Kaskus

Entertainment

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

act.idAvatar border
TS
act.id
Pascabanjir, ACT Distribusi Kebutuhan Logistik di Musi Banyuasin
Pascabanjir, ACT Distribusi Kebutuhan Logistik di Musi Banyuasin


MUSI BANYUASIN - Beberapa pekan terakhir, media arusutama sempat riuh mengabarkan banjir yang menerjang beberapa lokasi sekaligus di Pulau Jawa. Lokasi banjir terparah, Kabupaten Bandung bahkan sempat mengisi sekian banyak headline pemberitaan nasional. Sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) curah hujan di atas Pulau Jawa akhir-akhir ini memang berada di fase puncak, maka wajar jika riuh tentang banjir baru mulai menerjang Jawa dan sekitarnya.

Namun, ramainya isu bencana di Jawa bukan berarti harus menyurutkan empati untuk menyapa kembali korban banjir di daerah lain. Seperti banjir yang sudah lama surut dan mengering di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Banjir menerjang daerah ini saat pertengahan bulan Januari lalu. Walau hari ini banjir sudah tak menjadi risiko utama, namun ribuan jiwa korban banjir di Musi Banyuasin masih tetap butuh uluran bantuan.

Sebab, urusan pemulihan pascabanjir jelas butuh waktu dan usaha yang lebih besar lagi. Menyadari hal ini, Posko Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Palembang bergerak cepat mendistribusikan kembali kebutuhan logistik bagi ribuan warga di Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Tim Posko Palembang yang dipimpin oleh Abdullah dan Ahmad membagikan bantuan di dua lokasi yang berbeda di Kecamatan Lais, Ahad, (20/3). Target bantuan menyasar pada 250 Kepala Keluarga (KK) di Desa Ngulak, Kecamatan Lais serta 450 KK di Desa Epil juga di Kecamatan Lais.

Kebutuhan logistik di fase recovery ini berupa beras, susu bubuk, minyak goreng dan air mineral beroksigen. Walau terjangan banjir pertama kali menerjang Kecamatan Lais, Musi Banyuasin hampir dua bulan silam, namun faktanya hari ini ribuan korban banjir di sini masih sangat membutuhkan pasokan bantuan logistik. Sebab banjir bandang luapan Sungai Musi sempat menenggelamkan sebagian besar kebun karet mereka.

Mayoritas warga Kecamatan Lais berprofesi sebagai petani karet. Harga karet yang terus anjlok ditambah dengan kenyataan pahit harus mengalami gagal panen akibat terjangan banjir, makin membuat ribuan warga di Kecamatan Lais berada di ambang keputusasaan.

Apalagi, curah hujan masih belum menentu. Laporan dari warga, terkadang saat hujan deras, sungai Musi yang berada persis di sebelah Kecamatan Lais pasti akan meluap dan kembali menenggelamkan sejumlah desa di Lais. Ketinggian muka air banjir di daerah ini mencapai 1 sampai 1,5 meter.

Untuk diketahui, Kabupaten Musi Banyuasin termasuk kawasan yang diterjang banjir parah sejak awal tahun 2016. Mengutip Sriwijayapost, Kepala BPBD Kab. Musi Banyuasin, Drs Syafaruddin, menjelaskan bahwa, saat ini status siaga I masih diberlakukan untuk antispasi banjir susulan.

Sampai dengan tulisan ini diturunkan, tragedi banjir di Musi Banyuasin sudah menenggelamkan sedikitnya 25 desa. Dari jumlah tersebut, 15 desa termasuk beberapa desa di Kecamatan Lais mengalami kondisi terparah akibat terjangan banjir luapan Sungai Musi.

Sebab lokasinya yang berkontur rendah dan persis berada di tepian Sungai Musi. Sungai terpanjang di Sumatera membentang sejauh 750 kilometer dan berhulu di puncak Bukit Barisan, di daerah Kepahiang, Bengkulu.[]

Editor: Shulhan Samsur Rijal

Ayo Berpartisipasi





0
1.3K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
924.4KThread88.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.