- Beranda
- Berita dan Politik
KECERDASAN TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN ATHEISME
...
![heavenisnomore](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/03/04/avatar8556427_63.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
heavenisnomore
KECERDASAN TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN ATHEISME
seiring dengan berjalannya waktu, maka masyarakat yg dinamis juga akan terus berubah. begitu juga dengan stereotype yang berkembang di masyarakat indonesia. jika dahulu berkembang stereotype orang agamis adalah orang terbaik di masyarakat, maka stereotype itu sudah berubah dengan dicapnya kaum agamis sebagai teroris, pembuat onar, intoleran, dsb. begitu juga dengan atheis. apabila dulu atheis mendapat anggapan buruk, maka yg berkembang sekarang adalah atheis so fucking genius, so fucking logic, so science, atau setidaknya itulah gambaran yang saya dapat dari internet.
untuk sekarang ini, umat beragama dicap sebagai kaum bodohers dengan anggapan mau2nya percaya dengan yang tidak nyata, percaya dengan manual dari zaman batu, ngbaik 72 bidadari perawan, penis yg tak pernah lemas dan berbagai doktrin yang ditelan mentah-mentah tanpa dipikir dulu. memang ini adalah hal yang bodoh, sehingga agama pun dicap sebagai sumber kebodohan dan orang2 pun mulai meninggalkan agama, menjadi ateis.
maka, atheis = genius. benarkah ini? well of course, jika kita lihat scientist2 barat, kebanyakan dari mereka adalah atheis. karena prinsip dari science sendiri adalah phenomenalism, materialism, solipsism, dan scepticism. sehingga seusatu yg tidak bisa diukur atau pun dibuktikan secara empiris dan pengamatan ilmiah, adalah tidak nyata. dan hasil dari berbagai penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal2 ilmiah, yang tentu apabila kita tidak mempunyai kompetensi dasar dari bidang2 yang diteliti scientist tersebut, maka kita akan kesulitan untuk mengerti apa saja hasil dari penelitian yg telah dibuat dengan dasar2 pemahaman yang kuat.
dan disinilah masalahnya. para atheis casual (wannabe) mainstream tentu juga mendasarkan keyakinan mereka terhadap science. namun, kebanyakan dari mereka hanya membaca informasi science dari web2 populer, majalah pop science, yang tentu hanya menyajikan hal-hal superficial dari science. sehingga kebanyakan dari mereka tidak mendapatkan pemahaman dan pengertian dan cukup, dan pada akhirnya berakhir dengan ''ooo ini adalah informasi science, apapun yg predikatnya science, oooaku percaya''. lantas apa bedanya dengan kaum agamis yg menelan doktrin agama mentah2? toh ateis mainstream wannabe juga menelan sesuatu yg berbau science secara mentah2.
jadi kesimpulannya, atheis tidak berhubungan dengan kecerdasan seseorang.
yg merasa pinter cuma gara2 ga percaya tuhan, mampus aja lue njing![fuck emoticon-fuck](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/fuck-4.gif)
sekian![fuck emoticon-fuck](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/fuck-4.gif)
untuk sekarang ini, umat beragama dicap sebagai kaum bodohers dengan anggapan mau2nya percaya dengan yang tidak nyata, percaya dengan manual dari zaman batu, ngbaik 72 bidadari perawan, penis yg tak pernah lemas dan berbagai doktrin yang ditelan mentah-mentah tanpa dipikir dulu. memang ini adalah hal yang bodoh, sehingga agama pun dicap sebagai sumber kebodohan dan orang2 pun mulai meninggalkan agama, menjadi ateis.
maka, atheis = genius. benarkah ini? well of course, jika kita lihat scientist2 barat, kebanyakan dari mereka adalah atheis. karena prinsip dari science sendiri adalah phenomenalism, materialism, solipsism, dan scepticism. sehingga seusatu yg tidak bisa diukur atau pun dibuktikan secara empiris dan pengamatan ilmiah, adalah tidak nyata. dan hasil dari berbagai penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal2 ilmiah, yang tentu apabila kita tidak mempunyai kompetensi dasar dari bidang2 yang diteliti scientist tersebut, maka kita akan kesulitan untuk mengerti apa saja hasil dari penelitian yg telah dibuat dengan dasar2 pemahaman yang kuat.
dan disinilah masalahnya. para atheis casual (wannabe) mainstream tentu juga mendasarkan keyakinan mereka terhadap science. namun, kebanyakan dari mereka hanya membaca informasi science dari web2 populer, majalah pop science, yang tentu hanya menyajikan hal-hal superficial dari science. sehingga kebanyakan dari mereka tidak mendapatkan pemahaman dan pengertian dan cukup, dan pada akhirnya berakhir dengan ''ooo ini adalah informasi science, apapun yg predikatnya science, oooaku percaya''. lantas apa bedanya dengan kaum agamis yg menelan doktrin agama mentah2? toh ateis mainstream wannabe juga menelan sesuatu yg berbau science secara mentah2.
jadi kesimpulannya, atheis tidak berhubungan dengan kecerdasan seseorang.
yg merasa pinter cuma gara2 ga percaya tuhan, mampus aja lue njing
![fuck emoticon-fuck](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/fuck-4.gif)
sekian
![fuck emoticon-fuck](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/fuck-4.gif)
Diubah oleh heavenisnomore 17-03-2016 08:03
0
1.8K
20
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Berita dan Politik](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-10.png)
Berita dan Politik![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
671.8KThread•41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru