Quote:
Jakarta- Imam Zahali (31), telah merugikan pihak bank sekitar Rp 250 juta setelah menggunakan kartu kredit nasabah untuk transaksi gesek tunai. Hasil kejahatan itu kemudian dia gunakan untuk kepentingan dirinya, salah satunya menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekah.
"Tersangka Imam mendapatkan pembagian dari hasil kejahatannya. Pengakuannya, uangnya itu dipergunakan untuk naik haji dan dua kali umrah," ujar Kanit II Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Jerry Raymond Siagian kepada detikcom, Minggu (6/3/2016).
Jerry mengatakan, tersangka melakukan kejahatannya itu bersama dengan seorang perempuan bernama Vika. Saat ini, Vika masih diburu.
"Peran Vika adalah orang yang melakukan transaksi gestun (gesek tunai), membuat KTP palsu dan menghubungi toko untuk gestun. Untuk uang hasil pembagian Vika belum bisa diketahui untuk apa saja karena yang bersamgkutan belum tertangkap," jelas Jerry.
Jerry mengungkap, keduanya sudah melakukan penipuan dan penggelapan dana nasabah ini selama 10 kali di Bandung, 1 kali di Jakarta dan 1 kali di Bekasi. Imam mendapatkan bagian sebesar 45 persen dari hasil kejahatannya.
"Tersangka Vika mendapatkan 50 persen dari hasil gestun, sedangkan Imam 45 persen dan 5 persennya untuk biaya operasional," imbuhnya.
Kedua tersangka mendapatkan data nasabah dengan cara membelinya di internet sebesar Rp 800 ribu untuk 25 data. Dari data tersebut, kedua pelaku kemudian menghubungi korban dengan mengaku sebagai sales kartu kredit dan menawarkan untuk menaikan limit kartu kredit.
Korban yang menyetujui, akan didatangi lalu diminta mengisi aplikasi dan membubuhkan tangan. Untuk meyakinkan korban, tersangka kemudian menggunting sedikit kartu kredit tanpa mengenai chipnya. Tersangka kemudian menjanjikan akan mengganti kartu korban dengan yang baru yang limitnya lebih tinggi.
Setelah kartu kredit korban didapatkan, tersangka kemudian membuat KTP palsu dengan data-data nasabah agar bisa menggunakan kartu kredit tersebut untuk melakukan transaksi gestun.
tukung tipu naik haji
ini sih kerjaan oknum sales cc palingan yang jual2 data nasabah.
dan setau ane kalo bank nawarin menaikan limit kartu sih karna kita mo tutup tuh kartu biasanya
kalo ga ya tau2 naik2 aja, kaya ane dulu diinfo via sms kalo limit udah naik. jadi ga ada tuh ajak2 ketemuan, kartu juga biasa kita yang gunting sendiri. itu juga kalo tutup kartu.