Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bowochorAvatar border
TS
bowochor
Wawancara Khusus Ahmad Dhani "Saya Akan Tutup Jakarta untuk Pendatang"
Wawancara Khusus Ahmad Dhani "Saya Akan Tutup Jakarta untuk Pendatang"

Jakarta, CNN Indonesia -- Ahmad Dhani yang memiliki nama asli Dhani Ahmad Prasetyo, lahir dan besar di Surabaya. Namun sejak 1991, Dhani hijrah ke Jakarta untuk memulai karier musiknya. Tak kurang dari 11 album ia telurkan bersama grup band-nya, Dewa 19.

Kini menginjak tahun ke-25 tinggal di Jakarta, lelaki yang dikaruniai tiga putra dan satu putri itu hendak menantang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Gubernur DKI Jakarta saat ini, untuk bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah 2017.

Dhani menceritakan pandangan-pandangannya tentang Jakarta kepada wartawan CNNIndonesia.com, Resty Armenia, di kediamannya, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Berikut petikan wawancaranya.

Apa masalah Jakarta yang paling krusial menurut Anda?

Masalah peradaban. Ahok dan bosnya, Jokowi, tidak berhasil membangun jiwa Jakarta atau jiwa Indonesia. Mungkin sedang membangun raga ya, tapi saya tidak melihat ada rencana untuk membangun jiwa, karena membangun jiwa itu membutuhkan pemimpin yang menguasai seni dan budaya sekaligus pengetahuan tentang sejarah peradaban manusia. Itu, saya yakin, tidak dimiliki oleh kedua orang tersebut.


Jadi bagaimana Anda akan membangun jiwa Jakarta?

Program saya banyak. Nomor satu, saya akan dirikan banyak sekali perpustakaan di Jakarta. Nomor dua, saya akan perbaiki bentuk gedung-gedung di Jakarta supaya lebih berkarakter –gedung apa saja yang ada di Jakarta, bukan gedung kesenian saja.

Nomor tiga, perbanyak festival-festival musik internasional, perbanyak diskusi agama dan diskusi sejarah khusus untuk warga Jakarta, juga dimasukkan pendidikan khusus untuk warga Jakarta –pendidikan yang mungkin tidak didapatkan di kota lain selain Jakarta.

Karena namanya Daerah Khusus Ibukota Jakarta, harus punya program pendidikan khusus untuk SD, SMP, SMA di Jakarta. Pendidikan khusus tentang seni budaya dan peradaban serta sejarah manusia.


Apa pendapat Anda tentang program-program Ahok dan peninggalan Jokowi yang populer seperti Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar?

Dilihat saja nanti. Kalau memang masih berjalan bagus, ya diteruskan. Kalau kurang bagus, ya ditambahi. Begitu saja.


Saat Kalijodo digusur, Anda memperlihatkan kepedulian kepada warga sekitar. Akankah itu berlanjut, dan bagaimana cara Anda ‘merayu’ Jakarta untuk mendukung Anda?

Sebenarnya saya cuma ingin memberikan nasehat kepada err… gubernur yang sekarang, supaya pendekatannya jangan kekerasan, jangan mengerahkan kekuatan sampai-sampai TNI ikut campur.

Ahok bisa saja datang ke sana, ke lokasi, ya kan? Memanusiakan wargalah. Mereka yang di Kalijodo kan juga manusia, bukan tikus. Begitu.

Saya cuma ingin memberikan nasihat, tapi ya yang bersangkutan tidak tahu. Akhirnya Ahok tetap menganggap penghuni Kalijodo itu tikus yang harus diusir, tanpa ada komunikasi yang baik. Tidak memanusiakan.


Tapi warga Kalijodo diberi hunian baru sebagai pengganti?

Dikasih hunian baru kan belum tentu kehidupan mereka lebih baik. Nanti kita tanya lagi ke mereka, penghuni baru itu.

Tapi kenapa harus Kalijodo gitu loh. Kan banyak jalur hijau lain (yang dilanggar).

Ahok sebelumnya mengatakan menggusur Kalijodo karena kawasan hiburan malam itu berdiri di jalur hijau.


Menurut Anda kenapa?

Itu kampanyenya Ahok.

Banyak kepentingan berkelindan di Jakarta. Anda siap head to head dengan berbagai stakeholder yang punya silang kepentingan?


Saya dilahirkan enggak pernah takut pada siapa saja. Saya nothing to lose, hanya ingin berbuat baik untuk bangsa dan negara.


Menurut Anda, daerah mana di Jakarta yang perlu perlakuan khusus?

Kalau kata saya, namanya juga Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ya semua itu memerlukan perlakuan khusus. Seperti saya bilang tadi, mungkin anak-anak SD, SMP, SMA di Jakarta butuh tak hanya perlakuan khusus, tapi juga pendidikan khusus.

Misalnya saya buatkan channel khusus TV untuk Jakarta, channel pendidikan. Jadi warga Jakarta bisa menikmati channel tersebut gratis, bisa mengakses pendidikan dengan cepat di TV.


Apa solusi Anda untuk masalah kambuhan di Jakarta –macet, banjir, sampah, urbanisasi?

Nomor satu, yang belum banyak saya omongkan ke orang: saya akan menutup Jakarta untuk pendatang. Seram ya?

Saya akan menutup Jakarta untuk pendatang. Ini demi Jakarta. Percuma saya bikin flyover all over Jakarta kalau datang orang lebih banyak lagi. Kalau begitu nanti flyover jadi tetap macet karena pertumbuhan penduduk tidak bisa dikendalikan.

Zero growth tidak hanya untuk mobil, tapi juga penduduk.


Bagaimana dengan pendatang yang sudah ada di Jakarta?

Biarkan.


Untuk persoalan banjir?

Kalau banjir saya serahkan ke ahlinya saja. Saya panggil ahli-ahli drain dari Belanda. Saya suruh mereka saja (mengatasi). Repot amat mikirin banjir. Serahkan pada ahlinya, atau mungkin panggil Fauzi Bowo sebagai tenaga ahli, bisa jadi. Jangan-jangan beliau ahlinya kan, hehehe.


Apa yang paling tak Anda sukai dari Jakarta?

Setiap hari saya temui sopir Metromini dan angkot yang sembarangan dan bikin macet di tol, yang seharusnya itu tidak terjadi.

Kalau kita lihat, macet di Jakarta itu tidak ada satu polisi atau petugas pun yang langsung turun ke jalan.

Makanya, di minggu pertama (jika saya terpilih jadi gubernur), saya akan buat Satuan Tugas Khusus Antimacet dan Satuan Tugas Khusus Metromini. Ganti juga Metromini dengan yang baru.

Masyarakat Jakarta tidak akan mengalami masalah lagi dengan sopir Metromini dan angkot. Saya jamin mereka akan tertib di minggu pertama setelah saya lepaskan Satgas Antimacet itu.

SUMBER

Sekian wawancara dari ahmad dhani, calon gubernur DKI jakarta
0
6K
84
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.