Quote:
Selama ini pil kontrasepsi bagi pria masih memiliki efek samping, yakni berujung pada kemandulan. Para ilmuwan pun berusaha menggodok pil kontrasepsi yang tidak berbahaya bagi kaum Adam.
Prinsipnya, pil kontrasepsi pada pria ini bekerja dengan cara menekan jumlah sperma yang dihasilkan setiap detik. Pil tersebut, tidak akan membuat produksi sperma terhenti, melainkan bekerja dengan memblokir jalannya.
"Cara memblokirnya, yakni dengan menghalangi hormon yang bertanggung jawab melepaskan sperma," ujar Gunda Georg, ilmuwan yang terlibat dalam penelitian tersebut.
Dilansir Mirror, Selasa 22 Maret 2016, dalam pertemuan tahunan American Chemical Society, akademisi dari Minnesota University itu menyebutkan bahwa mereka sudah melangkah maju menciptakan pil kontrasepsi tanpa efek mandul.
Namun, sebelum dipasarkan, Georg menyebut pil yang mereka ciptakan harus melewati berbagai kriteria pengujian. Termasuk, pengujian terhadap manusia.
"Pil ini harus larut, sehingga bisa diminum. Proses kerjanya cukup cepat dan tidak akan mengurangi libido. Pil ini juga aman, bahka jika dikonsumsi selama beberapa dekade," ujar Georg. (asp)
VIVA
Kalau gak salah ilmuwan Indonesia juga sudah melakukan riset ini
Quote:
Pil KB Untuk Pria Ditemukan Oleh Peneliti Unair, Profesor Bambang Prajogo
Jika selama ini berbagai alat kontrasepsi dominan diperuntukkan pemakaiannya oleh kaum wanita, maka seorang peneliti dari Universitas Airlangga bernama Profesor Bambang Prajogo berhasil menemukan pil KB yang dipergunakan untuk kaum pria.
Pil KB yang terbuat dari ekstrak tanaman gandarusa itu disebut-sebut memiliki efektivitas sampai dengan 99% dalam mencegah kehamilan. Sang Profesor yang juga menjadi Guru Besar di Unair tersebut telah meneliti perihal manfaat dari gandarusa sejak tahun 1985.
Selama hampir 30 tahun lamanya Prof. Bambang Prajogo melakukan penelitian sejak mendengar mengenai kemampuan tanaman herbal tersebut. Berbagai percobaan dilakukan untuk mengisolasi bahan aktifnya, hingga berhasil mengemas dan membentuknya menjadi bentuk tablet. Serangkaian uji klinis pun telah dilakukan, hingga dirinya membuktikan efektivitas tablet gandarusa tersebut.
Bahan aktif dalam gandarusa berfungsi untuk mengganggu produksi enzim pada sperma, lalu melemahkannya dan pada akhirnya sperma menjadi tak mampu mencapai sel telur.
Uji klinis yang dilakukannya melibatkan banyak relawan pria, bahkan sempat mencapai 350 orang. Hasilnya menunjukkan bahwa pil tersebut efektif 99 persen. Pria yang meminumnya dapat subur kembali setelah 1 bulan usai meminum pil tersebut.
Untuk hasil penemuannya tersebut, Profesor Bambang Prayogo telah menolak kontrak senilai trilyunan rupiah pada berbagai perusahaan farmasi asing yang ingin membeli patennya. Luar biasa.
SIDOMI