Jakarta- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menerima kunjungan Menteri Komunikasi, Informasi, dan Pendidikan Singapura, Janil Puthucheary untuk studi banding soal smart city.
Basuki mengatakan, kedatangan pemerintah Singapura ke Jakarta untuk melakukan studi banding smart city bukanlah untuk pertama kalinya. Sebelumnya, Duta Besar Singapura untuk Indonesia dan Menteri Luar Negeri Singapura juga datang menemuinya untuk melihat sistem smart city yang dimiliki.
"Masa Singapura mau lihat-lihat Jakarta? Kalau teknologinya kami juga tidak mampu, tapi dia bilang, teknologi di seluruh dunia pun mudah diterapkan. Mereka mau belajar, karena Jakarta kan penduduknya begitu besar, persoalannya juga banyak, bagaiman kita bisa menyelesaikan banyak masalah dengan sistem," ujar Basuki di Balai Kota, Rabu (23/3).
Hal tersebutlah, kata Basuki, yang menarik Singapura ingin belajar kepada Jakarta. Mereka juga bertanya, Pemprov DKI membuat urutan peringkat lurah-lurah yang aktif merespons laporan masyarakat lewat salah satu aplikasi andalan DKI, Qlue, apakah hal tersebut tidak membuat lurah yang bersangkutan marah? Namun dengan mudahnya Basuki menjawab, apabila lurah yang tidak masuk peringkat, ia pun tinggal memecatnya saja. Mendengar jawaban itu, Janil dan timnya pun hanya bisa tertawa.
"Jadi bukan soal uang, tapi ini soal partisipasi. Bagaimana caranya partisipasi? Saya bilang, selama kita bisa merespons dan kita lakukan pasti orang akan lapor. Kalau lapor tidak ditanggapi, pasti orang tidak mau lapor lagi. Kami jelaskan semua. Mereka mau belajar itu, bagaimana kita mengatasi masalah dengan teknologi, lalu bagaimana pendekatan, relasi dengan stakeholders yang ada," pungkasnya.
Deti Mega Purnamasari/PCN