Kami bukan suatu lembaga, yayasan, organisasi atau apapun namanya, tapi kami adalah
Individu perorangan yang berawal kenal dari berbagai gropup mainan, terutama, Brick/Lego
Kita berkumpul tidak hanya sekedar hura2, karna kita tidak melihat siapa yg kaya atau siapa yg miskin,
tapi yg pasti sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang tidak menyadari di diri kita, siapapun kita, apapun suku kita,
dan apa agama kita, tersimpan hak orang2 miskin /dari kalangan keluarga pra sejahtera, hak yg di maksud adalah rasa perduli, perduli itu bisa berbagai macam cara, dengan bantuan uang, tenaga, perhatian dll, karna kalau bukan kita yang perduli, siapa lagi ?

makanya kami mau berkarya sosial secara langsung agar tepat orang, tepat dalam tujuan dan tepat untuk digunakan nya
dengan tahapan2 progam KARYA NYATA SOSIAL di antara lain nya seperti
POSYANDU
GOTONG ROYONG KEBERSIHAN
BEASISWA
PERBEDAYAAN EKONOMI / KOPERASI
KELAS LEGO / Pembelajaran edukasi gratis buat anak2

itulah sedikit cerita tentang kami,
lebih banyak nya bisa lsg di lihat apa yg sudah di lakukan, dan apa yg akan kita lakukan,
buat baca2 , siapa tau agan n sista sekalian bisa memberi saran n kritik yg bagus2 untuk apa yg bisa kita lakukan
buat kebaikan keluarga2 pra sejahtera,

salah 1 nya yg sempet bikin heboh
Karya nyata seorang Muslim di saat menyambut Natal #Revolusi Mental ( No Sara )

Blog sederhana kita
karya nyata sosial

Lembaran page kita di Facebook
Kelas Pendidikan Lego

Banyak hal dan cerita di negri ini, di mana kita berbuat baik terkadang di curigai, padahal kita ga pernah meminta biaya, di undang, karna kita seleksi dan selalu terjunkan orang tuk melihat tempat2 yg emang bener harus ada bantuan,

terakhir kejadian di salah 1 desa di daerah lebak banten kita menemui segelintir orang yg tidak suka sama kehadiran kita, dengan memprovokasi warga ( nama dan tempat untuk kebaikan semua pihak kita ga sebutin, karna buat kita ga ada yg salah, yg salah adalah sifat2 sebagian besar orang2 di negri ini yg mudah terprovokasi , tidak mau terima perubahan, dan masih banyak tempat2 yg mengkedepankan sifat2 premanisme dimana kita g ada pemasukan buat mereka , kita akan di anggap menyalahi aturan ) ,
bilang kita masuk tanpa ijin, bilang kita dari aliran sesat dll nya, sampai2 kita harus di evakuasi sama aparat kepolisian tuk menjaga hal2 yg tidak di ingin kan, padahal setiap kita masuk ke 1 tempat kita selalu usahakan berkordinasi dengan aparat2 desa yg ber wenang,
tapi ini lah suka duka nya bahwa setiap kebaikan itu selalu aja ada halangan nya,