Selamat malam Pak SBY

Melihat curhat bapak di twitter saya jadi turut prihatin. Selama sebulan terakhir anda sibuk ngoceh mengkritisi pemerintah. Namun sedikitpun Presiden Jokowi tak pernah menjawab kritik bapak. Mungkin Presiden Jokowi sudah terlalu sibuk menyelesaikan proyek-proyek mangkrak Pak SBY.

Sungguh tak ada yang lebih menyakitkan daripada curhat yang tak terbalas. Cari perhatian tapi dicuekin. Untuk itu, daripada tidak ada yang membalas curhat Pak SBY, maka izinkan saya sebagai @Pakar_Mantan menjawab setiap tweet bapak. Karena sepertinya Presiden Jokowi tidak akan pernah membalas curhatan Pak SBY. Jadi daripada bapak tambah memprihatinkan, sebaiknya saya jawab ‘temani’ curhatan bapak.





Pak SBY harusnya sadar, bahwa bapak itu presiden gagal yang tidak disukai oleh mayoritas rakyat Indonesia. Rakyat mulai sadar saat presiden Jokowi membangun infrastruktur sangat cepat dalam 1 tahun kepemimpinannya. Sampai kami bertanya “SBY ngapain saja selama 10 tahun?”

Sidak hambalang sedetik, rusak Tour de Java sebulan. Sebagai Pakar Mantan saya agak bingung, bapak ini benar-benar tidak tau apa pura-pura? Selama Tour de Java sangat vokal mengkritik pemerintah ini itu. Bapak seperti orang yang sangat pintar dan benar sendiri. Tapi ketika Presiden Jokowi datang ke Hambalang, publik yang selama sebulan dibuat muak oleh ocehan Pak SBY langsung sadar, bahwa bapak sebenarnya jauh lebih buruk dan tidak pantas sok tau.

Sekarang Pak SBY sudah paham maksud dihancurkan?






Alasan terhentinya proyek Hambalang sangat tidak bisa dipertanggung jawabkan. Proyek tersebut terhenti karena kasus korupsi. Semua pimpinan Partai Demokrat sudah masuk penjara, terkecuali Ibas anak bapak yang bebas dari incaran KPK.







Bahwa KPK tidak izinkan Hambalang dilanjutkan, bukan tanpa alasan. Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyimpulkan bahwa tanah lokasi Hambalang lempung dan mudah mengembang (swelling clay) sehingga memiliki kerentanan tinggi terhadap terjadinya gerakan tanah.

KPK melarang agar kerugian negara dalam kasus ini tidak bertambah. Jadi bukan dilarang begitu saja dan boleh dilanjutkan tanpa syarat. Sudah cukuplah triliuan rupiah dibuang begitu saja oleh Demokrat, ke depan jangan tambah lagi. Paham kan Pak?





Jika Presiden Jokowi ingin melanjutkan proyek Hambalang harus merujuk rekomendasi para ahli. Kalau ujungnya longsor dan ambruk buat apa? Rakyat tidak senang langkah sembrono seperti yang dilakukan oleh kabinet Pak SBY. Trus bapak senang kenapa? Lagipula, selain Suramadu, proyek mangkrak apa yang bapak selesaikan? Bisa disebutkan 3 saja? Katanya banyak kan?







Pak SBY nilai bahasa Indonesianya berapa? Masa profesor doktor tapi tidak paham bahasa kiasan dan istilah. Menghancurkan Tour de Java bukan berarti melarang bapak bertemu kader dan rakyat. Jangan baper lah! Maksud dihancurkan sudah saya jelaskan di point satu.






Pemimpin memang harus mendengar. Setuju Pak. Tapi apa aspirasi yang bapak dapat dari Tour de Java? Menteri saya kompak, dulu saya begini begitu, pemerintah tak boleh bangun infrastruktur terlalu banyak, lalu apa lagi? Rakyat mana yang menyampaikan aspirasi seperti itu? Saya lihat malah bapak yang menyampaikan aspirasi ke rakyat (baca: curhat).

Apa hasil Tour de Java selain Demokrat mengusung Bu Ani sebagai capres? lalu setelah ditertawakan netizen Pak SBY dengan bijaknya meminta investigasi pelaku pembuat meme Ani? Bapak pikir rakyat masih bisa dibodoh-bodohi? Ini tahun 2016 Pak SBY. Catet!





Suara kader Demokrat adalah hak dan kedaulatan partai bapak? Ya terserah bapak lah. Lagipula siapa yang mencampuri partai Demokrat? Kalau suara kader Demokrat kami komentari itu wajar. Bukan berarti mau mencampuri. Kalau yang begitu dianggap mencampuri, bapak bikin saja partai di Zimbabwe sana.

Sebenarnya apa tujuan Tour de Java selain mengatrol suara Demokrat yang jeblok pada Pilkada 2015 lalu? Hanya menempati posisi ke 6 di bawah PKS. Harusnya bapak mampir ke Porong Sidoarjo, di sana banyak aspirasi yang bisa diserap.





Siapa yang kebakaran jenggot Pak? Bukannya Pak SBY yang ribut sendiri di media. Justru Pak SBY yang kebakaran jenggot karena Presiden Jokowi blusukan ke Hambalang. Sampai harus men-tweet penjelasan tidak penting dan bodoh seperti ini.

Tak ada hukum yang dilanggar, Pak SBY mau Tour de Java atau Tour de Hambalang terserah. Lagipula siapa yang bilang bapak melanggar hukum? Kalau anak bapak si Ibas itu masih mungkin melanggar hukum. Soalnya semua pimpinan Demokrat masuk penjara, termasuk wakil sekjen Anggie, apa iya Ibas yang Sekjen tidak terlibat?





Presiden Jokowi taunya kerja, kerja, kerja Pak. Mana pernah beliau memprovokasi bapak? Justru yang ceriwis kayak ayam mau bertelur ya Pak SBY ini. Kalau bapak mau membantu dan memang tau, datanglah ke Istana. Berilah masukan. Jangan malah curhat di sosial media. Curhat bapak selama ini provokatif. Menuduh pihak istana tidak suka dengan kritik bapak, ada yang kirim SMS lah dan sebagainya.

Sadar dong. Bisa nggak bapak mengerti, sedikiit aja?