mario.bAvatar border
TS
mario.b
UNESCO Tetapkan Gunung Ijen (Banyuwangi) Jadi Cagar Biosfer Dunia

BANYUWANGI, suaramerdeka.com – Gunung Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo akhirnya ditetapkan menjadi Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO, Badan PBB yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan. Penetapan ini dilakukan pada siding International Coordinating Council (ICC) Program MAB (Man and The Biosphere) UNESCO di Kota Lima, Peru, 18-20 Maret lalu.

Pamor Gunung Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo sebenarnya destiasi lama. Hanya saja, selama ini belum muncul di permukaan dan belum banyak dipromosikan di level dunia. Kini, dua destinasi itu bisa diproyeksikan menjadi destinasi baru yang digarap dengan cara pandang baru.

“Saya senang. Informasi ini akan semakin mendongkrak potensi pariwisata di Banyuwangi. Saya sudah dapat info tersebut termasuk foto penetapan yang dikirim langsung ke saya dari Peru,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Penetapan itu juga bisa mendongkrak Banyuwangi sebagai destinasi wisata andalan di Indonesia. “Kini kami dapat status baru, itu sama juga dengan mendapat value baru berstandar dunia,” kata Azwar Anas.

Penetapan UNESCO itu memang sangat masuk akal. Maklum, Kawah Ijen merupakan sebuah kawah terasam di dunia yang memiliki dinding kaldera setinggi 300-500 meter, dengan luasan 5.466 hektare. Untuk ukuran kawahnya sendiri kurang lebih 20 km.

Untuk panorama alam di pagi hari, wisatawan akan disuguhkan pemandangan sunrise yang sangat menakjubkan. Selain itu, sinar matahari pagi yang menyinari kawah akan dipantulkan sehingga membentuk warna kemilau hijau toska dari permukaannya. Pada dini hari objek wisata Kawah Ijen kembali menyuguhkan keindahan yang fantastis.

Dari cairan belerang yang mengalir tiada henti di bawah kawah menimbulkan pancaran api berwarna biru (blue fire). Fenomena ini hanya ada dua di Dunia. Yang pertama di Islandia dan yang kedua ada di Kawah Ijen, Indonesia.

Alas Purwo pun tak kalah menariknya. Selain punya hutan rimba yang luas, Alas Purwo juga punya Pantai Plengkung yang memiliki ombak cukup besar. Banyak turis asing yang berkunjung ke lokasi tersebut untuk surfing. “Program Cagar Biosfer ini sejalan dengan komitmen kami dalam mengusung konsep pengembangan wisata yang menyuguhkan keindahan lingkungan. Ini juga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” papar Bupati Anas.

sumber

Patut berbangga,
sekarang tinggal gimana memanfaatkan penetapan oleh UNESCO ini. emoticon-I Love Indonesia (S)
0
34.8K
272
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.