Masalah Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) seakan gak ada abisnya dibahas. Nyang dukung sama nyang nolak semua punya alesan buat ngebenrin pendapatya masing-masing. Kelompok yang nolak pastinya pake alesan kalau praktek LGBT itu gak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di Indonesia, apalagi hampir semua norma mengacu sama ajaran agama yang jelas menolak LGBT. Nah, sementara yang dukung pakai alasan kemanusiaan atau HAM yang dijamin oleh UUD 1945.

Ane ceritanya browsing-browsing ternyata memang pelaku LGBT itu gak sedikit bro, kalo yang ane baca di berita online, aktivis LGBT Dede Purnomo bilang ada sekitar 3 persen dari 270 juta penduduk Indonesia adalah kaum LGBT, artinya ada sekitar 810.000 orang LGBT yang “berkeliaran” di negeri tercinta ini.

Perdebatan demi perdebatan masih terus berlangsung, mau itu di media atau di sosial media. Lalu gimana sih kita sebagai orang awam ngeliatnya? Terus gimana sih kita harus bersikap sama orang LGBT ini? Ane juga sempet bingung mau bersikap kaya gimana sampe akhirnya ane nemu salah satu video upload-an di C.A.U.R Channel, di-upload juga di Youtube. Video berdurasi hampir 3 menitan ini nyeritain LGBT dikemas kocak abis, dimana ada beberapa narasumber dalam video itu, ada mahasiswa, FPI, aktivis, warga, dan politisi.

Menurut ane keren sih penggarapan video ini. Sedikit ngereview aja nih bro, jadi dalam video itu ada 5 narasumber yang dikasih lihat video penggrebekan praktek homoseksual di salah satu daerah. Lebih parahnya lagi para homo itu adalah kakek-kakek. Mereka semua diminta nonton dan ngasih komentar soal video penggrebekan dan eksistensi LGBT di Indonesia.

Narsum pertama, cewek, jilbaban, ane lupa namanya. Dia bilang dia miris sama kejadian homoseksual. Nih cewek tapi gak setuju dengan wacana pernikahan sesama jenis.

Narsum kedua gayanya ustad, pake jubah. Kalau ane gak salah namanya Ali dari FPI. Si Ali ngomognnya nolak LGBT karena LGBT sama aja kaya penyakit yang mesti diobatin, bukan cuma dibiarin dan berkembang biak, atau bahkan menularkan penyakit itu ke orang lain.

Dia juga mengimbau ke semua orang yang mengampanyekan LGBT supaya berhenti karena mereka bisa ngerusak tatanan adat, tatanan negara, dan tatanan syariat di Indonesia.

Narsum ketiga namanya Wira dari Kontras, LSM, dia bilang praktek homoseksual sebenarnya udah lama ada tapi baru-baru ini saja booming di Indonesia. Nih orang kayaknya lebih toleran dengan LGBT. Selama suka sama suka praktek homoseksual gak jadi masalah karena setiap orang berhak untuk bahagia dan siapapun tidak berhak melarang cinta, asyiiikk.

Narsum keempat gw gak ingat namanya. Profesi kalau gak salah satpam. Dia bilang kalau praktek LGBT itu gak bener dilihat dari sisi agama dan juga dari sisi kehidupan bernegara.

Narsum kelima, politisi. Namanya Eddy siapa gitu. Disitu disebut jabatannya sekjen PAN. Si Pak Edi nih bilang tidak mungkin Indonesia melegalkan LGBT karena bertentangan sama semua norma yang ada di negeri kita. Dia juga bilang kaum LGBT juga jangan ngelakuin hal-hal yang profokatif apalagi sampe ngajak orang jadi kaya mereka.

Tapi Eddy juga bilang kalau pelaku LGBT itu juga warga negara yang punya hak yang sama. Dalam video itu juga Eddy ngajak masyarakat supaya tidak musuhin LGBT, malah harus dirangkul biar bisa kembali normal.

Walaupun masih jadi perdebatan panjang, dari video yang ane tonton ini, bisa dipetik pelajaran bahwa LGBT itu ditolak karena bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut bangsa Indonesia. Tapi yang terpenting adalah solusi bagi mereka pelaku LGBT.

Bener kata si Pak Sekjen kita harus kasih solusi karena LGBT juga warga negara yang haknya dijamin undang-undang, jadi tidak boleh dikucilkan, dibully, atau jangan sampe mereka menjadi korban kekerasan. Malah mereka seharusnya dirangkul dan diajak dialog. Siapa tahu bisa balik normal.

Di kubu LGBT juga jangan ngelakuin hal-hal yang nimbulin reaksi di masyarakat, apalagi sampe nularin atau yang lebih parah melakukan pelecehan seksual seperti kasus pedangdut Saipul Djamil. Alamakkk