Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

erik25Avatar border
TS
erik25
Heboh Serangan Belgia, di Mana Kalian Saat Serangan Turki?
REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Eropa kembali terguncang oleh serangan teroris. Di media sosial, Facebook melakukan pengecekan keselamatan, tanda pagar di Twitter dan kartun yang ramai-ramai disebarkan.

Dalam kehidupan nyata, bendera Belgia dikibarkan di hampir semua monumen nasional negara-negara tetangga Eropa. Wali Kkota Paris melalui Twitter-nya mengatakan, Menara Eiffel akan diterangi dengan warna bendera Belgia.

Downing Street, rumah dinas Perdana Menteri David Cameron, mengibarkan bendera Belgia. Sementara, BBC melaporkan, kata "Brussels" dalam berbagai bahasa mendominasi trending topic atau topik terhangat Twitter di seluruh dunia.

Penyebaran kartun menunjukkan Prancis mengungkapkan solidaritas dengan Belgia. Lantas, di mana kartun bagi mereka yang meninggal akibat terorisme di Turki? Mengapa Downing Street tidak menaikkan bendera Turki setelah kekejaman di Ankara?

Hal itu diberitakan media Inggris the Independent dalam laporannya. "Downing Street raises the Belgian flag and we tweet for Brussels - but where was this sympathy after Ankara?" tulis Independent dalam laporannya.

Pekan lalu, tiga orang tewas dan 36 terluka. Pada Februari, 28 orang meninggal dan 60 terluka. Pada Januari, dua serangan menewaskan 18 orang dan melukai 53 lainnya. Sementara pada 2015, serangan menyebabkan 141 tewas dan lebih dari 900 orang terluka.

Beratnya serangan teror tidak boleh diukur dalam ukuran jumlah korban tewas dan terluka. Namun, angka menjadi saksi nyata. Ada lebih banyak nyawa yang hilang di Turki, sementara Eropa tetap membisu.

Tampaknya, ada batas untuk solidaritas dan batasan-batasan ini tidak terlihat nyaman, seperti peta Eropa Barat. Turki tetap hanya di luar wilayah mereka, tidak cukup dekat untuk membeli kesedihan Eropa.

Turki adalah tempat eksotis, suatu tempat yang digunakan untuk liburan. Namun, bukan tempat yang perlu dipahami atau pantas mendapatkan simpati.

Motivasi di balik serangan Turki memang tidak selalu sama dengan pengeboman di Brussels. Beberapa serangan dilakukan atas nama gerakan Kurdi yang telah lama menuntut kemerdekaan dari Turki.

Beberapa dilakukan oleh kelompok ISIS. ISIS juga merupakan pelaku serangan Brussels. Taktik mereka sama, yakni teror. Seharusnya, ada respons, simpati, dan solidaritas yang sama.

Sebagai seorang Muslim dan korban selamat terorisme, Malala Yosafzai, baru-baru ini berbicara menentang masalah terorisme di Timur dan Barat. Ketidakpedulian dan kecurigaan terhadap Islam memicu organisasi teroris, seperti ISIS.

"Jika tujuan Anda adalah menghentikan terorisme, jangan mencoba menyalahkan seluruh populasi Muslim untuk itu karena itu tidak bisa menghentikan terorisme," katanya.

Sumber : http://m.republika.co.id/berita/inte...serangan-turki

- CUMA DI INDONESIA YANG TOLERAN emoticon-thumbsup
0
4.8K
52
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.