Menteri Penerangan Indonesia, Harmoko, mengistruksikan secara agresif ,sehingga orang tidak melihat langsung ke gerhana matahari pada tanggal 11 Juni 1983,kemungkinan menyebabkan kebutaan.

Pemberitahuan itu heboh, dan langsung membuat masyarakat tidak nyaman. Selain itu, peringatan akan bahaya ini datang langsung dari Soeharto, yang pada tahun 80-an pengaruh begitu kuat.

Bisa dibilang, tidak ada yang meragukan akan bahaya ini, semua orang sudah siap untuk bersembunyi dalam kejadian itu.

Tidak hanya instruksi langsung dari Harmoko, pemerintah juga semakin membuat orang takut untuk gerhana jumlah selebaran disebarkan dan juga spanduk.

Isinya nyaris sama, larangan bagi melihat langsung GMT. Bahkan selebarannya sendiri disebarkan lewat pesawat terbang agar bisa mencapai daerah yang lebih besar.

Stasiun TV nasional pun tak luput juga membuat seruan. TVRI juga menyarankan agar masyarakat melihat gerhana dari televisi atau mungkin mendengarkan yang disiarkan langsung lewat RRI.

Takhanya lewat spnduk dan selebaran, sejumlah media cetak terkemuka tak melewatkan untuk membantu penyebaran pemerintah peringatan mematikan tersebut.

Mencatat waktu itu koran Kedaulatan Rakyat dilakukan sebuah artikel miring mengerikan. Editorialnya, "Ada 1.911.000 orang buta, Setelah Gerhana Matahari Total "

Saking orang begitu takut,pemerintah juga bertindak. Pemusnahan kacamata gerhana dibuat oleh rumah bisnis di Bandung. Angka itu sendiri bukan tanggung-tanggung, 18 ribu lebih.

Aksi ini juga diimbangi kehancuran buku berkaitan gerhana. Sebagai contoh, karya diterbitkan oleh PT Promosi Nusantara.

Di Madura ada beberapa orang yang memanfaatkan ini dengan berjualan jimat segera digunakan untuk mendapatkan uang. Tak hanya di Madura saja, jimat ditemukan pula di Manado.

Pemerintah langsung melakukan penyitaan besar pada jimat-jimat ini. Negara ini menjadi makin ngeri.

Peneliti Astronomi dan Astrofisika LAPAN, Thomas Djamaluddin, tertawa dengan hal itu ,dan berkata apa yang dilakukan pemerintah ketika itu pembodohan publik. Ia berkata bahwa saat GMT tak berbahaya, hal ini kejadian langka yang hendaknya dipandang sebagai kejadian langka.

Justru, bukan salah pemerintah pula, orang jaman dulu memang masih percaya klenik-mistisisme dengan kata lain jika pada saat gerhana matahari adalah ada raksasa besar muncul yang akan makan apa pun.

Tambahan dari kaskuser