Melbourne -
Kalau mau jujur, tak ada banyak alasan untuk merasa kecewa apabila Rio Haryanto akan memulai balapan perdananya di Formula 1 dari posisi jauh di belakang.

Tentu saja hal itu berdasarkan sejumlah fakta, bukan soal ekspektasi yang sifatnya subyektif. Seperti sering diulas di detiksport, menaruh harapan kelewat tinggi kepada Rio sesungguhnya kurang tepat juga.

Pertama, Rio adalah pendatang baru (rookie). Kedua, Manor adalah tim kecil dengan anggaran rendah. Faktanya, sejak masih bernama Virgin dan Marussia, tim yang bermarkas di Inggris itu baru meraih dua poin dalam enam musim.

Berharap tentu saja boleh -- dan harus juga, asalkan tetap obyektif. Terlepas dari format baru sistem kualifikasi yang dikeluhkan sebagian pebalap, faktanya, Pascal Wehrlein pun, rekan setim Rio, juga akan memulai balapan dari belakang.

Dalam dunia F1, teknologi mobil adalah faktor yang sangat besar –kalau tak mau dibilang yang paling besar -- untuk menentukan hasil di garis finis. Dan teknologi -- katakanlah -- amat bergantung pada biaya. Banyak celetukan, kalaupun seorang Michael Schumacher mengendarai tim gurem, belum tentu dia bisa finis di barisan depan. Contoh kongkret adalah Rubens Barrichello, atau Felipe Massa, yang tak pernah sehebat ketika membela Ferrari.

Rio, yang sampai detik ini mendapat sponsor hanya dari PT Pertamina, yang sudah menjadi sponsor dia sejak tahun 2010, tentu saja masih butuh banyak waktu untuk beradaptasi dengan hal baru yang sedang dia hadapi dan jalani, termasuk berkompetisi interen melawan Wehrlein.

Bahwa dia mengalami insiden di awal Free Practice III kemarin, menabrak Romain Grosjean saat keluar garasi, dan akibatnya terkena hukuman, itu memang sesuatu yang tidak diharapkan. Apakah dia masih nervous? Mungkin iya, mudah-mudahan tidak, atau semoga segera teratasi. Apa boleh buat, walaupun sesungguhnya pun tak perlu kecewa berat, dia akan start dari posisi buncit.

Dengan mobil di kelas Manor, memulai lomba dari ujung, dengan statusnya sebagai rookie, bisa menyelesaikan lomba dengan utuh, tanpa insiden yang menghentikan dia, boleh jadi target terbaik yang bisa diharapkan publik Indonesia dari penampilan Rio hari ini, mulai pukul 12.00 WIB. Seiringi waktu, dari seri kedua dan seterusnya, semoga saja dia bisa menjalaninya dengan lebih baik, dari hari ke hari.

Jangan lupa, hanya ada 14 bendera negara yang berkibat di kancah F1 di musim ini, dan salah satunya yang berwarna merah putih -- milik Indonesia. Berani jamin, setiap kali komentator televisi asing itu menyebut nama "Haryanto from Indonesia", jangan katakan Anda tidak senang mendengarnya.

Selamat menikmati musim baru Formula 1. Selamat bertanding, Rio.