Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cingelingAvatar border
TS
cingeling
Di KRL, katanya penumpang wanita lebih ganas dari lelaki

Mereka yang tidak menggunakan kereta rel listrik (krl) Commuter Line dalam aktivitasnya, pasti sulit membayangkan apa enaknya naik angkutan massal berdesakan. Belum lagi ketika kereta mengalami gangguan dan merusak jadwal kegiatan Anda.

Namun buat mereka yang tinggal di kota peyangga Jakarta, keberadaan KRL sangat membantu mereka saat beraktivitas. Perjalanan ditempuh dengan waktu lebih singkat dan biaya lebih murah.

Desy, penumpang KRL yang biasa naik dan turun di Stasiun Depok Lama bercerita, perubahan KRL dari ke waktu semakin mempermudah aktivitasnya. Apalagi kini, sudah disediakan gerbong khusus wanita di mana penumpang pria tidak boleh bercampur di dalamnya.

"Sekarang Alhamdulillah, ada gerbong wanita jadi kalau malas di gerbong pria karena harus desakan. Mending di gerbong wanita, desakannya sesama wanita juga," kata Desy saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (11/3).

Ada yang menyebut penumpang KRL di gerbong wanita lebih ganas dari pada pria. Ganas dalam arti mereka tak takut saling dorong meski kondisi di depan pintu sudah sangat padat. Benarkah demikian?

Desy membenarkan pernyataan itu. Sebagai wanita, dia kadang tak habis pikir dengan tenaga wanita yang sanggup mendorong penumpang di dalam agar bisa masuk meski cuma nyelip.

"Selama pintu belum nutup dorong terus, sampai kadang yang di dalam kereta teriak juga 'woi udah enggak muat' tapi tetap aja dorong terus," ungkapnya.


Di dalam kereta pun, kata dia, penumpang wanita cenderung masa bodoh memberikan kursi kereta pada penumpang sudah lansia. Selama tak ada teguran, mereka memilih cuek, atau tidur.

"Kecuali kalau di kursi khusus mau enggak mau kadang harus berdiri," jelas wanita yang bekerja di kawasan kuningan ini.

Bahkan terkadang, sudah diminta masih ada penumpang dengan cueknnya nyeletuk, "aduh saya enggak bisa lagi sakit, ha ha ha," ujarnya seraya tertawa.

Keganasan penumpang lainnya tak cuma saat naik kereta, saat akan turun pun serupa. Pada penumpang wanita saling mengatur posisi untuk memberikan jalan pada penumpang lain agar keluar.

"Sampai kadang ya kalau pagi itu, tas si penumpang sampai dibuat estafet," pungkasnya.

Meski penumpang wanita dikenal ganas, Desy mengaku ada sisi solidaritas yang tak bisa dinafikan dari para roker, sebutan untuk rombongan kereta. Khususnya mereka yang ada di gerbong wanita.

"Biasanya, penumpang wanita itu saling tolong menolong kalau lihat ada penumpang yang kesulitan apalagi ibu-ibu bawa bayi. Jadi kalau bayinya rewel, penumpang lain suka ikut tergerak bantu apa yang bisa dilakukan. Mungkin karena semua wanita tapi punya naluri ibu," pungkasnya.

http://www.merdeka.com/jakarta/di-kr...-benarkah.html

ZAMAN EMANSIPASI DIMANA COWO KUDU NGALAH...
ANE AJA KALO UDAH DAPET DUDUK DI KRL SUKA DIPELOTOTIN CEWEK BIAR ANE NGALAH, EH GAK TAUNYA ASYIK MAIN GADGET

Diubah oleh cingeling 13-03-2016 03:32
0
6.6K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.