SPEKTANEWS – Tidak terasa, beberapa tahun terakhir dunia muslimah Indonesia mengalami banyak perkembangan. Berbagai inovasi positif mencengangkan tidak sedikit yang telah ditorehkan mereka. Dan salah satu gebrakan terbesar mereka dalam 10 tahun terakhir adalah gerakan peng-hijab-an kaum muslimah di seluruh Indonesia yang memperoleh hasil cukup gemilang. Peningkatan hijaber’s (pengguna jilbab) benar-benar nyata dan dapat dibuktikan dengan melihat pemandangan wanita-wanita cantik yang mengenakan jilbab di berbagai tempat, mulai dari sekolah, kampus, kantor, mal, angkutan umum, bahkan di jalan-jalan.

Pengguna jilbab bukan lagi ibu-ibu pengajian seperti jaman dulu. Hijab atau jilbab sekarang telah digunakan siapa saja. Mereka bisa jadi adalah gadis-gadis kecil yang masih duduk di bangku TK, para siswi sekolah, atau para mahasiswi universitas. Guru dan dosen kini rata-rata menggunakan jilbab. Dokter, Gubernur, politikus, pengusaha, atau artis juga ramai-ramai menggunakan jilbab. Jilbab di Indonesia sudah demikian mem-booming!!! Jilbab telah digunakan hampir semua wanita muslimah dari segala elemen masyarakat. Hebatnya lagi, hijab kini telah diakui menjadi trend berbusana para wanita Indonesia. Sudah tidak terhitung lagi berapa kali digelar acara fashion show berbagai kota di Indonesia bertema busana muslimah, baik itu berkelas nasional bahkan internasional.

Para pengguna jilbab banyak yang mendirikan semacam komunitas para pengguna jilbab. Komunitas itu muncul berjamuran disetiap tempat dan kota diseluruh Indonesia. Masyarakat mengenalnya dengan Hijaber’s Community. Komunitas yang banyak eksis melalui dunia maya itu ternyata anggotanya banyak membludak. Mereka bukan saja berasal dari Indonesia, tapi banyak pula yang dari mancanegara. Dengan keberadaan komunitas tersebut mereka mudah saling bertukar informasi tentang segala hal seputar jilbab seperti syariat hukum wajib jilbab, cara menggunakan jilbab, hingga informasi penjualan aneka macam jilbab.

Sementara itu, meningkatnya pengguna jilbab rupanya cukup berdampak besar bagi perekonomian. Karena permintaan pasar untuk jilbab dan busana muslimah meningkat pesat. Produsen busana muslimah pun “menggebrak” produksinya sebanyak mungkin guna memenuhi permintaan pasar. Dan pada bulan-bulan tertentu seperti bulan Ramadhan rasanya tak perlu ditanyakan lagi bagaimana meledaknya omset penjualan busana muslimah di mana-mana. Di emperan jalan, di mal, apalagi di pasar grosir. Yang pasti, berbagai atribut busana muslimah seperti jilbab, pasmina, gamis, kaftan, hingga abaya ludas terjual.

Dari hari ke hari pengguna busana muslimah terus bertambah seiring waktu. Model busana muslimah pun terus berinovasi mengikuti perkembangan jaman dengan model dan gaya yang diharapkan akan tetap mengikuti syar’i. Kiranya semakin bertambahnya pengguna busana muslimah di Indonesia semakin bertambah pula kesadaran penggunanya untuk terus berbenah diri.

Cuplikan di atas yang diambil dari sebuah situs berbasis Islam memang adalah kenyataan, saya adalah pengguna commuter Bogor Jakarta..seperti sampling AC Nielsen yang standard deviasinya rendah, gerbong beserta penumpang adalah indikator yang tepat tentang apa yangs terjadi di Indonesia...

Ya, dalam gerbong gerbong ini jumlah pengguna hijab memang terus bertambah.. lucunya disinyalir penggunaan jilbab dipilih supaya mereka tidak mengalami pelecehan seksual oleh kaum pria di dalam gerbong, dengan memakai hijab maka mereka bisa mengatakan kami lebih taat dari kalian..hormatilah kami...kaum pria yang berpikiran rendah, kamu tidak berjilbab, kamu wanita tidak menghormati agama, kami pantas melecehkan kamu...

Gerakan ini sebenarnya merupakan salah satu ruah Islam di tahun 90 an, saat Suharto berusaha memperlama kekuasaannya dengan merangkul Islam garis keras..kebangkitan pahan Wahabi di Timur Tengah yang disponsori alumni Afganistan yang pulang ke negara mereka masing-masing setelah kekalahan Rusia. Derasnya ajaran mereka masuk ke Indonesia, salafi salafi PK masuk ke kampus berusaha meluntuhkan Suharto, hingga akhir kejatuhan Suharto itu sendiri. Lalu saat Amien Rais mengumpulkan masa di Monas untuk menyerbu Ambon dengan Laskar Jihadnya..euphoria islam dengan berjilbab menjadi role model yang baik sampai saat ini..hampir dipastikan tiap minggu tiap bulan banyak wanita menggunakan jilbab, suami yang menyuruh istri menggunakannya atau pressure groups dari teman-teman sekampus.....

Apapun alasannya, sepertinya sulit bagi wanita Muslim non Hijab untuk tidak menggunakannya...