Pemuda AS ini selamat dari teror Boston, Paris, dan Brussels
TS
iqbalfrds
Pemuda AS ini selamat dari teror Boston, Paris, dan Brussels
Spoiler for No Repost:
Mason Wells, korban selamat tiga serangan teror besar dunia.
Quote:
Merdeka.com - Dewi keberuntungan nampaknya berpihak pada pemuda bernama Mason Wells. Pemuda 19 tahun asal Amerika Serikat ini tiga kali selamat dari serangan teror di tiga negara berbeda.
Dia selamat saat berada di lokasi dekat bom maraton Boston pada 2013, sedang di Paris ketika terjadi serangan teror November tahun lalu, serta berada di Brussels kemarin, ketika bom bunuh diri meledak.
Bersama seorang temannya, Mason sedang berada di stasiun kereta Maalbeek beberapa saat sebelum bom meledak. Kepada Metro, Rabu (23/3), pemuda ini mengatakan dirinya hanya terkena pecahan peluru dan menderita luka bakar ringan di tangannya akibat ledakan bom tersebut.
"Ini merupakan serangan teroris ketiga yang dia alami," kata ayah Mason, Chad, kepada ABC News.
"Kali ketiganya dan seakan dia (Mason) punya koneksi dengan ledakan bom," lanjut Chad.
Mason merupakan seorang misionaris ajaran Kristen Mormon, sehingga berkeliling Eropa menyebarkan ajarannya. Dia meyakini dirinya selalu selamat dari serangan teror karena dilindungi Tuhan.
Pada saat bom Boston Marathon, Mason mengatakan dirinya seakan dihalangi untuk berada dekat dengan garis akhir, di mana bom meledak. Sementara itu, saat serangkaian serangan terjadi di titik-titik Kota Paris, Mason di dalam stadion dan mendengar ledakan.
Saat ini, Mason memang berada di rumah sakit, namun kondisinya berangsur pulih dan luka bakarnya membaik dengan cepat.
Bom beruntun yang terjadi di Ibu Kota Brussels, Belgia, menewaskan sedikitnya 34 orang serta melukai 130 lainnya. Korban tewas paling banyak berada di stasiun kereta Maalbeek. Polisi sudah menemukan dua pelaku bom bunuh diri yang berada di Bandara Zaventem, yaitu kakak beradik Khalid dan Brahim el-Bakraoui. Namun pelaku yang meledakkan diri di gerbong kereta bawah tanah belum diketahui.