Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cingelingAvatar border
TS
cingeling
7 Kejanggalan dalam Kemunculan SpiderMan di Civil War


Kemunculan SpiderMan di Civil War justru menimbulkan tanda tanya besar!

Akhirnya hal yang dinanti tiba. Kemunculan SpiderMan di Civil War terungkap bertepatan dengan perilisan trailer ke-2 dari film Captain America: Civil War.

Tentunya ini merupakan strategi pemasaran yang jitu dari Marvel Studio. Karena dengan kemunculan SpiderMan di Civil War menimbulkan kejutan yang mengguncang dunia.


Yang menarik tentu saja adalah melihat bagaimana Marvel Studio menyajikan debut Spidey. Dia bukan sekedar diperlihatkan bertarung, bergelayutan, atau bercanda. Dia memulai debutnya dengan mencuri tameng Cap dan menjerat tangan prajurit super itu dengan jaringnya. Itu mungkin adalah debut terbaik yang bisa dipikirkan oleh tim Marvel untuk menampilkan kemampuan superhero populer ini.

Namun kemunculan SpiderMan di Civil War ini justru menimbulkan kejanggalan. Jika diperhatikan, ada beberapa hal yang tidak wajar dan tidak pas pada Spider-Man untuk berada di Civil War!

Kejanggalan kemunculan SpiderMan di Civil War antara lain adalah:

1. Terlalu Muda

Pemilihan Tom Holland sebagai Spider-Man -apakah ia menjadi Peter Parker sebenarnya belum konfirmasi juga- membuat ia menjadi casting termuda di antara superhero Marvel Cinematic Universe. Tentunya ini mengundang pertanyaan, apakah superhero semuda ia sudah cukup “matang” untuk bertarung di antara perseteruan antara Iron Man dan Captain America ini?

Satu hal, ia masih menjadi rookie -kemunculannya sendiri hanya desas-desus di Ant-Man- sehingga tentunya Spider-Man muda ini dipertanyakan apakah ia cukup berpengalaman untuk bertarung dengan para superhero veteran lainnya?

Superhero rookie di Civil War memang bukan Spider-Man sendirian. Sebut saja Scarlet Witch, Falcon, Ant-Man, hingga Vision -yang secara teknis bahkan baru lahir saat Age of Ultron-. Namun mereka telah memiliki pengalaman di lapangan walau beberapa saat. Bagaimana dengan Spider-Man? Apakah ia sudah cukup umur untuk berperang di antara para superhero?

2.Desain Kostum yang Old School

Kemunculan SpiderMan di Civil War juga memunculkan perdebatan tersendiri dalam hal kostumnya. Spider-Man versi Sony, baik Tobey Maguire dan Andrew Garfield memiliki desain kostum yang modern -dan mengilap- sehingga, ya, bisa dikatakan keren. Sedangkan desain kostum Spider-Man Tom Holland justru bernuansa old school. Sebut saja mulai dari desain “mata” Spider-Man yang kecil, warna yang cukup cerah, hingga tekstur jaring yang tidak mengilap.

Memang setidaknya Marvel Cinematic Universe memberikan aksen garis hitam/ gelap dalam beberapa bagian kostumnya. Namun apakah ini sudah membuat Spider-Man tampak keren?

Kalau kalian bertanya pada saya, saya pribadi cukup puas. Mengingat ini adalah masa perkenalan dari Spider-Man, toh seperti biasanya Marvel pasti mengembangkan desain kostumnya seiring perjalanan waktu.

3. Matanya kok bisa gerak?

Kalau ini adalah sebuah kostum, mengapa mata Spider-Man bisa mengecil dan membesar? Jika dijawab secara teknis, tentunya ini adalah teknologi CGI seperti halnya mata Deadpool -secara teknis, Civil War digarap lebih dulu daripada Deadpool jadi kurang tepat kalau dibilang meniru Deadpool- Tapi secara logis, tentunya aneh bagaimana bisa mata Spider-Man membesar dan mengecil seperti itu.

Tentunya karena ini dunia film, logika seperti itu tidak terlalu penting. Dengan mata Spider-Man yang bisa membesar dan mengecil, tentu selain kesan komikal, Spider-Man versi Marvel Cinematic Universe lebih ekspresif dibandingkan dengan, katakanlah, versi Sony.

4. Jaring Mekanis, atau Jaring Organis?
Bagaimana dengan versi Tom Holland? Jika melihat dengan teliti, di bagian pinggangnya terdapat utility belt. Kemungkinan belt ini digunakan untuk menyimpan peluru jaring milik Spider-Man Tom Holland. Maka dari itu besar kemungkinan Spider-Man versi Tom adalah penembak jaring mekanis dengan web shooter.
Dari sisi sini pun terlihat jelas bahwa Spider-Man memang menggunakan web shooter berwarna hitam.

5. Terlalu CGI

Atau memang semua adegan Spider-Man di trailer ini menggunakan CGI? Sepertinya tidak terlalu masalah walaupun tentu kita juga mengharapkan tampilan Tom Holland benar-benar mengenakan kostum Spider-Man. Lagipula, kemunculan SpiderMan di Civil War trailer ini hanya 5 detik, apa artinya dari sebuah 5 detik CGI?

6. Kemana Jaringnya?

Kemunculan SpiderMan di Civil War dimeriahkan dengan adegan Spider-Man mencuri perisai milik Captain America dengan menembakkan jaringnya. Nah, adegan selanjutnya adalah Spider-Man tampak memegang perisai Captain America. Pertanyaannya, kemanakan jaring tadi? Apakah jaring tersebut bisa hilang dalam tempo sesingkat itu?

7. Tunggu, bagaimana Spider-Man bisa memegang perisai Captain America?

Lalu bagaimana Spider-Man bisa memegang perisai Captain America?
Ternyata perisai Captain America kembali ke versi lama yang menggunakan handle. Maka dari itu wajar kalau Spider-Man bisa merebut perisai ini.

Tentunya timbul masalah baru, kenapa Captain America tidak menggunakan perisai terbarunya? Apakah karena ia bermusuhan dengan Tony Stark maka semua teknologi Stark di Team Cap akan dilucuti? Mungkin ini tidak terlalu masalah karena kebanyakan teknologi di Team Cap tidak bergantung pada teknologi Stark, sebut saja Pym Particle milik Hank Pym dan persenjataan Winter Soldier yang bisa dari kemiliteran mana pun


KECEWA BANGET, PADAHAL INI KOSTUM PALING SEMPURNA, MENURUT PORSI TUBUH DAN TEXTURE


KOK, LEBIH MIRIP BOLA BASKET PUNYA MATA


BAYANGKAN DENGAN INI
Diubah oleh cingeling 17-03-2016 17:30
samsol...
samsol... memberi reputasi
1
85.1K
382
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.