Senin 21 Mar 2016, 16:57 WIB
Sopir Ompreng Laporkan Lagi Ridwan Kamil ke Polisi, Kali ini Terkait UU ITE
Erna Mardiana - detikNews
Ridwan Kamil memperagakan hal yang dilakukannya kepada sopir omprengan (Foto: Erna Mardiana/detikcom)
Bandung - Kasus Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan sopir angkutan ilegal atau omprengan Taufik Hidayat berlanjut. Taufik kembali melaporkan Ridwan Kamil ke Polda Jabar dengan kasus berbeda, yaitu UU ITE.
"Klien saya disebut preman oleh RK (Ridwan Kamil) di twitternya. Ditulis preman memaksa penumpang masuk mobil, ini ke arah klien saya," ujar kuasa hukum Taufik Hidayat, Made Agus Rediyudana, Senin (21/3/2016).
Jadi, kata dia, ada dua pelaporan kliennya kepada polisi yaitu dugaan kekerasan oleh wali kota dan juga UU ITE.
Mengenai dugaan kekerasan yang dilakukan Ridwan Kamil, Agus membeberkannya. Menurut dia, kejadiannya sekitar pukul 11.00 -11.30 WIB di shelter bus dekat Masjid Agung Alun-alun, Jumat (18/3/2016).
Saat kliennya tengah menaikkan dan menurunkan penumpang, sejumlah orang mendatanginya dan meminta surat-surat. Setelah itu, wali kota yang mengendarai sepeda menghadang mobilnya. Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil menegur kliennya dengan menggunakan bahasa Sunda.
"Maneh orang mana? Dijawab orang Bandung. Maneh teh bandel, masih wae narik penumpang. Klien saya udah ngaku salah. Trus ditarik keluar," ujarnya.
Kemudian, lanjut Agus, kliennya ditampar tiga kali. "Pipi kanan, kiri, kanan," tambahnya.
Lalu Emil, kata dia, menonjok perut kliennya dua kali. "Sambil ngomong maneh nantang aing?" ujar Agus.
Menurut Agus lalu, Emil memegang wajah kliennya untuk ditengadahkan. "Lihat muka saya," ujar Agus menirukan omongan Emil seperti yang diceritakan kliennya.
Agus juga mengaku kliennya diajak berantem oleh Emil, namun tak dilayani. Setelah itu dengan pengawalan Satpol PP, kliennya dan mobilnya dibawa ke Pendopo.
"Dia menunggu di sana meminta kejelasan nasib mobilnya. Baru sore hari menjelang maghrib saya datang dampingi klien saya dan hanya ditemui ajudannya," terang Agus.
Agus menyatakan insiden pemukulan diakui oleh ajudan Emil. "Ajudannya bilang tadi bapak lagi kesel makany terjadi insiden pemukulan itu. Enggak ada kata maaf, cuma bilang silahkan mobilnya diambil," terang Agus.
Atas insiden itu, menurut Agus kliennya mengalami sakit di bagian telinganya keesokan harinya. "Sabtu sore diperiksa dan divisum di RS Santo Yusup," katanya.
Ditanya hasil visumnya seperti apa, Agus menyatakan belum menerimanya. "Nanti itu diambil penyidik," tandasnya.
Agus mengaku memiliki beberapa saksi atas peristiwa ini. "Klien saya sudah diperiksa. Sekarang kita tunggu polisi bekerja," tandasnya.
Ridwan Kamil membantah menampar Taufik. Dia mengaku hanya memegang untuk menarik perhatian. Sebab, saat itu, Taufik mengabaikannya. Soal UU ITE, Emil belum merespons.
(ern/try)