatnya, Ahok berkolusi dan korupsi dengan Kartini Mulyadi yang tiba2 mengklaim sbg kuasa jual.



Tiba2 tgl 27 Juni 2014 muncul surat palsu dari "Pihak RS Sumber Waras" ditujukan ke Pemda DKI. Isi surat menyatakan bersedia menjual lahan.


Tiba2 tgl 27 Juni 2014 muncul surat palsu dari "Pihak RS Sumber Waras" ditujukan ke Pemda DKI. Isi surat menyatakan bersedia menjual lahan.


Surat minat jual palsu dari RSSW itu menyatakan bersedia jual lahan dgn harga Rp 20,7 juta/m2 atau mark up hampir 300% dari harga sebenarnya.


Lalu ahok secepat kilat menanggapi surat palsu itu dengan memerintahkan Dinkes DKI untuk persiapan teknis pembelian pengadaan lahan RSSW.

Pada tanggal 8 Juli 2014 ahok menerbitkan Nota Dinas ditujukan kepada Kepala Bappeda Andi Baso utk beli lahan itu.





Surat penetapan NJOP RSSW yang sebesar Rp20.7 juta/m2 baru diterbitkan Dispenda pada tgl 29 Des 2014. Setelah akte jual beli ditandatangani.

 Tanggal 30 Des 2014 Dinkes DKI menyerahkan cek pembayaran pembelian lahan RSSW sebesar Rp755 miliar kepada Kartini Muljadi. Berapa utk ahok?


BPK yang melakukan audit atas pembelian lahan RSSW itu menemukan banyak pelanggaran hukum dan kerugian negara pada pengadaan lahan RSSW.

 BPK menemukan proses dan prosedur pengadaan tanah Sumber Waras telah melanggar semua UU, PP, Perpres, Permendagri, Permenkeu, Perda DKI.

AHOK telah melanggar UU No. 19/2012, Perpres No. 71/2012, Permendagri No. 13/2006, UU Antikorupsi dll merugikan negara min. Rp. 191 miliar.



Temuan BPK atas korupsi Ahok

Ketika temuan BPK atas korupsi Ahok mencuat ke publik, ahok malah memaki2 dan menuduh auditor dan kepala BPK DKI sebagai tukang fitnah.

 Ahok mengeluarkan seluruh caci makinya kepada auditor BPK.
Persis sama saat BPK tahun 2014 menemukan korupsi Bus TransJakarta Rp1.41 triliun.

 BPK tidak melayani caci maki dan fitnah ahok terhadap auditor BPK, namun mengundang ahok utk gelar hasil audit.
Ahok shocked !!!


Ahok yg awalnya memfitnah auditor BPK dgn menuduh auditor BPK ditunggangi pihak ketiga, tiba2 bungkam. Diam ketakutan. Korupsinya ketahuan

 KPK saat dipimpin Ruki cs menyatakan siap untuk mengusut korupsi ahok ratusan miliar rupiah di pengadaan lahan RSSW. Ahok makin menciut

 Untuk menyelamatkan diri, ahok buru2 temui pak @jokowi dan bang luhut panjaitan di istana.
Minta perlindungan & tuding BPK mengincar dirinya.

Kita percaya ahok tidak korupsi di lahan RSSW (saja). Tapi belasan korupsi ahok bertebaran di pemda DKI.

Saatnya KPK_RI memihak rakyat RI.



BPK sudah serahkan Komplit bukti2nya sejak awal Januari 2016


Tak perlu penyidik kelas wahid untuk menemukan 2 bukti atas korupsi ahok. Penyidik junior KPK_RI sambil merem pun mudah temukan bukti2

Rakyat Indonesia saatnya mendorong KPK_RI agar untuk kali ini benar2 berpihak pada hukum dan kebenaran.

Sebagian Komponen bangsa sudah mulai bergerak mendorong @KPK_RI agar berani usut ahok, tangkap, adili pencuri uang rakyat ratusan miliar. 

Siapa menyusul? Ayo mahasiwa...bergeraklah..kepung @KPK_RI jika masih jadi antek mafia koruptor negara.
Singkirkan tikus raksasa dari RI


www.metronews.com/ahokkorupsi/ahokpenipurakyat