- Beranda
- Stories from the Heart
[Thriller]Black Caterpillar
...
TS
peach.lantana
[Thriller]Black Caterpillar
Quote:
Segala sesuatu nampaknya berjalan begitu baik sekarang ini. Matahari sore begitu hangat menyinari jalan yang aku lalui sepulang bekerja. Tidak ada alasan bagiku untuk mengeluh saat ini. Semua berjalan baik-baik saja, sangat baik malahan. Aku melihat sekelilingku dan memperhatikan pedagang yang masih sibuk menyiapkan dagangannya. Semua masih terlihat indah. Suara kendaraan yang lalu lalang terdengar seperti musik yang unik, ditambah dengan pekat asapnya yang bercampur dengan aroma yang menguak dari tong sampah yang menganga dan got yang alirannya tidak lancar. Aku sama sekali tidak terganggu dengan semua itu, yang harus aku lakukan adalah terus berjalan menuju sebuah tempat yang sangat aku rindukan. Menemuimu.
Aku membuka kunci layar telepon selulerku dan mengirimkan pesan singkat pada seseorang di sana, lalu segera memasukkanya kembali ke kantong jaketku. Rupanya tren saat ini sudah berubah, pikirku. Pengguna kendaraan umum semakin meningkat. Mereka barangkali sudah jenuh dengan kemacetan. Aku melewati gate masuk menuju ke peron di mana aku harus menunggu kereta yang akan aku naiki. Aku memilih untuk naik tangga daripada harus berdesakan di lift yang bergerak sangat lambat seperti siput. Setelah sampai di peron, aku mendekat kea rah monitor untuk mengecek ketersediaan kereta. Keretaku sepertinya terlambat. Aku hanya bias bersabar menunggu, aku tidak mau menanggung resiko macet jika beralih naik taxi. Aku kembali mengeluarkan telepon selulerku dan mengecek pesan yang aku kirimkan untuk dia. Pesan itu tercentang biru, status chatnya online. Aku menunggu jawaban darinya, tapi sepertinya dia tidak sedang mengetik pesan balasan untukku.
Aku segera memasukkan telepon selulerku untuk kemudian melihat-lihat penumpang yang mulai menumpuk di peron. Ada yang sedang membaca buku, bermain gadget, bahkan bercerita satu sama lain. Sekitar 10 menit kemudian, petugas stasiun menyuarakan pemberitahuan bahwa kereta yang aku tumpangi segera memasuki stasiun. Penumpang yang sudah lama menunggu kembali bersemangat, bergegas mencari tempat aman terdekat untuk masuk kereta. Salah seorang Ibu berjalan mendekatiku lalu menegurku dengan ramah.
Aku tersenyum kepadanya, mempersilahkannya masuk mendahuluiku ketika kereta berhenti dan pintunya terbuka. Aku berjalan di belakangnya namun kemudian kehilangan ketika serombongan orang yang masuk melalui pintu lain juga menghambur ke dalam kereta. Kereta berjalan dengan baik, kecuali harus terhenti untuk beberapa waktu ketika akan memasuki stasun besar. Terhalang sinyal masuk, begitu kata petugas melalui speaker yang dipasang di dalam kereta. Masakannya mungkin sudah tidak hangat lagi saat aku sampai. Aku mulai cemas menatap jarum jam yang terus berputar saat kereta justru tidak bergerak sama sekali. Aku terlambat, untuk waktu yang sangat lama.
45 menit kemudian keretak tiba di stasiun tujuanku. Aku tidak ingin membuang waktu dengan berjalan kaki. Segera aku memanggil taxi yang kebetulan lewat dan menyebutkan tujuanku. Aku mulai panic ketika melihat kumpulan orang dan kendaraan polisi di jalan menuju rumahnya. Aku membuka telepon selulerku dan melihat banyak panggilan tak terjawab dari nomor asing. Hanya dalam beberapa detik saja, semua keindahan yang aku alami berubah.
Aku membuka kunci layar telepon selulerku dan mengirimkan pesan singkat pada seseorang di sana, lalu segera memasukkanya kembali ke kantong jaketku. Rupanya tren saat ini sudah berubah, pikirku. Pengguna kendaraan umum semakin meningkat. Mereka barangkali sudah jenuh dengan kemacetan. Aku melewati gate masuk menuju ke peron di mana aku harus menunggu kereta yang akan aku naiki. Aku memilih untuk naik tangga daripada harus berdesakan di lift yang bergerak sangat lambat seperti siput. Setelah sampai di peron, aku mendekat kea rah monitor untuk mengecek ketersediaan kereta. Keretaku sepertinya terlambat. Aku hanya bias bersabar menunggu, aku tidak mau menanggung resiko macet jika beralih naik taxi. Aku kembali mengeluarkan telepon selulerku dan mengecek pesan yang aku kirimkan untuk dia. Pesan itu tercentang biru, status chatnya online. Aku menunggu jawaban darinya, tapi sepertinya dia tidak sedang mengetik pesan balasan untukku.
Quote:
“keretaku terlambat, maaf. Mungkin kamu harus menunggu 10-20 menit” pesanku untuk dia
“iya, gak masalah” balasnya
“iya, gak masalah” balasnya
Aku segera memasukkan telepon selulerku untuk kemudian melihat-lihat penumpang yang mulai menumpuk di peron. Ada yang sedang membaca buku, bermain gadget, bahkan bercerita satu sama lain. Sekitar 10 menit kemudian, petugas stasiun menyuarakan pemberitahuan bahwa kereta yang aku tumpangi segera memasuki stasiun. Penumpang yang sudah lama menunggu kembali bersemangat, bergegas mencari tempat aman terdekat untuk masuk kereta. Salah seorang Ibu berjalan mendekatiku lalu menegurku dengan ramah.
Quote:
“Seperti ini, untuk orang yang sudah terbiasa pasti tidak akan mengeluh ya,”
katanya tersenyum dengan pipi kemerahan. Aku tersenyum kepadanya, mempersilahkannya masuk mendahuluiku ketika kereta berhenti dan pintunya terbuka. Aku berjalan di belakangnya namun kemudian kehilangan ketika serombongan orang yang masuk melalui pintu lain juga menghambur ke dalam kereta. Kereta berjalan dengan baik, kecuali harus terhenti untuk beberapa waktu ketika akan memasuki stasun besar. Terhalang sinyal masuk, begitu kata petugas melalui speaker yang dipasang di dalam kereta. Masakannya mungkin sudah tidak hangat lagi saat aku sampai. Aku mulai cemas menatap jarum jam yang terus berputar saat kereta justru tidak bergerak sama sekali. Aku terlambat, untuk waktu yang sangat lama.
45 menit kemudian keretak tiba di stasiun tujuanku. Aku tidak ingin membuang waktu dengan berjalan kaki. Segera aku memanggil taxi yang kebetulan lewat dan menyebutkan tujuanku. Aku mulai panic ketika melihat kumpulan orang dan kendaraan polisi di jalan menuju rumahnya. Aku membuka telepon selulerku dan melihat banyak panggilan tak terjawab dari nomor asing. Hanya dalam beberapa detik saja, semua keindahan yang aku alami berubah.
anasabila memberi reputasi
1
860
Kutip
8
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.1KThread•45.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya