Banjir besar Kota Pangkal Pinang dan sekitarnya meninggalkan kesedihan bagi warganya. Kedatangannya yang tiba-tiba membuat warga kota di provinsi penghasil timah ini tak cukup bersiap. Cukup banyak warga yang harus kehilangan harta benda, perabotan sampai aset usahanya. Satu yang pasti, meski mereka sudah kembali ke rumah masing-masing, kebanyakan dari mereka masih tidur di lantai dengan alas sekedarnya. Tempat tidur menjadi satu perabotan yang paling banyak tak terselamatkan dalam banjir besar.

Bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT), situs kolaborasi sosial [url=http://www.kitabisa.com,]www.kitabisa.com,[/url] dengan bantuan para relawan Kota Pangkal Pinang mendistribusikan bantuan kasur untuk warga Kelurahan Paritlalang Kecamatan Rangkui, Kota Pangkal Pinang. Kelurahan yang diuni oleh 1.979 kepala keluarga atau 6.868 jiwa ini adalah salah satu kelurahan di Kota Pangkal Pinang yang mengalami dampak terparah akbat banjir bulan Februari silam.

Dalam peta wilayah kota, Paritlalang termasuk wilayah padat penduduk dengan kondisi lingkungan yang kurang tertata. Setelah Kelurahan Pintu Air, Paritlalang juga tak luput dari luapan Sungau Rangkui. Akibat luapan itu, 1 orang warga Paritlalang tewas terbawa arus luapan banjir

“Terima kasih untuk perhatiannya pada warga kami. Di sini memang parah waktu banjir kemarin. Warga sini kebanyakan jadi peternak sapi atau kambing atau jadi buruh ternak,” jelas Lurah Paritlalalng, Husain Sp.D., yang turut menyaksikan distribusi bantuan alas tidur di Kantor Kelurahan Paritlalang.