Akhir-akhir ini Indonesia lagi dirundung masalah dan isu seputar SARA. Dimana daerah Indonesia Timur lagi memanas dengan adanya pembakaran masjid lah, kejadian di Tolikara lah, dan masalah lain-lainnya. Di thread ane kali ini mau ngebahas 2 orang kembar yang gak kembar 100%. Maksudnya, biasanya kan nih orang kembar apa-apa sama terus gak bisa lepas dan perbedaannya sulit dicari (kecuali kembar tak identik). Tapi 2 orang saudara kembar ini, berbeda, sungguh-sungguh berbeda. Bedanya bukan karena satu laki-laki dan satunya perempuan atau karena bukan kembar identik, tapi perbedaannya ada di....... Langsung aja gan
Quote:
Spoiler for 2 Bersaudari:
Kebebasan beragama adalah prinsip yang mendukung kebebasan individu atau masyarakat, untuk menerapkan agama atau kepercayaan dalam ruang pribadi atau umum. Kebebasan beragama termasuk kebebasan untuk mengubah agama dan tidak menurut setiap agama.
Dalam negara yang mengamalkan kebebasan beragama, agama-agama lain bebas dilakukan dan ia tidak menghukum atau menindas pengikut kepercayaan lain yang lain dari agama resmi.
Sementara itu, toleransi beragama berarti saling menghormati dan berlapang dada terhadap pemeluk agama lain, tidak memaksa mereka mengikuti agamanya dan tidak mencampuri urusan agama masing-masing.
Berbicara tentang kebebasan dan toleransi beragama. Ada sebuah cerita menarik yang bisa diambil dari sepasang saudara kembar yang telah menginjak usia paruh baya.
Kedua wanita kembar ini tumbuh dan memilih cara yang berbeda dalam hal keyakinan. Satu memilih Islam sebagai jalan hidupnya dan satunya mengabdikan diri sebagai seorang biarawati Katolik di Konggregasi PBHK dan sekarang berkarya di Marauke, Papua.
Meski keduanya memilih jalan berbeda dalam hal keyakinan. Hal itu tidak mempengaruhi hubungan keduanya. Mereka akur, harmonis dan tetap menyayangi satu sama lain.
Kisah keduanya menjadi banyak pembicaraan setelah akun Facebook, Bernadus Yohanes Raldy Doymembagikannya ke sejumlah media sosial. Komentarpun bernada positif banyak diberikan terkait kerukunan antara saudara kembar yang berbeda keyakinan.
Seperti yang diungkapkan akun Facebook Hermain Hidayat "Subhanallah..Semoga ini contoh nyata persaudaraan antar umat beragama yg harmonis di NKRI..Aamiin.." tulisnya.
Hal senanda diungkapkan akun Jan Weslyn Purba Tambak. Ia mengatakan bahwa kisah saudara kembara itu adalah contoh indahnya perbedaan "Luar biasa ..... ternyata perbedaan keyakinan itu indah dan mempersatukan sesama, menjadi teladan buat kita semua, Amiiin," ungkapnya.
Pendapat dari ane sih gan terlihat kalau kedua saudari kembar ini gak mempersoalkan apa yang menjadi jalan hidup mereka. Terbukti seorang suster (biarawati di Gereja Katolik) dan saudarinya yang muslim bisa akur. Seandainya Indonesia seperti 2 orang saudari ini, berbeda tapi berdampingan tanpa mengusik satu sama lain. Semoga Indonesia dan rakyat sekalian bisa menjaga toleransi. Full Tolerant!
Berikut coretan Bernadus Yohanes Raldy Doy dalam Facebooknya.
Quote:
Saya teruskan catatan ini semoga bermanfaat...
Kedua wanita ini bersaudara kembar tumbuh dan memilih cara yang berbeda dalam menikmati Tuhan...salah satunya menjadi Biarawati di Marauke Papua.
Suatu bukti bahwa pencarian pada sang Pencipta sifatnya sangat Pribadi antara individu dan Sang Khalik... perbedaan menjadi indah karena tdk mengganggu relasi antar pribadi...
Syukur padaMU Tuhan karena perbedaan adalah suatu keniscayaan yg menyatukan seperti dua wanita yg hadir dari satu rahim...
It's a Wonderfull World
Spoiler for Peringatan!!!!:
Dilarang komeng SARA! TS buat thread ini untuk menunjukkan toleransi gak sebatas antar masyarakat yang beda latar belakang doang. Toleransi juga bisa antar saudara sekandung, KEMBAR LAGI