JAKARTA - Sebanyak 600 bus Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang diserahkan ke Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) akan dioperasikan pekan depan. Operasional ratusan unit bus tersebut tidak dibarengi dengan penataan transportasi di Jakarta.

Direktur Utama PPD, Pande Putu Yasa mengatakan, 600 bus pemberian Kemenhub kepada PPD itu saat ini hanya tinggal menunggu Surat Tanda Nomor Kepolisian (STNK). Menurutnya, dalam seminggu ke depan, 600 bus tersebut sudah beroperasi.

Namun, kata Pande, 600 bus tersebut hanya 200 yang dioperasikan menjadi Transjabodetabek. Sementara 400 sisanya beroperasi di dalam koridor Transjakarta. (Baca: Kelola Bus Hibah, DKI Pastikan Tarif Lebih Murah dari APTB)

"200 bus Transjabodetabek itu sudah dalam skema rupiah per kilometer. Jadi tarifnya Rp3.500," kata Pande Putu Yasa saat dihubungi, Kamis 24 Maret 2016.

Pande menjelaskan, sesuai hasil rapat dengan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan para operator Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB), 200 bus TransJabodetabek itu hanya menambah trayek yang sudah dilintasi APTB sebelumnya.

Sebab, kata Pande, dalam rapat tersebut, APTB disepakati untuk berubah menjadi Transjabodetabek. Dimana, izin yang sebelumnya berada di Dishubtrans tengah dilimpahkan ke Kemenhub. Namun tentunya operator APTB harus terlebih dahulu mendaftarkan ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) untuk mengikuti sistem rupiah per kilometer.

"PPD juga punya 15 unit APTB dan sudah kami tarik ke Transjabodetabek. Rupiah per kilometernya beda dong, kan sesifikasi, tahun pembuatan dan sebagainya berbeda dengan bus yang diberikan Kemenhub," tuturnya.