Quote:
HarianPapua.com– Kedatangan jenazah para korban penembakan yang terjadi di kabupaten Puncak Jaya Selasa (15/3/2016) kemarin, langsung disambut isak tangis pihak keluarga ketika jenazah mendarat di Bandar Udara Sentani menggunakan maskapai Trigana Air.
Baik istri maupun anak dari korban atas nama Anis yang berprofesi sebagai pemimpin pasukan pengerja jalan trans Papua tersebut tak henti-hentinya menangis ketika melihat ayah mereka diletakan di dalam peti jenazah.
Anastasia Aprilia (9), putri kedua Anis Marampak mengaku tidak ada mimpi atau firasat ayahnya akan meninggal.
“Tidak ada mimpi sebelum bapak meninggal,” kata Tasya, murid kelas IV SD Persit KCK XVII Cenderawasih, Kota Jayapura, Rabu (16/3).
Seperti diketahui, empat korban yang tewas akibat ditembak KKB yakni Anis, Andi, Daud dan David. Para korban tewas mengenaskan setelah diserang kkb saat sedang mengerjakan pembangunan jalan yang menghubungkan Sinak (Kabupaten Puncak) dan Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.
Anis sendiri rencananya akan dimakamkan di tanah kelahirannya di Toraja, Sulawesi Selatan sementara ketiga korban lainnya akan dimakamkan di Depapre, Kabupaten Jayapura.