Lawan terorisme, Islam Nusantara ala NU coba dikenalkan di Eropa
Reporter : Muhammad Radityo | Kamis, 24 Maret 2016 15:57
![Lawan terorisme, Islam Nusantara ala NU coba dikenalkan di Eropa](https://dl.kaskus.id/cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2016/03/24/684223/670x335/lawan-terorisme-islam-nusantara-ala-nu-coba-dikenalkan-di-eropa.jpg)
Peneliti terorisme dari lembaga Vortex Austria. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Radityo
Merdeka.com - Kelompok peneliti Austria, Viennese Observatory for applied Research on Terrorism and EXtremism (VORTEX), bekerjasama dengan Nahdahtul Ulama (NU) dalam menyikapi isu terorisme dan ekstremime. Perbedaan cara pandang terhadap Islam, menyusul serangkaian aksi teror berlandaskan nama agama, menjadi inti dari pemaparan penelitian mereka di Kedutaan Austria di Jakarta.
Nico Prucha dan Ali Fisher, mencoba memasukkan ajaran NU tentang Islam Nusantara sebagai bahan penelitian. Mereka menilai Islam Nusantara bisa menjadi pemersatu cara pandang Islam yang berbeda.
Yahya Cholil sebagai perwakilan NU, mengatakan jika Islam Nusantara yang dikembangkan memperlihatkan hasil positif, khususnya di Indonesia.
"Islam itu adalah satu, melalui Islam Nusantara ini lah kita terlepas dari perbadaan cara pandang yang berbeda," ungkap Yahya dalam acara tersebut.
VORTEX memaparkan, cara pandang Islam Nusantara akan coba dibawa mereka, sebagai pembetulan dari cara pandang muslim di Eropa yang keliru.
"Banyak dari mereka yang beragama Islam khususnya di Austria dan Eropa telah memiliki cara pandang yang salah, karenanya mereka termakan propaganda kelompok terorisme. Melalui cara pandang Islam Nusantara ini, pengetahuan tentang Islam yang benar bisa tercukupi," ujar Nico.
Terkait hal ini, VORTEX menjalankan penelitian mereka selama kurang lebih dua tahun. Mereka memusatkan penelitian di Universitas Vienna, Austria dan Rembang, Jawa Tengah. Proyek ini juga didukung penuh oleh Kementerian Dalam Negeri Austria.
meanwhile ketika NU sedang export islam nusantara, FPI import islam fundamental