Oke selamat malam gan,

Ane ingin menceritakan kisah ane saat hendak membuat e ktp ane yang hilang.
langsung aja gan,

Sore itu sekitar pukul 14.00 ane langsung datang ke kecamatan jasinga kab.bogor barat.
dengan membawa persyartan seperti surat kehilangan dari kepolisian,copy Kartu keluarga,pas foto.
Setelah itu ane mendatangi kecamatan gan, pembuatan ekt bisa dilakukan di kelurahan maupun kecamatan.

Sesampainya di kecamatan, tadinya ane mau langsung masuk ke dalam untuk memberikan berkas ane kepada petugas terkait, namun ane langsung di sapa oleh oknum LINMAS, setelah bicara panjang lebar, intinnya dia menawarkan jasa pungli..
Dengan rentang 100 s/d 300ribu,(alasan oknum linmas: semakin besar uang yang di berikan,semakin cepat e ktp jadi) dikarenakan ane masi bingung dan saat melihat ke dalam kantor petugas sudah sepi (pulang). tadinya ane mau meng cancel.
lalu ena meminta untuk di buattkan e ktp sementara, lagi2 oknum tersebut tidak mengarahkan ane kepada siapa ane harus memberikan berkas2 nya. malah beliaulah yang se olah olah merebut tugas2 dari pekerja sipil di kecamatan jasinga.
ane fikir okelah dia mau membantu, dan resikonya sudah pasti di mintai sejumlah uang. ane meng iya kan karena memang sudah sore gan.
selesai melakukan pembuatan ktp sementara lalu si oknum meminta sejumlah uang jasa. okelah ane kasih.
dia pun memintai sejumlah uang lagi, alasan nya untuk kelancaran administrasi pembuatan e ktp.

Sebulan berselang, ane pun mendatangi kecamatan untuk menanyakan perihal e ktp, oknum linmas tersebutpun berkilah "sudah di proses di bogor, mana saya tahu jadinya kapan !"
dari sana, ya sudahlah gan ane sudah ga berharap, untuk mengurusnyapun jadi malas. walaupun memang memang e ktp tersebut sangat ane butuhkan.
oknum linmas sempat membawa ane ke ruangan dan dia menunjukan sebuah laci yang isinya arsip2 persyaratan seperti kk,surat kehilangan dll,dan surat2 anepun masi tersimpan ci laci tersebut gan.


Perlu agan ketahui di daerah ane gan, kecamatan jasinga kabupaten bogor. untuk melakukan pembuatan e ktp kepada pihak RT (rukun warga)pun harus membayar uang sebesar R.150.000, dengan alasan harus membayar ke tingkatan2 yang lainya seperti RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan.
walaupun sebenarnya yang ane tahu pembuatan ektp grats.
(sesuai dengan UU Nomor 24 Tahun 2013 pasal 79A menyebutkan bahwa pengurusan dan penerbitan dokumen kependudukan (KK, KTP-el, Akta Kelahiran, Akta Perkimpoian, Akta Kematian, Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak dll) tidak dipungut biaya atau gratis).

ane sudah melakukankan laporan ke situs (www.lapor.go.id) namun laporan2 tersebut tidak ada tindak lanjutnya,
Warga kecamatan jasinga hanya bisa pasrah dengan permainan oknum-oknum yang melakukan pungli, dan hal hal seperti inilah gan yang membuat kita jadi malas untuk melakukan pengurusan surat2 seperti KK,KTP DLL ke kecamatan.

dari cerita ane tersebut mungkin ada yang mengalami hal yang sama, atau jika ada masukan silakan gan.

thanks buat yang sudah nyimak