Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

acabindonesiaAvatar border
TS
acabindonesia
Parkir Objek Wisata Mahal, Lawangsewu Rp 500.000
SEMARANG – Masalah parkir di sejumlah objek wisata masih banyak dikeluhkan masyarakat dan nilai retribusi dianggap masih mahal. Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi mendesak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk menertibkan parkir di objek pariwisata. Masih banyak tarif parkir yang mahal dan tidak standar, sehingga membuat pelaku pariwisata dirugikan.
”Tidak zaman lagi parkir dikelola dengan model preman. Harus segera dibenahi jika pemerintah ingin pariwisata di Jateng berkembang dan menjadi sektor andalan untuk pendapatan asli daerah (PAD),” ujar Rukma dalam diskusi kopi jurnalis bertema ”Pembangunan Infrastruktur Pariwisata” di Jateng, Rabu (24/2), di lobi Gedung DPRD Jateng.

Hadir pula Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng Raharjo, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jateng Heru Isnawan, dan dari Bina Marga Haryono.

Biaya parkir menjadi permasalahan klasik yang tidak bisa diselesaikan secara tuntas oleh pemda. Dituturkan satu pelaku wisata, Djoko dari Dhika Wisata, seperti biaya parkir bus Rp 500.000 di sekitar objek wisata Lawangsewu, Kota Semarang. Tarif tersebut ditentukan oleh oknum aparat. ”Saya sangat terkejut ada aparat meminta biaya parkir Rp 500.000 untuk satu bus. Padahal saya membawa empat bus,” ungkapnya.

Biaya Standar

Dhika minta pemerintah dapat menertibkan pengelolaan parkir di objek wisata yang saat ini sedang menjadi tren dikunjungi masyarakat, termasuk di Lawangsewu. Biaya parkir yang tidak standar bahkan cenderung mengarah kepada pemerasan, membuat pelaku pariwisata tidak nyaman.

Sementara rencana pembangunan bandara baru di Kulonprogo, DIY, Pemprov Jateng turut diminta membuat rencana pengembangan daerah termasuk pariwisata, mengingat Kulonprogo dekat dengan Magelang.

”Jangan sampai dengan bandara baru nanti, Jateng tidak mendapatkan apa-apa,” ucap Rukma Setyabudi. Sementara pemerintah, ungkap Raharjo mengakui lokasi bandara Yogyakarta di Kulonprogo, lebih dekat dengan Borobudur. Sesuai rencana akan ada jalan baru dari Bandara Kulonprogo menuju Borobudur dengan menembus Bukit Menoreh.

”Kami minta kepada Dinas Bina Marga jika membangun jalan tembus Kulonprogo-Borobudur, bentang alam sepanjang bukit jangan sampai dihilangkan. Karena bentang alam tersebut akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” ujarnya.(J8,H81-90)

sumur: http://berita.suaramerdeka.com/smcet...wu-rp-500-000/

Tempat wisata oh tempat wisata, kenapa lu dari dolo sok2an, suka ngegetok orang, ga berperikemanusiaan, ga tukang makanan ga tukang parkir, sama aja suka ngerampok wisatawan semua...emoticon-Cape d...
0
12.7K
138
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.